International Aqsa Institute: Menolak Al Quds Sebagai Ibukota Israel Bukan Berarti Mengakui Tel Aviv

International Aqsa Institute: Menolak Al Quds Sebagai Ibukota Israel Bukan Berarti Mengakui Tel Aviv

ISTANBUL (Jurnalislam.com) – International Aqsa Institute (IAI) mengecam pemindahan Keduataan Amerika Serika untuk Israel ke Al Quds dan rencana menjadikan Al Quds sebagai ibukota Israel.

Dalam siaran persnya, IAI menegaskan, menolak pemindahan tersebut bukan berarti IAI menerima Tel Aviv sebagai Ibukota Israel sebelumnya, akan tetapi penolakan ini sebagai bentuk kecaman atas arogansi Amerika.

“Selain itu, keberadaan kedutaan AS dan negara-negara lain, termasuk negara-negara Arab dan Islam dalam entitas Zionis, tidak bisa diterima, karena hal itu berarti mengakui dan melegalisasi penjajahan Israel atas Palestina, melanggar hukum syariat dan undang-undang internasional,” katanya dalam siaran pers, Kamis (6/12/2017)

Berikut pernyataan sikap IAI atas pemindahan Keduataan AS ke Al Quds dan menjadikannya sebagai Ibukota Israel.

Bismillahirrahmanirrahim

PERNYATAAN SIKAP

Tentang

Pemindahan Kedutaan AS ke Al-Quds dan Menjadikannya sebagai Ibukota Yahudi

Alhamdulillaahi Rabbi Al-‘Aalamin. Wa Ash-Shalaatu Wa As-Salaamu ‘alaa An-Nabiyyi Al-Kariim. International Aqsa Institute (IAI) sebagai lembaga yang konsen dalam membela Masjid Al-Aqsha, Al-Quds, dan Palestina. Terhimpun di dalamnya para dai, khatib, peneliti, dan ulama yang giat mengedukasi umat untuk membela kiblat pertama Islam.

Setelah mengikuti dan memperhatikan kondisi mutakhir, berkaitan dengan statemen Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menjadikan kota suci Al-Quds sebagai Ibukota negara Yahudi, Israel, dan akan memindahkan kedutaan AS ke kota Al-Quds, maka kami bersama dengan elemen umat Islam menyatakan,

Pertama.

Bahwa keinginan AS memindahkan kedutaannya ke kota Al-Quds, dan menjadikannya sebagai Ibukota negara Yahudi, Israel, adalah bentuk arogansi dan bentuk permusuhan terhadap umat Islam dunia. Karena kota Al-Quds merupakan Ibukota resmi Palestina, terdapat di dalamnya Masjid Suci Al-Aqsha, masjid ketiga yang dimuliakan dalam Islam, setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Tempat Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw. dan Kiblat Pertama kaum Muslimin.

Kedua.

Pemindahan kedutaan AS ke kota suci Al-Quds akan memperpanjang episode permasalahan Palestina, melahirkan ketegangan serius di kawasan Timur dan Barat, bahkan mengancam perdamaian dunia yang selama ini rajin dikampanyekan AS. Pasalnya, pemindahan ini bersifat politis, strategi hegemoni kota Al-Quds secara total, untuk dijadikan sebagai Ibukota abadi bagi Yahudi.

Ketiga.

Penolakan terhadap pemindahan kedutaan AS ke Al-Quds, bukan berarti mengakui keberadaan kedutaan AS di Tel Aviv (Tel Rabe) yang merupakan tanah Palestina yang dijajah Israel, tetapi penolakan ini lebih kepada sikap arogansi dan permusuhan AS. Selain itu, keberadaan kedutaan AS dan negara-negara lain, termasuk negara-negara Arab dan Islam dalam entitas Zionis, tidak bisa diterima, karena hal itu berarti mengakui dan melegalisasi penjajahan Israel atas Palestina, melanggar hukum syariat dan undang-undang internasional.

Keempat.

Pemindahan kedutaan AS ke Al-Quds dan menjadikannya sebagai Ibukota Yahudi, secara jelas telah melakukan penistaan terhadap tanah suci umat Islam, tempat pertama disyariatkannya shalat lima waktu, dan tanah wakaf milik umat Islam hingga hari kiamat.

Kelima.

Menyerukan kepada semua elemen umat Islam untuk menyatukan barisan, memberikan perhatian dan dukungan berkesinambungan terhadap Masjid suci Al-Aqsha, dengan segenap kemampuan dan sarana yang dimiliki, menghentikan permusuhan dan penistaan terhadap kota suci Umat Islam, Al-Quds.

Keenam.

Mendesak para pemimpin negara dunia untuk menyatakan sikap tegas, mengecam, dan menghentikan arogansi AS dan permusuhannya terhadap kesucian umat Islam.

Istanbul, 18 Rabiul Awwal 1439/6 Desember 2017

International Aqsa Institute (IAI) merupakan lembaga riset dan kajian spesialisasi Al-Aqsha dan Palestina yang berpusat di Istanbul Turki. IAI menganalisa segala isu yang terkait, dan menyuguhkan informasi valid berkaitan dengan tema sentral.

Bagikan