Kelompok Anti-Islam PEGIDA Adakan Aksi Pertama di Austria

AUSTRIA (Jurnalislam.com) – PEGIDA, gerakan anti-Islam yang lahir di Jerman, menarik ratusan pendukung sekaligus penentang demonstran ke sepanjang jalan di Wina ketika mengadakan pawai pertama mereka di negara tetangga Austria, Senin (02/01/2015).

1.200 polisi dikerahkan di ibukota Austria sebagai tindakan pencegahan. Sekitar 250 demonstran membawa bendera Austria dan meneriakkan "kami adalah rakyat" berhadapan melawan para pemrotes yang berteriak "jatuhlah bersama PEGIDA."

Jajaran polisi anti huru hara memisahkan kedua kubu. Seorang juru bicara polisi mengatakan tidak ada insiden atau penangkapan.

Sebelumnya, ribuan orang telah berbaris memprotes PEGIDA.

Pawai tersebut dilakukan setelah terjadi demonstrasi kekerasan pada hari Jumat oleh para aktivis sayap kiri yang memprotes acara tahunan di Wina yang biasanya menarik tokoh sayap kanan.

Kepekaan agama sedang berkembang di Austria. Pemerintah telah mengusulkan untuk menetapkan standar terjemahan Quran berbahasa Jerman dan melarang pendanaan asing bagi organisasi Muslim di wilayahnya. Usul tersebut ada dalam rancangan undang-undang yang diantaranya bertujuan untuk menanggulangi masalah militansi.

Rencana tersebut dilakukan setelah ada perkiraan resmi bahwa sekitar 170 orang dari Austria telah bergabung dengan pasukan militan Islam dan berperang di Timur Tengah.

Munculnya PEGIDA – "Patriotic Eropa Menentang Islamisasi Barat" – di Jerman secara tiba-tiba dengan melakukan aksi unjuk rasa yang membawa hingga 25.000 orang ke jalan-jalan Dresden telah mengguncang ketahanan politik negara itu.

Tapi PEGIDA berada di ambang kekacauan setelah lima anggota pendirinya keluar untuk memulai gerakan saingan.

Georg Immanuel Nagel, seorang mahasiswa filsafat berusia 28 tahun dari Wina yang juga adalah juru bicara cabang Austria, mengatakan kepada surat kabar Die Presse bahwa ia ingin mengakhiri "kebijakan peredaan" bagi sekitar setengah juta Muslim yang tinggal di Austria, yang secara tradisional merupakan bangsa Romawi Katolik berpenduduk 8,5 juta jiwa.

Dia menyerukan undang-undang yang melarang "Islamisme" sehingga orang-orang yang mempromosikan Syariah atau hukum Islam bisa dihukum, seperti penjahat Austria yang memuliakan Nazisme.

Nazi Jerman pada tahun 1938 menganeksasi Austria dan melenyapkan 200.000 populasi Yahudi yang kuat melalui Holocaust.

Heinz Christian Strache, pemimpin oposisi sayap kanan Partai Kebebasan yang selalu terlibat dalam jajak pendapat dengan partai koalisi sentris, telah menyatakan dukungannya untuk PEGIDA, yang ia sebut "gerakan hak-hak sipil yang serius".

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.