Kehancuran Amerika dan Kebangkitan Islam

Satu kalimat yang masih tepat dialamatkan pada kaum muslimin saat ini adalah Kita Masih Dijajah. Kita tidak pernah bisa melupakan bagaimana saudara-saudara kita di Aghanistan, Palestina, Irak,  yang sampai saat ini masih mengangkat senjata demi mempertahankan agama Islam dan negaranya dari Kolonialisme yang tidak lain adalah Perang Salib.

Kondisi ini diperparah oleh pengkhianatan para penguasa di negara-negara Islam. Ingat bukan, jatuhnya rezim murtad Libya, Mesir bahkan Syiria. Alih-alih melawan penjajahan di negerinya, para penguasa yang mengaku muslim itu malah memberikan “karpet merah” kepada para penjajah Salibis-Zionis, Yahudi-Nasrani untuk memuluskan dan mengokohkan penjajahan di negeri mereka sendiri.

Penjara-penjara seperti Guantanamo di Kuba, Abu Ghuraib di Irak, dan penjara-penjara rahasia yang menyebar di seluruh belahan dunia Islam menjadi saksi bisu kekejaman Firaun Amerika dan sekutunya.

Semua kekejaman itu dilegalisasi dengan disahkannya pada Oktober 2006 undang-undang yang mengizinkan Badan Intelijen Amerika (CIA) untuk mengoperasikan penjara-penjara rahasia di luar negeri khususnya di negeri-negeri Islam maupun di wilayah minoritas muslim.

Tidak hanya itu, propaganda anti-Islam, stigmatisasi negatif terhadap syariat Islam bahkan sampai penghinaan terhadap Rasulullah saw. pun terus berlanjut.

Berbagai persoalan yang menimpa kaum muslimin semakin menegaskan peperangan yang nyata dari thaghut Internasional maupun thaghut nasional terhadap umat Islam. Allah telah memperingatkan

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Al-Baqarah: 120)

Tragedi memilukan yang ditorehkan oleh tangan-tangan besi para penguasa zhalim terhadap umat Islam sudah terekam semuanya dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Sebagai renungan mari kita tengok kembali rekaman ayat-ayat Allah dalam surat Al-Buruj ayat 4-8

 “4. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit[1567], 5.  Yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, 6. Ketika mereka duduk di sekitarnya, 7.  Sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. 8.  Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan Karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,” [1567]  yaitu pembesar-pembesar Najran di Yaman.

Menurut keterangan yang bersumber pada hadits Rasulullah saw., para ahli tafsir menyatakan kisah ini sebagai “kisah Ashabul Ukhdud” (para pembuat parit). Kisah ini menerangkan beberapa hal penting. Pertama, sekelompok orang-orang beriman pada Rabb mereka, lalu memproklamirkan keimanan mereka secara jujur dan terang-terangan. Kedua,mereka difitnah oleh musuh-musuh yang memiliki kekuatan di segala bidang dengan cara dibakar. Ketiga, mengapa mereka dibakar? Karena orang-orang mukmin beriman hanya kepada Allah.

Kisah Ashabul Ukhdud tersebut menjadi pelajaran bagi kita, karena sejak runtuhnya khilafah Usmaniyah secara resmi pada 1924 hingga saat ini tahun 2013. Berarti sudah 89 tahun para penguasa zhalim, Zionis-Salibis mencabik-cabik wilayah umat Islam di segala penjuru dunia. Lalu harga diri umat Islam dijadikan sebagai mainan atau binatang sehingga perlu dibakar.

Apalagi setelah firaun Amerika mencanangkan dimulainya Perang Salib baru melalui program Perang Global Melawan Terorisme (PGMT), mengakibatkan saudara-saudara kita di seluruh dunia menjadi manusia yang hidup di bawah bayang-bayang pengejaran, pembunuhan, penculikan, penangkapan dan penutupan tempat perlindungan.

Lalu pemblokiran sumber keuangan dan sumber penghidupan bagi keluarga dan anak-anak mereka semakin menambah daftar kepedihan dan kesengsaraan. Merekapun akhirnya terbakar oleh ‘kubangan api ukhdudu’ modern yang saat ini sedang menimpa seluruh dunia Islam. Mereka menjadi asing di negerinya sendiri sehingga melarikan diri demi satu hal:  mempertahankan dien dan aqidah mereka.  Seperti yang Allah kabarkan melalui kisah di atas.

“Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan Karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,” (Al-Buruj: 8)

Ketika firaun Amerika dan sekutunya telah menjadikan bumi ini menjadi ‘sempit’. Ketika kaum Salibis-Zionis  itu membuat Tatanan Dunia Baru (New World Order) dengan satu kitab dan satu komando dalam menjajah umat Islam, maka Allah memberikan pertolongan pada saudara-saudara kita yang tengah berjihad mempertahankan Dienul Islam.

