Keterpurukan Politik dan Ekonomi Umat Islam Karena Mengabaikan Lima Sunnah Ini

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Cholil Ridwan menilai keterpurukan Islam di dalam politik dan ekonomi disebabkan umat Islam meninggalkan lima sunnah Rasulullah SAW.

"Ada lima sunnah besar yang diabaikan umat Islam, sehingga terpuruknya Umat Islam baik dalam politik dan ekonomi," kata Kyai Cholil dalam acara Diskusi dan Refleksi atas Perjalanan Politik Kaum Muslimin Indonesia di Aula DPP Partai Bulan Bintang, Jakarta Selatan, Sabtu (9/1/2016) siang.

Pertama, Muhammad bin Abdullah bin Muthalib adalah seorang kepala negara, kepala pemerintahan dan seorang panglima perang. Sejarah mencatat 60 peperangan dalam 10 tahun selama periode Madinah dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW.

“Jadi kalau ulama pewaris nabi, bukan ulama yang bukan hanya memimpin shalat, mimpin dzikir, mimpin shalawat, imam maulid. Tidak! Ulama seharusnya mewarisi keimaman Rasulullah SAW sebagai Imamud Daulah," terangnya.

Kedua, umat Islam tidak mempunyai negara. Padahal, Rasulullah SAW sendiri telah menjadikan Madinah sebagai pusat pemerintahan Islam saat itu. "Berarti madinah adalah negara Islam, negara Islam yang beribu Kota di Madinah,” lanjutnya.

Ketiga, umat Islam tidak menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan, pemerintahan, pergerakan dan pembinaan umat.

"Komando jihad dari situ, terima tamu disitu. Nabi Muhammad tidak pernah bikin kantor, bikin istana. Kepemimpinan umat Islam menyatu dengan masjid. Sekarang masjid sudah direduksi Masjid hanya dijadikan tempat shalat," tegasnya.

Keempat, umat Islam jauh dari Al Qur’an. “Quran dijadikan huda lil mutaqin (petunjuk bagi orang-orang bertaqwa) panduan dalam berpolitik, panduan dalam berdakwah, karena politik bagian dari dakwah," ujarnya.

Terakhir, umat Islam meninggalkan jihad. Kyai Cholil menjelaskan bahwa jihad itu ibadah yang derajatnya lebih tinggi dibanding shalat.

“Shalat itu rukun islam ke dua, shalat itu tiang agama, tapi jihad lebih tinggi derajatnya dibanding shalat," terang Pendiri sekaligus Deklarator Partai Bulan Bintang itu.

"Oleh karena itu umat Islam Indonesia terlepas partainya apa wajib kembali kepada lima sunnah ini," pungkasnya.

Reporter: Irfan | Editor: Ally | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.