Kedutaan Rusia dan Iran Diprotes Pengunjuk Rasa Turki

Kedutaan Rusia dan Iran Diprotes Pengunjuk Rasa Turki

ANKARA (Jurnalislam.com) – Ratusan protes meruak pada hari Kamis di depan kedutaan Iran dan Rusia di Ankara atas pelanggaran mereka terhadap gencatan senjata di Aleppo, Anadolu Agency melaporkan Kamis (15/12/2016).

Para pengunjuk rasa dari Human Rights and Service Association, Faith Freedom Platform, dan anggota serikat buruh Turki meneriakkan slogan-slogan mengutuk PBB dan negara-negara yang hanya tinggal diam dalam menghadapi tragedi kemanusiaan di Aleppo.

“Pembantaian di Aleppo dan theater di PBB,” kelompok meneriakkan.

Serkan Codal, juru bicara pengunjuk rasa, mengatakan bahwa Suriah “sedang mengalami pembantaian.”

“Hampir 1 juta orang tewas di Suriah, dan kami berdiri bersama orang-orang yang sekarang sedang disiksa,” katanya.

Secara terpisah, pengunjuk rasa di Ukraina berkumpul di depan Kedutaan Besar Rusia di Kiev atas pelanggaran gencatan senjata Rusia dan tuduhan kejahatan perang terhadap penduduk sipil di kota Aleppo Suriah.

Kelompok itu mengatakan bahwa Rusia dan pasukan rezim “harus segera berhenti menyerang penduduk sipil.”

Kekerasan meningkat di kota pada hari Senin ketika pasukan rezim Suriah maju ke wilayah Aleppo timur yang dipegang oposisi setelah pengepungan selama lima bulan dan pemboman udara terus-menerus. Rezim yang didukung Rusia telah berusaha membangun kembali kontrol atas wilayah Aleppo yang empat tahun lalu dikuasai oleh kelompok-kelompok oposisi bersenjata.

Suriah telah terkunci dalam perang global sejak awal 2011 ketika rezim Syiah Assad menindak protes unjuk rasa – yang meletus sebagai bagian dari gerakanMusim Semi Arab – dengan keganasan militer tak terduga. Sejak itu, ratusan ribu orang diyakini telah tewas akibat konflik dan lebih dari jutaan lainnya mengungsi.

Bagikan