YERUSALEM (Jurnalislam.com) – Sebuah LSM Israel mengatakan pada hari Senin (18/05/2015) bahwa 94 persen penyelidikan Israel atas serangan pemukim ekstrimis Yahudi terhadap warga Palestina berakhir "tanpa dakwaan," dan terus berlanjut menunjukkan "ketidakpedulian" polisi Israel mengenai serangan-serangan tersebut, Anadolu Agency melaporkan.
"Meskipun terikat kewajiban hukum, kenyataannya pasukan keamanan Israel di Tepi Barat malah sering berpartisipasi – atau berpangku tangan – saat kekerasan terhadap warga Palestina sedang terjadi," Yesh Din, sebuah LSM Israel yang melacak dan mendokumentasikan serangan pemukim Yahudi di Palestina, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Di balik ketidakpedulian ini ada budaya yang meresap yaitu impunitas yang ditanamkan oleh berbagai otoritas Israel yang beroperasi di Tepi Barat," kata LSM.
Yesh Din berpendapat serangan ini bukan merupakan "insiden yang terisolasi," namun terjadi untuk menegaskan bahwa "kekerasan ini merupakan bagian dari strategi canggih yang lebih luas yang dirancang untuk menegaskan dominasi teritorial atas Tepi Barat Palestina".
Penelitian yang dilakukan oleh LSM itu menemukan bahwa hampir 94 persen dari investigasi kriminal militer Israel terhadap tentara yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap warga Palestina dan properti mereka berakhir "tanpa dakwaan".
"Dalam kasus yang jarang terjadi, yaitu jika dakwaan dijatuhkan, keputusan akan mengarah untuk hukuman yang sangat ringan," Yesh Din mencatat.
Para pejabat polisi Israel tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar langsung pada pernyataan LSM tersebut.
Beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan kekerasan di Israel dan wilayah Palestina, yang menyebabkan kematian dan cedera bagi kedua pihak.
Beberapa warga Israel telah tewas atau terluka dalam serangan Palestina yang semakin sering.
Sementara itu pasukan Israel juga terus melakukan razia di desa-desa Tepi Barat, dan seringkali menangkap sekelompok pemuda Palestina dengan alasan mereka "dicari" oleh pemerintah Israel.
Terlebih lagi, pasukan Israel biasanya menggunakan kekerasan untuk membubarkan unjuk rasa mingguan Palestina menentang negara Yahudi yang memproklamirkan diri sendiri mengenai puluhan tahun pendudukan, yang terkadang menyebabkan kematian di pihak demonstran.
Palestina juga mengutuk serangan yang sering dilakukan oleh pemukim Yahudi ekstremis terhadap masyarakat dan properti mereka di wilayah-wilayah pendudukan.
Deddy | Anadolu Agnecy | Jurniscom