Kemenag Sesalkan Hoaks Penelitian Rohis Yogyakarta Terpapar Radikalisme

Kemenag Sesalkan Hoaks Penelitian Rohis Yogyakarta Terpapar Radikalisme

SLEMAN(Jurnalislam.com)   Isu SMA-SMA di Kabupaten Sleman terpapar radikalisme dipastikan tidak benar.

Kemenag Sleman menegaskan, rohis-rohis di DIY tidak terpapar radikalisme.

Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kabupaten Sleman, Unsul Jalis, yang namanya banyak disebut di berita-berita itu sendiri sudah pula memberi klarifikasi.

Ia menegaskan, tidak pernah memberi keterangan seperti itu.

Bahkan, ia menekankan, FKPAI tidak pernah melakukan penelitian-penelitian terkait itu. Selain itu, Unsul mengaku tidak pernah menyebarkan angket-angket kepada SMA-SMA di Kabupaten Sleman seperti yang berita-berita yang beredar.

“Bagaimana mau menyebarkan angket, dana mepet semua, perlu biaya, perlu operasional,” kata Unsul.

Unsul menambahkan, tidak pernah pula mengatakan OSIS di SMA-SMA banyak berubah penyebutannya menjadi Rohis.

Sedangkan, soal 60 persen siswa-siswa dan 30 persen guru-guru terpapar, disebut banyak beredar di media-media sosial.

Isu itu sendiri berawal dari agenda FKPAI yang mempertemukan penyuluh-penyuluh agama Islam di Kabupaten Sleman pada Sabtu (11/1) lalu. Acara mempertemukan penyuluh-penyuluh PNS maupun non-PNS.

Di sela-sela acara, sejumlah narasumber mengaku ditemui wartawan yang tidak diketahui dari mana lantaran tidak memakai tanda pengenal jurnalis. Hampir semua narasumber yang diwawancara diminta pendapat tentang acara tersebut.

Kemudian, pada Rabu (15/1) Kemenag Kabupaten Sleman mendapati berita-berita tentang SMA-SMA terpapar radikalisme. Selanjutnya, pada Kamis (16/1) mereka meminta keterangan FKPAI yang membantah berita-berita tersebut.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.