Iran Paksa Warga Afghanistan untuk Lawan Mujahidin di Suriah

SURIAH (Jurnalislam.com) – Pengawal Revolusi Iran telah merekrut ribuan warga Afghanistan, beberapa direkrut dengan paksaan, untuk melawan mujahidin dalam perang Suriah bersama pasukan yang setia kepada rezim Bashar al-Assad, Human Rights Watch (HRW) mengatakan Jumat (29/01/2016).

"Iran tidak hanya menawarkan insentif kepada pengungsi dan migran Afghanistan untuk melawan pejuang di Suriah, namun beberapa juga mengatakan mereka terancam dideportasi kembali ke Afghanistan kecuali mereka menuruti perintah Iran," kata Peter Bouckaert, direktur darurat HRW yang berbasis di New York.

"Dihadapkan dengan pilihan yang suram ini, beberapa orang dan anak laki-laki Afghan melarikan diri dari Iran menuju Eropa."

Syiah Iran adalah pendukung setia Syiah nushairiyah Assad dan memberikan dukungan keuangan dan militer untuk rezimnya.

Teheran mengatakan bahwa Brigade Fatemiyon, yang terdiri dari rekrutan Afghanistan, adalah relawan yang dibentuk untuk mempertahankan situs suci Syiah di Suriah dan Irak melawan mujahidin Suriah.

Brigade Fatemiyon, yang didukung oleh Garda Revolusi Iran.

Tapi beberapa laporan mengatakan bahwa warga Afghanistan tersebut bukanlah relawan melainkan ditawarkan residensi dan gaji bulanan untuk membela Republik Syiah Iran.

Iran menyangkal bahwa mereka tidak menurunkan pasukan dan menegaskan bahwa komandan dan jenderal mereka hanya bertindak sebagai "penasihat militer" di Suriah dan Irak.

Namun, pemakaman secara rutin diselenggarakan di Iran untuk "relawan yang tewas" dari Iran, Afghanistan, dan kadang-kadang Pakistan.

Iran diperkirakan menjadi tuan rumah bagi tiga juta warga Afghanistan. Hanya 950.000 yang memiliki status pengungsi di Iran dan sisanya telah dianggap memenuhi syarat untuk suaka.

Setidaknya dua lusin warga Afghanistan yang diwawancarai oleh pengawas mengatakan mereka atau keluarga mereka telah direkrut atau dipaksa oleh otoritas Iran untuk melawan mujahidin  di Suriah.

Enam dari mereka mengatakan pasukan Iran telah melatih mereka atau keluarga mereka di kamp-kamp militer dekat Teheran dan Shiraz pada tahun 2015.

Dua dari enam telah bergabung secara sukarela, sementara empat lainnya mengatakan mereka atau kerabat mereka dipaksa atau terpaksa harus nurut.

Penduduk Afghanistan bertempur di banyak wilayah Suriah melawan mujahidin Suriah, termasuk Damaskus, Aleppo, Homs, Hama, Latakia, dan di daerah dekat perbatasan Suriah dengan Dataran Tinggi Golan, kata mereka.

 

Deddy | Alarabiya | Jurnalislam

 

 

 

 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.