Khaled Meshaal ; Zionis Israel Melakukan "holocaust" di Jalur Pantai Gaza

GAZA (jurnalislam.com) –  Sudah 2.091 warga Palestina tewas dan 10.500 lainnya terluka sejak militer zionis Israel melancarkan operasi brutal di Gaza mulai tanggal 7 Juli, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qodra mengatakan kepada The Anadolu Agency pada hari Jumat (22/8/2014).

Sementara untuk membalas serangan tersebut Izzuddin al-Qassam mengatakan bahwa pejuangnya telah menembakkan roket J80 di Tel Aviv dan Israel mengkonfirmasi serangan itu .

Faksi perlawanan Palestina di Jalur Gaza pada hari Jumat mengeksekusi 18 orang mata-mata zionis Israel, sebuah portal internet pro – Hamas melaporkan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Anadolu Agency, pemimpin politik Hamas, Khaled Meshaal pada hari Kamis menuduh zionis Israel melakukan tindakan "holocaust" di jalur pantai Gaza.

"Apa yang telah dilakukan Israel di Jalur Gaza selama 45 hari terakhir adalah sebuah bencana," kata Meshaal kepada AA. "Mereka membunuh anak-anak, menghancurkan perumahan penduduk, masjid, rumah sakit dan sekolah yang dikelola oleh PBB.”

"Israel adalah replikasi yang pernah dilakukan pemimpin Nazi, Adolf Hitler lakukan bertahun-tahun lalu," kata Meshaal.

Wakil kepala kantor politik faksi perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan Kamis malam tentang pembunuhan tiga komandan yang gerakannya menjadi lebih kuat dengan pembunuhan pemimpinnya.

"Kami menjamin kepada semua orang bahwa kami akan terus bergerak maju, bahkan dengan rasa sakit yang kita rasakan dengan tidak adanya pemimpin di lapangan," kata Haniyeh.

"Sejarah gerakan kami telah membuktikan bahwa kami menjadi lebih kuat setelah pembunuhan pemimpin kami," tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Pada hari Jumat, Kanada menyediakan bantuan keuangan sebesar $ 5.000.000 untuk membantu Gaza.

Aktivis Pro-Palestina di kota Chicago AS melakukan protes pada hari Jumat terhadap kampanye yang mendukung operasi militer zionis Israel di Gaza pada hari Kamis. Ada juga protes pada hari Jumat di Tepi Barat untuk menunjukkan solidaritas dengan Gaza.

Sejak tahun 2007, Jalur Gaza telah lumpuh oleh blokade penjajahan Israel yang telah sangat terpengaruh bagi ekonomi lokal dan mendatangkan krisis pada kehidupan warga Gaza. [ded412/AA]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.