WINA (Jurnalislam.com) – Sebuah sekolah menengah di Wina membatalkan kunjungan belajarnya ke salah satu situs gereja bersejarah. Pembatalan itu disebabkan adanya beberapa pelajar Muslim yang akan turut dalam kegiatan tersebut. Para pelajar itu dikhawatirkan akan melakukan perusakan para situs sejarah itu.
Seperti diberitakan Today’s Opinion, Selasa (6/1/2014) kemarin, salah seorang pelajar Muslim menuturkan bahwa wakil kepala sekolahlah yang mengeluarkan keputusan pembatalan. Dia menilai, keberadaan para pelajar Muslim adalah sebuah ancaman.
Akhirnya, kunjungan belajar ke St. Stephen’s Cathedral yang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya itu, dibatalkan. Karena dari 23 pelajar di kelas, 10 di antaranya adalah pelajar Muslim. Keputusan ini tentunya ditolak wali kelas, dan juga guru-guru. Bahkan seluruh pelajar menulis surat keberatan kepada wakil kepala sekolah atas keputusan yang sangat diskriminatif in
Ally | Jurniscom