Korban Serangan Rusia di Kyiv Bertambah: 26 Tewas, 159 Terluka

Korban Serangan Rusia di Kyiv Bertambah: 26 Tewas, 159 Terluka

KYIV (jurnalislam.com)— Jumlah korban tewas akibat serangan rudal dan drone (pesawat nirawak) Rusia di ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Kamis (31/7/2025), meningkat menjadi 26 orang, termasuk tiga anak-anak. Hal ini diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Ukraina pada Jumat (1/8).

Sebelumnya, jumlah korban dilaporkan sebanyak 16 orang, termasuk dua anak-anak. Namun, angka itu diperbarui setelah tim penyelamat menemukan sepuluh jenazah tambahan dari reruntuhan bangunan tempat tinggal di distrik Sviatoshynsky, termasuk seorang anak berusia dua tahun.

“Tim penyelamat menemukan 10 jenazah, termasuk anak-anak,” tulis Kementerian Dalam Negeri Ukraina melalui kanal Telegram resminya.

Selain korban tewas, sedikitnya 159 orang dilaporkan terluka dalam serangan tersebut, termasuk 16 anak-anak.

Serangan terpisah terjadi pada Jumat dini hari di Zaporizhzhia, Ukraina tenggara, yang menyebabkan satu orang tewas, menurut laporan administrasi militer wilayah tersebut melalui Telegram.

Pemerintah kota Kyiv menetapkan hari berkabung pada Jumat sebagai bentuk penghormatan bagi para korban. Serangan pada Kamis tersebut disebut sebagai salah satu yang paling mematikan sejak invasi skala penuh Rusia dimulai pada Februari 2022.

Menanggapi serangan itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali mendesak negara-negara sekutu untuk mengambil langkah lebih tegas terhadap Moskow, termasuk mendorong perubahan kekuasaan di Rusia.

Beberapa jam setelah serangan terjadi, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kini kembali menjabat mengecam tindakan Rusia dan mengisyaratkan akan menjatuhkan sanksi tambahan dalam waktu dekat.

“Rusia… menurut saya, tindakan mereka sangat menjijikkan,” kata Trump kepada wartawan. Ia juga menyatakan telah memberi ultimatum kepada Moskow selama “10 atau 12 hari” untuk menghentikan agresi militer mereka atau menghadapi sanksi baru dari Washington.

Invasinya kini memasuki tahun keempat dan terus menimbulkan korban jiwa serta kehancuran infrastruktur sipil di berbagai wilayah Ukraina. (Bahry)

Sumber: Alarabiya

Bagikan