TURKI (Jurnalislam.com) – Majalah satir Turki Cafcaf, satu-satunya publikasi di Turki yang memberi perhatian pada nilai-nilai Islam, memukul telak kesombongan Charlie Hebdo dengan sampul depan yang unik.
Majalah Cafcaf menanggapi Hebdo dengan cover majalah yang sama-sama menarik perhatian di Perancis – yang telah membantai hak asasi manusia atas nama Eropa modern yang liberal – dengan mengatakan "Non, rien n'est pardonne" yang diterjemahkan sebagai "NO, tidak ada yang dimaafkan."
"Arogansi telah menjadi kebiasaan budaya Eropa. Mereka menempatkan diri mereka di atas orang lain dan merasa bebas tanpa ada yang mempertanyakan dan pada gilirannya, menimbulkan respon yang signifikan dari seluruh dunia," kata majalah itu dalam sebuah pernyataan.
Charlie Hebdo, dalam publikasi terbaru mereka kembali menempatkan karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad menumpahkan air mata dan memegang sebuah tanda yang mengatakan "Je suis Charlie," pesan solidaritas dengan para korban. Di atas kartun adalah kata-kata, "Semua dimaafkan."
Cafcaf, membalas Charlie Hebdo, menunjukkan gambar muslim yang tertindas di Afghanistan, Gaza, Chechnya, Irak, Suriah, Mesir dan China, dengan gambar seorang anak Palestina di tengah, dan semuanya menunjukkan darah yang masih tumpah, sambil mengatakan tidak akan dimaafkan.
Edisi terbaru mingguan Charlie Hebdo dicetak sebanyak 3 juta eksemplar. Sedangkan Cafcaf, karena keterbatasan keuangan, hanya dapat terbit sebulan sekali dan hanya akan dapat mencetak 25.000 eksemplar di edisi mendatang pada bulan Februari.
Deddy | World Bulletin | Jurniscom