Inilah Rincian Serangan Hayat Tahrir al Sham dan Ahrar al Sham di Damaskus

Inilah Rincian Serangan Hayat Tahrir al Sham dan Ahrar al Sham di Damaskus

SURIAH (jurnalislam.com) – Faksi-faksi jihad dan oposisi bersenjata Faylaq al Rahman melancarkan serangan terkordinasi di pinggiran timur ibukota Suriah kemarin. Serangan mendadak tersebut dimulai di distrik Jobar Damaskus dan kemudian menyebar ke daerah terdekat, lansir The Long War Journal, Senin (20/03/2017).

Hayat Tahrir al Sham (HTS), koalisi faksi-faksi jihad yang dipimpin oleh cabang al Qaeda di Suriah Jabhat Fath al Sham (JFS), meluncurkan dua serangan Istisyhad dengan kendaraan berisi alat peledak improvisasi (suicide vehicle-borne improvised explosive devices-SVBIED) pada awal serangan. HTS (Majelis Pembebasan Suriah) memposting foto dua mujahidin pelaku bom istisyhad, serta gambar memuliakan saat syahid pada saluran Telegram resmi HTS.

Drone juga digunakan untuk menghasilkan rekaman serangan SVBIED dari atas, mujahidin al Qaeda di Suriah telah lama menggunakan drone untuk merekam gambar dengan instan ketika pertempuran atau melakukan serangan

Foto lain menunjukkan jihadis HTS bergerak di seluruh Jobar, seorang mujahidin dengan lengan bawah diamputasi yang terlibat dalam pertempuran, garasi kompleks, poster rezim yang hancur dan truk yang ditangkap sebagai bagian rampasan perang.

Gambar bisa dilihat di bawah artikel ini. (Selain foto tersebut, beberapa foto adalah gambar grafis, yang menunjukkan pasukan rezim Assad tewas di jalan-jalan.)

Pemimpin HTS, Syeikh Abu Jaber (juga dikenal sebagai Hashem al Sheikh), hanya beberapa hari yang lalu berjanji bahwa anak buahnya akan segera “meningkatkan” operasi mereka terhadap rezim Syiah Bashar al Assad. Tampaknya serangan Damaskus tersebut adalah bagian dari apa peningkatan operasi yang dimaksud. Selain itu, HTS telah melakukan serangan bom martir di Damaskus dan juga membunuh seorang pejabat intelijen militer senior di Homs.

Ahrar al Sham, juga ambil bagian dalam serangan. Faksi jihad ini telah merilis serangkaian foto dari pertempuran di situs media sosial mereka. Tweet mereka mengatakan bahwa “kawasan industri” antara kabupaten Jobar dan Qabun sebagian besar telah “dibebaskan” setelah banyak anggota pasukan rezim Assad tewas atau terluka.

Pejuang Ahrar ini ditampilkan sedang mempersiapkan pertempuran, menampilkan pertempuran di lingkungan Damaskus, dan “rampasan” mereka pada gambar di bawah.

Pemimpin HTS saat ini, Abu Jaber, dan jihadis senior HTS lainnya adalah tokoh yang pernah menonjol di Ahrar al Sham.. Memang, beberapa kepemimpinan Ahrar menolak untuk bergabung dengan HTS, tapi hal ini tidak menghentikan HTS dan Ahrar bekerja sama di medan perang Suriah. Selain pertempuran di Damaskus, keduanya juga telah berkoordinasi di Daraa, sebuah kota Suriah selatan, provinsi Homs dan kemungkinan di tempat lain dalam beberapa pekan terakhir.

Faylaq al Rahman, sebuah organisasi cabang FSA (Free Syrian Army), juga memainkan peran penting dalam pertempuran. Faylaq al Rahman telah menggunakan rudal TOW buatan Amerika, termasuk dalam beberapa pekan terakhir. Kelompok berafiliasi FSA ini telah sering bersekutu dengan jihadis Al Qaeda, seperti halnya di Kabupaten Jobar. Peran Faylaq al Rahman dalam pertempuran menempatkan anggotanya di daerah yang sama dengan HTS dan pasukan Ahrar al Sham.

Faylaq al Rahman melaporkan dalam sebuah pernyataan bahwa dua tank rezim Assad telah hancur. Mereka tweeted foto kartu identifikasi yang diduga milik loyalis rezim di daerah itu. Dan dalam satu video, seorang pejuang Faylaq al Rahman terdengar menyerukan pasukan rezim Assad untuk menyerah, saat mereka dikepung dalam sebuah bangunan.

Pasukan dari ketiga kelompok – HTS, Ahrar al Sham, dan Faylaq al Rahman – digambarkan mengenakan ikat kepala merah putih yang sama.

Ada kemungkinan bahwa masih ada faksi jihad lain yang terlibat dalam pertempuran. Misalnya, Jaysh al Islam yang memiliki kehadiran yang kuat di daerah sekitar Damaskus, terutama di wilayah Ghouta timur.

Faksi-faksi jihad dan Oposisi telah mengendalikan wilayah di daerah yang mengelilingi pusat kota Damaskus. Upaya baru kemungkinan dimaksudkan untuk membersihkan lebih banyak ruang bagi mujahidin, sekaligus untuk membuat rezim Syiah Assad dan sekutunya bertempur di front tambahan yang lebih genting, di ibukota Suriah.

 

 

Bagikan