Malaysia Bekukan 408 Rekening Bank Skandal Korupsi Pemerintahan Najib

Malaysia Bekukan 408 Rekening Bank Skandal Korupsi Pemerintahan Najib

MALAYSIA (Jurnalislam.com) – Malaysia telah membekukan ratusan rekening bank yang diyakini terkait dengan dana kekayaan negara 1MDB, kata pejabat.

Pengumuman pada hari Senin (2/7/2018) tersebut muncul ketika pemerintah meningkatkan penyelidikan anti-korupsi yang dapat menekan mantan Perdana Menteri Najib Razak, lansir Aljazeera.

Satuan tugas khusus pemerintah yang menyelidiki skandal korupsi yang melibatkan 1MDB mengatakan membekukan 408 rekening bank yang mengandung total 1,1 miliar ringgit ($ 272 juta) pekan lalu.

“Rekening itu diyakini terkait dengan penyalahgunaan dan penyalahgunaan dana 1MDB,” kata satuan tugas itu dalam sebuah pernyataan.

“Mereka melibatkan hampir 900 transaksi yang dilakukan antara Maret 2011 dan September 2015.”

Mahathir Muhammad Bergabung dengan Puluhan Ribu Demonstran

Dana dalam rekening yang dibekukan tersebut berasal dari individu, partai politik dan organisasi non-pemerintah, katanya tanpa menyebut nama.

Namun, pernyataan satgas itu menyusul laporan media lokal pekan lalu bahwa rekening milik partai politik Najib, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (the United Malays National Organisation UMNO) yang dulu kuat, telah dibekukan.

Najib mengundurkan diri sebagai pemimpin partai beberapa hari setelah koalisi Barisan Nasional yang didominasi UMNO – yang memerintah Malaysia selama lebih dari 60 tahun – dikalahkan secara bulat dalam pemilihan 9 Mei.

Najib sedang diselidiki atas tuduhan bahwa miliaran dolar dijarah dari 1MDB, dana negara yang ia dirikan.

Baik Najib maupun 1MDB menyangkal melakukan kesalahan apa pun.

Sebuah lokasi yang terkait dengan mantan perdana menteri dan keluarganya digerebek baru-baru ini oleh polisi, yang menemukan harta karun berupa uang tunai dan barang berharga yang dikatakan bernilai hingga 1,1 miliar ringgit.

Mengapa Amir Qatar Kunjungi Malaysia?

Barang-barang termasuk tas mewah diyakini diakumulasikan oleh istrinya, Rosmah, yang telah banyak dikritik karena kebiasaan belanjanya yang boros.

Namun, tidak ada tuduhan yang diajukan terhadap mereka sejauh ini.

Najib mengatakan sebagian besar barang yang disita adalah hadiah dari teman dan pejabat asing, termasuk bangsawan, selama acara-acara khusus seperti kunjungan resmi dan hari ulang tahun.

Bagikan