Halalbihalal SD Muhammadiyah Ketelan Momentum Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Halalbihalal SD Muhammadiyah Ketelan Momentum Tingkatkan Kualitas Pendidikan

SOLO (jurnalislam.com)- SD Muhammadiyah 1 Ketelan menggelar acara halalbihalal bersama tokoh Muhammadiyah, purna tugas, pimpinan perguruan, di hadiri 75 guru karyawan yang sehari-hari mengasuh 797 siswa. Kamis, (12/7/2018). Selain untuk memupuk rasa kekeluargaan di antara guru karyawan, forum tersebut elemen dari modal untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan.

Di awali ikrar halalbihalal dibacakan Ustaz Baruno Nasution, S.Pd.I, ia mewakili guru karyawan SD Muhammadiyah 1 Ketelan mengucapkan, selamat hari raya idul fitri 1439 H. Kepada para peserta yang hadir dalam acara tersebut.

“Taqobballahu minna wa minkum, minal ‘aidin walfaizin. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, dan semoga kita kembali ke dalam kesucian, Kami guru dan karyawan menyadari dan mengakui bahwa selama kami berada, banyak berbuat khilaf dan salah, baik yang di sengaja maupun tidak, baik secara pribadi maupun kedinasan,” katanya.

Kepala Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK, Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd., memimpin langsung acara silaturahmi dan halal bihalal di lembaga tersebut, ia berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung SD Muhammadiyah Ketelan hingga dapat prestasi ditingkat kecamatan maupun tingkat kota.

“Semua karena kerja keras semua pihak dan didukung oleh keluarga, mohon dukungan kembali besok pagi sudah beraktivitas pembelajaran, menjadi motivasi untuk berbuat lebih baik lagi semakin meningkat pengabdian kita kepada Allah,“ tutur Sri.

Dalam kegiatan tersebut juga mengundang penceramah Drs. H. Ali Muhson, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Pembina Majelis Tabligh dan MPM Drs Ali Muhson. Ia mengatakan bahwa silaturahmi dapat mendatangkan banyak kebaikan.

“Mudah-mudahan dengan adanya silaturrahim dan halalbihalal mendatangkan kebaikan, kenikmatan dan kesuksesan, baik nikmat di dunia dan akherat,”ujarnya.

Ali Muhson juga menjelaskan, setiap orang akan mendapatkan balasan dari apa yang kita kerjakan, ia mengutip pepatah Jawa yang berbunyi ‘hidup kita susah, urip ketulo-tulo, Ngunduh Wohing Pakarti’.

“Kita harus introspeksi diri, jangan-jangan itu disebabkan kita memutus tali silaturrahmi dan selalu berbuat aniaya dan dholim. Siapa yang berbuat baik, akan mendapat kebaikan dunia dan akherat,” paparnya.

Di penghujung acara, seluruh tamu undangan saling bermaaf-maafan dan menikmati hidangan untuk acara ramah tamah.

Bagikan