Jabhah Nusrah Bebaskan Mantan Istri Abu Bakr Al Baghdadi dalam Pertukaran Tawanan dengan Lebanon

Jabhah Nusrah Bebaskan Mantan Istri Abu Bakr Al Baghdadi dalam Pertukaran Tawanan dengan Lebanon

BEIRUT (Jurnalislam.com) – Pertukaran tawanan, yang disponsori dan dimediasi oleh Qatar, membebaskan beberapa tahanan terkemuka yang ditahan di penjara Lebanon, termasuk lima tahanan perempuan, Aljazeera melaporkan, Selasa (01/12/2015).

Diantaranya adalah Jumana Hmayed, yang ditangkap karena mengangkut “milisi IS ke Lebanon”, dan Saja Dulaimi, mantan istri Abu Bakr al-Baghdadi, pimpinan Islamic State (IS).

Dualimi ditangkap pada November 2014 oleh pasukan keamanan Lebanon di Lebanon utara, atas tuduhan menjadi anggota IS.

Pada bulan Juni 2015, ia melahirkan seorang bayi perempuan di penjara. Anak-anaknya yang masih bersamanya selama masa penahanan termasuk dalam pertukaran.

Sementara salah satu sandera Lebanon yang tewas saat dijadikan sandera oleh Jabhah Nusrah Suriah telah diserahkan kepada pemerintah Lebanon, dengan sisa tawanan lain yang hidup akan dibebaskan pada hari ini, Selasa (01/12/2015) dalam pertukaran tahanan resmi

Jenazah Mohammed Hamieh meninggalkan kota perbatasan Lebanon dari Arsal pada Senin pagi dengan konvoi menuju Beirut.

Kerabatnya, yang telah berkemah di pusat kota Beirut selama lebih dari setahun, menangis bahagia.

“Tentu saja kami sangat senang karena akhirnya mendapatkan tubuhnya kembali,” kata salah satu kerabat, air mata mengalir di pipinya.

Sedikitnya 16 tentara tentara dan polisi – ditambah dua mayat tentara yang tewas di tempat penahanan akibat luka-luka dalam pertempuran, yang sebelumnya terlibat bentrokan mematikan pada bulan Agustus 2014 di kota perbatasan Arsal.

Para sandera diharapkan akan dibebaskan pada hari ini, setelah berbulan-bulan negosiasi yang menghasilkan pertukaran tahanan termasuk tahanan yang ditahan di penjara Lebanon.

Sebagai imbalannya pemerintah Lebanon menukar puluhan tahanan yang ditahan di penjara Lebanon, dan beberapa dari penjara Suriah juga dimasukkan dalam pertukaran.

Berita tersebut awalnya terdengar pada Jumat malam (27/11/2015) bahwa ada terobosan dalam negosiasi dan pertukaran akan segera terjadi. Laporan merinci bahwa konvoi besar dikatakan membawa para tahanan Lebanon pindah dari penjara menuju Bekaa dalam persiapan untuk pertukaran.

Tapi Keamanan Umum Lebanon, lembaga penanganan berkas sandera, mendesak media lokal untuk menahan diri melaporkan rincian apapun sampai pertukaran itu selesai, karena takut menggagalkan kesepakatan.

Usaha-usaha sebelumnya untuk menyelesaikan pertukaran tawanan selalu gagal di masa lalu.

Situasi yang sama hampir terjadi selama akhir pekan, ketika Jabhah Nusrah memasukkan tuntutan baru pada jam kesebelas.

Menurut sumber-sumber keamanan Lebanon, Jabhah Nusrah menuntut dimasukkannya berkas Mustapha Hujeiri, tokoh kunci dalam mediasi, dan telah dijatuhkan hukuman seumur hidup secara in absentia oleh pengadilan Lebanon.

Sumber-sumber keamanan mengatakan bahwa Abbas Ibrahim, kepala Keamanan Umum Lebanon, memerintahkan truk bantuan yang merupakan bagian dari kesepakatan untuk berbalik dan menunda laju negosiasi sesuai permintaan.

Pada hari Senin (30/11/2015) negosiasi dilanjutkan lagi dan laporan mengisyaratkan langkah-langkah positif yang diambil untuk menyelesaikan pertukaran.

Bentrokan pada Agustus 2014 menyebabkan 19 tentara tewas dan lebih dari 35 tentara dan polisi diculik Jabhah Nusrah.

 

Bagikan