Investigasi Awal Ledakan Beirut:  2750 Ton Amonium Nitrat Terbengkalai

Investigasi Awal Ledakan Beirut:  2750 Ton Amonium Nitrat Terbengkalai

BEIRUT – Ledakan dahsyat di kawasan Pelabuhan Beirut, Lebanon, masih menyisakan pertanyaan besar mengenai penyebabnya.

Namun di tengah investigasi awal yang dilakukan otoritas Lebanon, tragedi yang menewaskan 137 orang ini diduga kuat akibat kelalaian dalam mengelola 2.750 ton amonium nitrat yang terbengkalai sejak 2013 silam.

Ribuan ton bahan kimia berbahaya itu awalnya disita dari Kapal MV Rhosus yang dijadwalkan berlayar dari Georgia menuju Mozambik.

Tapi, akibat masalah teknis, misi itu tidak tercapai. Seperti dilansir RT, saat di Spanyol Kapal MV Rhosus sebenarnya telah ditahan selama dua pekan di Pelabuhan Sevilla lantaran diketahui tidak dilengkapi dengan generator cadangan. Namun tak berapa lama kapal tersebut akhirnya bisa meneruskan perjalanan.

Di Beirut kapal itu kembali tertahan. Port State Control, anak lembaga Organisasi Maritim Internasional, melarang kapal itu meninggalkan Beirut karena ada tanggungan yang belum lunas.

Laporan media di Rusia dan Moldova pada 5 Agustus mengatakan MV Rhosus telah berlayar di bawah bendera Moldova ketika tiba di Beirut.

Situs web Odessitua.com melaporkan bahwa sebagian besar awak kapal adalah pelaut Ukraina yang terdampar sementara di Beirut pada 2013 setelah Grechushkin kehabisan dana untuk membayar gaji mereka atau untuk biaya kapal.

Permintaan Prokoshev dipenuhi. Seluruh barang di dalam kapal, yakni 2.750 ton amonium nitrat, lalu dipindahkan menuju gudang pelabuhan Hangar 12. Namun penyebab pemindahan saat itu sebenarnya karena lambung kapal bocor.

Pejabat senior Lebanon sadar barang itu berbahaya sehingga evakuasi dilakukan secepatnya. Namun rencana pembuangan amonium nitrat yang sudah muncul beberapa kali tidak pernah dieksekusi dan akhirnya terlupakan hingga tragedi memilukan itu terjadi.

Sumber: sindonews.com

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.