JNIM Akui Serangan Bom atas Konvoi Militer Perancis

JNIM Akui Serangan Bom atas Konvoi Militer Perancis

MALI (Jurnalislam.com) – Kelompok Al Qaeda untuk Support of Islam and Muslims (JNIM) merilis sebuah pernyataan kemarin pagi, Senin (2/7/2018) mengaku bertanggung jawab atas pemboman martir pada hari Ahad di kota Gao di utara Mali, Long War Journal melaporkan.

JNIM menyatakan bahwa seorang pembom martir, yang diidentifikasi sebagai Saad al Ansari (menyiratkan dia adalah seorang warga Mali lokal), menabrakkan kendaraannya yang sarat bahan peledak ke arah patroli militer Perancis di kota Gao. Sumber-sumber militer Prancis menegaskan kepada France24 bahwa sebuah patroli militer berkekuatan sekitar 30 tentara diserang di kota itu. Sedikitnya delapan tentara Prancis kritis, sementara dua warga sipil tewas dalam ledakan itu.

Serangan Bom Hantam Konvoi Pasukan Perancis di Mali

Hanya beberapa hari sebelumnya, JNIM juga menargetkan pangkalan militer G5 Sahel, sebuah aliansi negara-negara Sahelien, di Mali tengah, dengan pemboman martir. Tiga tentara tewas dalam operasi itu. Dalam pernyataan tanggung jawabnya, JNIM menegaskan bahwa serangan itu melibatkan pemboman martir sekaligus inghimasiiyeen (komando martir).

Dalam pengakuan tanggung jawab hari Senin, kelompok Al Qaeda menegaskan bahwa kedua serangan itu dimaksudkan sebagai pesan untuk militer Perancis dan sekutunya di Sahel atas KTT Uni Afrika di Mauritania yang dimulai kemarin.

Mujahidin Somalia Serang Pangkalan Militer Uni Eropa, Al Shabab: 59 Pasukan Salib Tewas

JNIM menyatakan bahwa serangan itu dimaksudkan untuk “membuat mereka mengetahui besarnya ancaman terhadap nyawa prajurit mereka dan biaya material yang terbentang di depan.” Kelompok jihadis kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa “dan bagi tentara mereka, tidak akan ada piknik atau wisata di tanah Islam.”

Bagikan