 “196.  Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak[260] di dalam negeri. 197.  Itu hanyalah kesenangan sementara, Kemudian tempat tinggal mereka ialah jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (Ali-Imran: 196-197) [260]  Yakni: kelancaran dan kemajuan dalam perdagangan dan perusahaan mereka.

“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,” (Ibrahim: 42)

“Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kebatilan) dan bermain-main sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka,” (Al-Ma’arij: 42)

Akhirnya kitapun tahu sebelum Allah mengazab di akhirat nanti, ternyata pimpinan dajjal  dan firaun Amerika mengalami kehancuran, shut down. Kehancurannya disebabkan antara lain:

  1. Keruntuhan Ekonomi. Jika ada satu negara yang hancur lalu akan diikuti oleh kehancuran seluruh dunia, maka negara tersebut adalah Amerika. Perekonomian Amerika sangat menentukan perekonomian dunia, perekonomian dunia sangat ditentukan oleh perekonomian Amerika. Tetapi saat ini Amerika sudah memasuki krisis ekonomi dengan total hutang pada November 2012 sebesar 16 trilyun USD.
  2. Kemerosotan Moral. Amerika adalah negara yang didirikan berdasarkan tatanan sistem kafir oleh para pendekar Kristus. Maka tak heran di setiap generasi dan kegemilangan selalu identik dengan kekerasan, obat-obatan terlarang, perzinahan, aborsi, pemberontakan, perceraian, pembunuhan, makar dan sihir.
  3. Bencana Alam Terjadinya Badai Katrina di New Orleans, gempa bumi di Los Angles, kebakaran hutan, badai Rita, topan Sandy, dll.
  4. Musush dalam negeri.
  5. Musuh dari luar negeri. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Brown University, biaya yang dikeluarkan untuk peperangan melawan Mujahidin, menunjukkan sebenarnya Amerika berada di ambang kehancuran. Pasca serangan WTC 9 september, serangan ke Irak, Afganistan, Pakistan, telah menghabiskan 4,4 trilyun dollar AS, menewaskan 6000 tentara AS, 2300 tentara swasta, dan 1200 tentara sekutu. Belum lagi perang di Somalia, Meksiko, Libya, Mesir, dll.

Dalam catatan sejarah sering berlaku rumus bahwa kejahatan, kebathilan dan kemaksiyatan seringkali mengalahkan keimanan, padahal keimanan itu telah mencapai tingkatan sempurna. Namun kemenangan kaum Salibis-Zionis yang dipimpin firaun Amerikaselama 89 tahun sampai saat ini adalah kemenangan semu.

Allah memberi kabar gembira dalam firman-Nya:

“Itu hanyalah kesenangan sementara, Kemudian tempat tinggal mereka ialah jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (Ali-Imran: 197)

Sedangkan kemenangan yang akan dirasakan oleh orang-orang mukmin adalah kemenangan yang mulia dan memiliki arti yang besar di sisi Allah. Orang-orang mukmin yang berkorban, berjihad mempertahankan dienul Islam akan memperoleh kemenangan meskipun api yang membara telah membinasakan jasad. Orang yang telah syahid di jalan Allah adalah orang-orang mulia yang jiwanya disucikan oleh bara api. Oleh karena itu peperangan ini belum berakhir wahai para Salibis-Zionis. Karena akhir yang sesungguhnya tidaklah tiba setelahnya.

Sesungguhnya perseteruan antara kaum mukmin dan orang-orang kafir, antara mujahidin dan Salibis-Zionis hakikatnya mutlak perseteruan Aqidah, keyakinan, ideologi, bukan yang lain. Sebenarnya yang diserang oleh kaum kera, anjing dan babi terhadap umat Islam adalah iman  mereka, dan yang dibenci oleh mereka adalah Aqidah dan Tauhid  orang-orang mukmin. Jadi yang terlibat dalam peperangan selama 89 tahun itu adalah kekafiran  melawan keimanan, jahiliyah melawan Islam.

Kenyataan ini sepantasnya direnungkan oleh umat Islam khususnya para pengemban dakwah di setiap tempat dan generasi. Seperti apa yang diisyaratkan Allah adalam ayat di atas.

Karenanya, mari kita sambut kebangkitan Islam ini dengan segala daya dan upaya, pengorbanan pikiran, tenaga, dan materi yang kita miliki, sehingga bila kita wafat pun termasuk orang yang diberi gelar tertinggi di sisi Allah, yakni syahid dengan pahala jannah. Amin

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.