Haji di Tengah Pandemi: Perlu Ada Keluwesan

Haji di Tengah Pandemi: Perlu Ada Keluwesan

JAKARTA(Jurnalislam.com)— Kurang dari lima bulan, umat muslim di dunia akan memasuki musim haji 1442H/2021M. Ini adalah kali kedua musim haji di tengah masa pandemi covid-19. Karenanya, dalam penyelenggaraan manasik haji, perlu ada kelonggaran.

Hal ini dikemukakan pakar fikih yang juga Anggota Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah (MTT Muhammadiyah) Wawan Gunawan Abdul Wahid saat menyampaikan materi dalam Bahtsul Masail Perhajian, di Ciawi, Bogor.

“Bila tahun ini jemaah haji kita diberangkatkan, maka perlu disusun manasik haji yang memberikan kelonggaran, namun tetap memperhatikan kemabruran serta perlindungan jiwa jemaah,”ujar Wawan, Rabu (28/4/2021).

Perlindungan jiwa terhadap jemaah harus menjadi perhatian bagi penyusunan manasik di masa pandemi menurut Wawan karena menjaga keselamatan jiwa merupakan tuntunan agama. “Jangan sampai jemaah haji menjadi korban covid-19. Satu saja menjadi korban, itu akan membunuh kemanusiaan. Maka yang harus kita usahakan itu adalah menjaga diri itu,”imbuh Wawan.

Wawan mengapresiasi Kemenag yang telah menggelar Bahtsul Masail Perhajian dengan tema “Haji di Masa Pandemi”. Ia berharap hasil dari Bahtsul Masail ini selanjutnya dapat segera dikompilasi dan disosialisasikan kepada calon jemaah haji.

Ia juga menyampaikan, Islam merupakan agama yang memiliki tiga karakteristik: Muyassir (memberi fasilitas yang meringankan), Aysar  (memberikan pilihan termudah), dan Yassiru (mempermudah tidak mempersulit). Karenanya, dalam penyusunan manasik haji di masa pandemi juga perlu menerapkan hal-hal tersebut.

“Kalau kita bisa menjelaskan sejak awal kepada umat, InsyaAllah tidak akan ada keraguan dan keresahan pada jemaah saat nanti mendapat panggilan menunaikan ibadah haji di masa pandemi ini,”ungkap pria yang juga merupakan dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta ini.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Nahdlatul Ulama (NU) Abdul Moqsith Ghazali yang juga hadir dalam pertemuan tersebut. “Haji di masa pandemi memang harus dimaklumi tidak akan ideal. Hal ini harus dipahami oleh para calon jemaah haji saat ini. Karenanya pemahaman ini juga harus disampaikan sejak awal,”kata Moqsith.

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.