Kongres Ulama Perempuan Indonesia Digelar

Kongres Ulama Perempuan Indonesia Digelar

SEMARANG(Jurnalislam.com)–  Peranan perempuan semakin penting dalam menopang keluarga, masyarakat, dan bangsa, terlebih lagi karena jumlah perempuan dan laki-laki di Indonesia seimbang dan sama-sama didominasi usia produktif.

“Semangat keislaman, nasionalisme, kemanusiaan dan integritas ulama perempuan terdahulu sepatutnya terus kita kobarkan seiring semakin beratnya tantangan masa depan bangsa,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada acara Konferensi Internasional “The Role of Women Ulama in Preserving the Nationality, Humanity, and Integrity” Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), Rabu (23/11/2022).

Dalam acara yang diselenggarakan di UIN Walinsongo Semarang tersebut, Wapres menuturkan bahwa ulama perempuan sudah menjadi penggerak dalam kemajuan peradaban pada masa sejarah perkembangan agama Islam, khususnya melalui ilmu pengetahuan.

“Sejak dahulu, ulama perempuan melaksanakan begitu banyak kerja kebaikan dengan penuh integritas, bagi keluarga dan masyarakat, khususnya dalam dakwah dan penyemaian ilmu pengetahuan,” ungkap Wapres

Lebih lanjut, Wapres memberikan pesan agar KUPI dapat berperan dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui dakwah yang memajukan umat.

“Saya berharap, melalui KUPI, seluruh ulama perempuan mengambil bagian dalam jihad digital, baik dalam dakwah untuk menangkal konten-konten yang kontraproduktif bagi kemajuan umat, maupun dalam program pemberdayaan masyarakat,” pesan Wapres.

Dalam konteks kebangsaan, lanjut Wapres, peran ulama perempuan sangat strategis dalam menjaga dan memelihara paham ahlussunnah waljamaah dengan prinsip tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), dan tawazun (seimbang).

“Karakteristik perempuan dapat menjangkau ruas-ruas yang rentan akan infiltrasi radikalisme, seperti generasi muda dan lingkungan sesama perempuan,” imbuhnya.

Mengakhiri sambutannya, Wapres berharap para ulama perempuan dapat memberikan kontribusi dalam perbaikan peradaban masyarakat.

“Inilah saatnya ulama perempuan memantapkan kontribusinya dalam mewujudkan peradaban umat manusia yang damai, maju secara berkeadilan dan bekelanjutan,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, Country Representative of AMAN (the Asian Muslim Action Network) Indonesia, Dwi Rubiyanti Kholifah melaporkan bahwa acara ini juga dihadiri peserta dari 31 negara, antara lain dari  Afganistan, Australia, Belgia, Mesir, Prancis, Jerman, Hongkong, India, Irak, Jepang, Kenya, Malaysia, Belanda, Nigeria, Pakistan, Filipina, Puerto Rico, Singapura, Sri Lanka, Swedia, Britania Raya, dan Amerika Serikat.

“Kongres ini akan terdiri dari tiga bagian. Pada bagian pertama, KUPI akan berbagi tentang pengalaman Indonesia dalam membangun peradaban di bawah kepemimpinan ulama perempuan,” urainya.

Lebih lanjut ia menuturkan, sesi kedua akan berisi presentasi dari para panelis, sedangkan sesi ketiga akan berisi diskusi berkelompok untuk membahas rencana untuk memajukan peradaban muslim dan gerakan ulama perempuan.

Hadir dalam acara ini, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen serta Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Imam Taufiq.

 

Bagikan