Hari Ini Lebih dari 220.000 Muslim Rohingya Kelaparan

Hari Ini Lebih dari 220.000 Muslim Rohingya Kelaparan

YANGON (Jurnalislam.com) – Sebuah tindakan keras militer telah menyebabkan lebih dari 220.000 warga Muslim Rohingya di ambang kelaparan di negara bagian Rakhine yang dilanda konflik, menurut sebuah penilaian oleh badan makanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Anadolu Agency melaporkan Selasa (11/7/2017).

Program Pangan Dunia (the World Food Program-WFP) mengatakan Senin (10/7/2017) malam bahwa kerawanan pangan telah memburuk di daerah yang sudah sangat rentan di bagian utara negara bagian Rakhine tersebut sejak tindakan militer yang dimulai Oktober lalu.

Penilaian WFP mengatakan hampir sepertiga dari populasi di daerah tersebut, di mana sebagian besar Muslim Rohingya diidentifikasi sebagai yang sangat kekurangan makanan dan membutuhkan bantuan kemanusiaan, dengan perkiraan 225.800 orang menderita kelaparan.

“Tidak ada anak-anak yang tercakup dalam survei tersebut yang memenuhi diet minimum yang memadai,” kata penilaian tersebut, berdasarkan wawancara dengan 450 keluarga di 45 desa di daerah tersebut.

Ditambahkan bahwa diperkirakan 80.500 anak di bawah usia 5 tahun akan membutuhkan pengobatan untuk malnutrisi akut dalam 12 bulan ke depan.

Pelepasan penilaian WFP terjadi satu hari setelah penyelidik hak asasi manusia PBB memulai kunjungan 12 hari ke Myanmar untuk mengakses situasi hak asasi manusia di negara tersebut.

Yanghee Lee, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar, tiba di ibu kota negara Nay Pyi Taw pada hari Ahad, dan dijadwalkan untuk mengunjungi daerah rawan konflik, termasuk negara bagian Rakhine.

Bulan Oktober yang lalu, militer Myanmar melancarkan tindakan biadab menyusul pembunuhan sembilan petugas polisi di distrik Maungdaw dekat perbatasan barat negara itu dengan Bangladesh.

Selama tindakan keji tersebut, PBB dan kelompok hak asasi manusia telah mendokumentasikan pelanggaran yang meluas oleh aparat keamanan Myanmar seperti pembunuhan – pemenggalan, termasuk kematian anak-anak balita dan perkosaan-perkosaan massal, pemukulan brutal, pembakaran desa-desa, dan penghilangan orang.

Bagikan