PALESTINA (Jurnalislam.com) – Hamas menggambarkan pengunduran diri Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman sebagai “kemenangan politik untuk Gaza”, di tengah ancaman gencatan senjata yang tidak mudah.
Juru bicara kelompok Palestina Sami Abu Zuhri mengatakan pada hari Rabu (14/11/2018) bahwa pengunduran diri Lieberman mengisyaratkan “pengakuan kekalahan dan kegagalan dalam menghadapi perlawanan Palestina”, menambahkan bahwa “ketekunan Gaza mengirim gelombang kejut politik” melalui Israel.
Lieberman mengatakan dia mengundurkan diri sebagai protes atas gencatan senjata yang ditengahi Mesir yang dicapai dengan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza.
Gencatan senjata itu, yang diumumkan pada Selasa oleh faksi-faksi yang dipimpin Hamas, dimaksudkan untuk mengakhiri serangan udara dua hari Israel ke Gaza setelah operasi rahasia Israel di wilayah itu, yang dibalas oleh faksi Palestina dengan tembakan roket.
Sedikitnya 15 warga Palestina dan dua orang tentara Israel tewas dalam dua hari dalam kekerasan terburuk yang terjadi dalam dua tahun.
Lieberman menganjurkan membalas Hamas dengan serangan yang lebih berat lalu berhenti sebagai pernyataan protes.
Baca juga:
-
Menteri Pertahanan Israel Lieberman Mengundurkan Diri dari Jabatannya
-
Jubir Hamas: Kami Beri Pelajaran Serius Bagi Israel
-
Pertempuran Gaza Meningkat, Kuwait dan Bolivia Serukan Pertemuan Darurat PBB
-
Lembaga Pertahanan Israel Serukan Gencatan Senjata dengan Hamas
-
Hamas Gempur Pasukan Israel dengan 200 Roket Lebih
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membela gencatan senjata, mengatakan bahwa “kepemimpinan melakukan hal yang benar”.
Pengunduran diri Lieberman secara signifikan melemahkan pemerintah koalisi Netanyahu yang berkuasa saat ini dan hal tersebut tampaknya akan membawa pemilihan berlangsung lebih awal.
Seorang nelayan Palestina di Gaza dibunuh oleh Israel pada hari Rabu setelah gencatan senjata diberlakukan.
Serikat nelayan mengatakan pria berusia 20 tahun itu bekerja di pantai dekat pagar maritim darat yang memisahkan Gaza dari Israel ketika dia ditembak di perut.
Pembunuhan nelayan itu menimbulkan pertanyaan atas gencatan senjata rapuh yang dimulai di Gaza semalam.
“Jika penjajah [Israel] menghentikan agresinya dan kembali ke gencatan senjata, pemahaman mungkin akan terjadi,” kata pejabat senior Hamas Ismail Haniya dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada hari Rabu.
Namun warga Palestina di Gaza, yang telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007 dan mengalami tiga perang melawan Israel sejak 2008, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka tidak percaya gencatan senjata akan berlaku.
Seorang guru sekolah 34 tahun bernama Mohammed Baroud mengatakan dia tidak percaya gencatan senjata akan berlangsung “karena Israel tidak pernah menuruti kesepakatan di waktu lalu”.
3 thoughts on “Hamas Rayakan Kekalahan Israel atas Pengunduran Diri Menhan Lieberman”