NEW YORK (Jurnalislam.com) – Militer A.S. menjatuhkan bom non-nuklir terbesar di gudangnya pada target kelompok Islamic State (IS) di Afghanistan, Pentagon mengkonfirmasi pada hari Kamis (13/4/2017).
Ini adalah pertama kalinya GBU-43 yang dijuluki “ibu dari semua bom” digunakan, juru bicara Pentagon, Adam Stump mengatakan kepada Anadolu Agency.
Lebih dari 21.000 pon Massive Ordnance Air Blast Bomb berisi 11 ton bahan peledak dijatuhkan pada pukul 7.32 waktu setempat (1502GMT) oleh sebuah pesawat militer MC-130 di sebuah kompleks terowongan di distrik Achin di provinsi Nangarhar.
Gedung Putih mengatakan bahwa kompleks terowongan dan gua tersebut memudahkan IS dalam menargetkan perwira militer A.S. dan pasukan Afghanistan.
“Amerika Serikat memerangi IS dan untuk mengalahkan kelompok tersebut, kami harus mematahkan unit operasional mereka, seperti yang kami lakukan saat ini,” kata juru bicara Sean Spicer.
Di Pentagon, Stump mengatakan: “Serangan tersebut dirancang untuk meminimalkan risiko terhadap pasukan Afghanistan dan A.S. yang melakukan operasi pembersihan di wilayah tersebut sekaligus memaksimalkan penghancuran pasukan dan fasilitas ISIS-K.”
ISIS-K adalah singkatan dari cabang Khorasan Negara Islam Irak dan Syria, nama lain kelompok IS.
A.S. “mengambil setiap tindakan pencegahan” untuk menghindari korban sipil, kata Stump.
Taliban Rilis Info Grafik Terbaru Wilayah Imarah Islam Afghanistan
Bom tersebut dikembangkan hanya dalam waktu sembilan pekan di tahun 2003 untuk digunakan selama perang Irak dan diuji dua kali di sebuah pangkalan udara di Florida. Bom ini dilaporkan menghasilkan asap setinggi 10.000 kaki (3.000 meter) yang terlihat sejauh 40 mil (64 kilometer).
Bom buatan AS ini dilaporkan diikuti oleh “bapak semua bom” yang dikembangkan oleh Rusia, yang mengklaim bahwa bahan peledaknya empat kali lebih kuat dari buatan AS.