Kumandang Adzan Pertama di Hagia Sophia Istanbul Setelah 85 Tahun Terhenti

Kumandang Adzan Pertama di Hagia Sophia Istanbul Setelah 85 Tahun Terhenti

hagiaTURKI (Jurnalislam.com) – Hagia Sophia mengumandangkan adzan subuh dari dalam bangunan yang dibangun pada abad ke-6 di Istanbul tersebut untuk pertama kalinya dalam 85 tahun pada hari Sabtu (02/07/2016).

Seperti yang dilansir World Bulletin, Sabtu, bangunan di distrik bersejarah Sultanahmet tersebut mengumandangkan adzan dari menara setelah malam 27 Ramadhan, Jumat malam, yang menandai turunnya wahyu pertama Al-Quran (Lailatul Qadar) kepada Nabi Muhammad Saw.

Kumandang adzan subuh dari dalam Hagia Sophia tersebut kemungkinan untuk menyalakan kembali kontroversi atas penggunaan bangunan, yang dijadikan museum di bawah perintah Mustafa Kemal Ataturk, presiden pertama Republik Turki pada tahun 1935.

Meskipun adzan telah dikumandangkan dari menara Hagia Sophia selama empat tahun terakhir, muazin selalu mengumandangkan adzan dari ruang sholat di lapangan museum ketimbang dari dalam bekas Masjid dan katedral tersebut.

Dibangun sebagai basilika Kristen Ortodoks selama pemerintahan Kaisar Bizantium Justinian I di tahun 537, struktur kubah terkenal, yang dikenal sebagai Ayasofya di Turki itu dikonversi menjadi Masjid setelah penaklukan kota oleh Sultan Mehmet II pada tahun 1453.

Dalam beberapa tahun terakhir telah ada seruan untuk mengembalikan bangunan sebagai Masjid. Bulan lalu, pemerintah Yunani mengeluhkan pembacaan Al-Qur’an di Hagia Sophia selama bulan Ramadhan – kritik yang digambarkan Kementerian Luar Negeri Turki sebagai “kritik yang tidak dapat diterima”.

Panggilan adzan tersebut disiarkan dalam program televise pada hari Sabtu yang juga menampilkan Mehmet Gormez, kepala Direktorat Urusan Agama.

Gormez menggunakan kesempatan tersebut untuk menggambarkan serangan terror di bandara Ataturk Istanbul, di mana 44 orang dan tiga penyerang tewas, sebagai bagian dari perang yang dilancarkan terhadap Islam.

Dia mengatakan Islam adalah korban terorisme. “Yang disembelih itu tidak hanya hidup kita tetapi juga nilai-nilai tertinggi yang telah dibawa bagi kemanusiaan oleh Islam,” katanya.

 

Deddy | World Bulletin | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.