SURIAH (jurnalislam.com) – Sayap Al-Qaeda di Suriah, Jabhatun Nushrah menguasai sebuah kota dan beberapa desa di provinsi Idlib Suriah, berhadapan dengan pejuang pemberontak yang didukung Barat di wilayah barat laut.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pada hari Ahad, 2 November 2014 mengatakan bahwa para mujahidin Jabhatun Nushrah telah menguasai kota Khan al-Subul semalam setelah penarikan gerakan Hazm, kelompok oposisi moderat.
Jabhatun Nushrah juga merebut lima desa di provinsi yang dipegang oleh pemberontak lain, kata Observatorium.
Kemajuan ini dicapai sehari setelah Observatorium melaporkan bahwa mujahidin Jabhatun Nushrah telah merebut benteng Suriah Revolusioner Front (SRF) yang didukung-Barat di Idlib .
"Kami menarik diri dari Deir Sunbul untuk menyelamatkan darah warga sipil," kata Jamal Maarouf, komandan SRF. (baca juga : Serangan Jabhatun Nushrah di Idlib Targetkan Pasukan SRF dan Rezim Assad) .
Kemajuan Jabhatun Nushrah dipandang sebagai kemunduran bagi AS yang berupaya menciptakan dan melatih kekuatan pemberontak moderat sebagai penyeimbang kelompok yang lebih radikal dan pasukan Syiah Bashar al-Assad.
Gerakan Hazm adalah salah satu kelompok pemberontak yang telah menerima pasokan terbatas senjata buatan AS, termasuk rudal anti-tank.
Observatory mengatakan Jabhatun Nushrah menyita senjata saat penyerbuan di Idlib, tapi tidak segera dapat dipastikan apakah diantara senjata yang disita tersebut adalah buatan AS.
Sementara itu, rezim Syiah Suriah bersikeras mengklaim bahwa mereka masih memegang kendali.
"Pemerintah Suriah masih memegang dan menguasai kesatuan dan integritas wilayah Suriah. Bagi kami, ini adalah masalah yang suci," kata penasihat rezim Syiah Assad, Bouthaina Shaaban. [ded412/Aljazeera]