Lagi Pemuda Muslim Dimutilasi Oleh Milisi Kafir Kristen Republik Afrika Tengah

CAR (jurnalislam.com) – Setidaknya tiga pemuda Muslim tewas dan dimutilasi oleh milisi kafir Kristen di Republik Afrika Tengah (CAR) dalam perjalanan mereka untuk bermain dalam pertandingan sepak bola rekonsiliasi antara kedua agama, penyelenggara dan juru bicara komunitas Muslim di negara itu mengatakan.

"Organ seks dan hati mereka dipotong," kata juru bicara komunitas Muslim Ousmane Abakar kepada kantor berita Reuters, Minggu (25-05-14).

Dia mengatakan mayat anak laki-laki , dari lingkungan PK5 yang sebagian besar Muslim Bangui ini, telah dibawa ke sebuah masjid di ibukota oleh masyarakat setelah pembantaian itu. Usia mereka tidak diketahui.

Pemuda di PK5 melancarkan protes dengan membarikade jalan utama, kata penduduk.

Pertandingan antara Muslim dan pemuda kafir Kristen diadakan sebagai bagian dari upaya untuk menjakin perdamaian antara pemberontak Seleka yang kebanyakan Muslim yang merebut kekuasaan tahun lalu dan milisi Kristen anti – Bakala.

Sebastien Wenezoui, koordinator anti – Balaka, mengutuk serangan tersebut dan mengatakan 10 pemuda telah diculik dalam insiden oleh faksi kelompok dari lingkungan Boy – Rabe.

"Kami tidak tahu di mana keberadaan yang lain," kata Wenezoui. "Kami sangat mengutuk tindakan ini. Sementara kita sedang bekerja menuju perdamaian, yang lain terus melakukan pembunuhan."

Lazare Djader, presiden Collectif Urgence 236, asosiasi yang bekerja untuk mendamaikan masyarakat, hasil kerja berbulan-bulan untuk menyatukan para pemuda menemui pukulan berat.

"Karena kematian ini, saya tidak memiliki moral lagi. Upaya selama beberapa bulan hilang. Saya mencoba untuk menenangkan semua orang tapi mereka semua sangat marah sekarang," kata Djader, menambahkan bahwa seorang pemuda kristen juga telah ditemukan dibunuh.

Seleka terpaksa melepaskan kekuasaan di bawah tekanan internasional pada bulan Januari dan sejak itu milisi Kristen yang dikenal sebagai anti – Balaka telah melancarkan serangan luas terhadap Muslim.

Lebih dari 2.000 orang telah tewas dalam kekerasan di Republik Afrika Tengah dan satu juta dari 4.5 juta penduduk negara tersebut terpaksa mengungsi dari rumah mereka meskipun beberapa ribu pasukan penjaga perdamaian Afrika dan Uni Eropa dan pasukan Prancis telah hadir.

 

PBB telah memperingatkan bahwa konflik bisa berubah menjadi genosida . (ded412)

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.