Ghouta Timur Diblokade Rezim Syiah Assad, 1.000 Anak Lebih Terancam Kematian

Ghouta Timur Diblokade Rezim Syiah Assad, 1.000 Anak Lebih Terancam Kematian

GHOUTA TIMUR (Jurnalislam.com) – Lebih dari 1.000 anak-anak berisiko meninggal karena kekurangan makanan dan obat-obatan di Ghouta Timur di pinggiran ibukota Suriah, Damaskus, akibat blokade rezim Assad selama lima tahun terakhir.

Menurut informasi yang dikumpulkan dari koresponden Anadolu Agency, Sabtu (28/10/2017) di wilayah tersebut, 1.114 anak kelaparan menghadapi kematian di Ghouta Timur, di mana 400.000 penduduk sipil tinggal di wilayah seluas 105 kilometer persegi.

Wilayah ini berada di bawah pengepungan militer selama lima tahun terakhir dan terkadang menderita serangan udara yang hebat.

51 Pasukan Assad Tewas dalam Pertempuran di Timur Ghouta dan Damaskus

Air juga merupakan isu besar di Ghouta Timur, di mana jaringan pasokan air telah hancur karena serangan rezim tersebut. Jaringan juga mengalami kerusakan besar setelah serangan senjata kimia yang juga menimbulkan kekhawatiran keracunan makanan dan air.

Rezim membuat penduduk setempat hanya bisa mengakses air melalui sumur, dan banyak anak muda mengantri air untuk mengisi wadah-wadah mereka.

Sebuah laporan yang diterbitkan pada tanggal 24 Oktober oleh Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (the Syrian Network for Human Rights-SNHR) mengatakan “tidak kurang dari 397 warga sipil, termasuk 206 anak-anak dan 67 wanita, meninggal karena kelaparan dan kekurangan obat terutama antara awal pengepungan di wilayah Timur Ghouta pada bulan Oktober 2012 hingga 22 Oktober 2017.”

Rezim Assad Lancarkan Serangan Udara ke Pemukiman Warga Timur Ghouta, Puluhan Tewas

Laporan tersebut menunjukkan bahwa “kematian kebanyakan terjadi di antara kelompok rentan seperti bayi, orang tua, orang sakit dan orang yang terluka.”

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs-OCHA), dalam sebuah pernyataan mengatakan sebuah konvoi 42 truk membawa makanan, barang-barang kesehatan, makanan sehat, barang-barang edukasi dan pakaian anak-anak untuk 25.000 orang di kota-kota yang diserang di Harasta Timur, Misraba dan Modira di Ghouta bagian timur, pedesaan Damaskus pada 23 September.

“Sudah lebih dari tiga bulan sejak lembaga bantuan dapat mengakses Ghouta Timur,” kata pernyataan tersebut.

Bagikan