Hamas Tangkap Pembunuh Komandan Seniornya dan akan Dieksekusi

Hamas Tangkap Pembunuh Komandan Seniornya dan akan Dieksekusi

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Hamas mengatakan telah menahan pembunuh komandan seniornya, Mazen Faqha, yang ditembak mati pada bulan Maret, dan mengatakan bahwa tersangka melakukan pembunuhan atas perintah Israel.

Faqha, 38, ditembak mati di kepala dan dada di pintu masuk rumah kota Gaza pada 24 Maret.

“Semua bukti yang kami miliki … mengindikasikan pelaku melakukan kejahatan ini berdasarkan perintah dari tentara penjajah Israel,” Ismali Haniya, pemimpin sayap politik Hamas, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis (11/5/2017), tanpa mengidentifikasi tersangka, lansir Aljazeera.

“Dia telah mengaku melakukan kejahatan tersebut,” tambahnya, berbicara di luar rumah Faqha dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri oleh istri komandan tersebut.

Haniya, yang terpilih sebagai kepala politik baru Hamas pekan lalu, mengatakan rincian lebih lanjut akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, dan dia memperkirakan tersangka akan dieksekusi.

Komandan Hamas Ditembak Mati Israel, Mahmoud al Zahar: Tidak Ada Darah yang Gratis

Faqha adalah seorang pejabat senior Hamas di Tepi Barat yang dijajah Israel saat dia dipenjara oleh Israel pada tahun 2003 karena merencanakan serangan terhadap orang-orang Israel.

Dia dijatuhi hukuman sembilan tahun namun dilepaskan ke Jalur Gaza sebagai satu dari lebih 1.000 tahanan Palestina yang diizinkan Israel untuk ditukar dengan tentara Gilad Shalit.

Hamas sebelumnya mengatakan bahwa Faqha ditembak dengan senjata dengan peredam dan mengatakan zionis dan “kolaboratornya” sebagai penyebab kematiannya.

Israel belum berkomentar mengenai pembunuhan tersebut.

Ismali Haniya
Ismali Haniya

“Selama 47 hari, aparat keamanan bekerja keras untuk mengungkap benang-benang kejahatan pembunuhan Mazen Faqha, sampai si pembunuh dan orang-orang yang membantunya ditemukan,” kata Iyad al-Bozum, juru bicara kementerian dalam negeri Gaza, di sebuah berita Facebook yang diposting pada hari Kamis

Seorang sumber Hamas mengatakan dengan syarat anonim bahwa tersangka telah “berpartisipasi pada pagi hari dalam rekonstruksi kejahatan tersebut”, setelah sejumlah pasukan keamanan terlihat di depan rumah Faqha pada hari sebelumnya, menurut kantor berita AFP.

Jalur Gaza telah berada di bawah blokade Israel selama satu dekade, sementara persimpangan Mesir dengan daerah kantong tersebut sebagian besar ditutup dalam beberapa tahun terakhir.

Bagikan