FSA Bantah Serahkan Peta Kekuatan JFS ke Rusia

FSA Bantah Serahkan Peta Kekuatan JFS ke Rusia

SURIAH (Jurnalislam.com) – Operasi berulang yang menargetkan Jabhat Fath al-Sham (JFS) selama dua hari terakhir hingga pesawat yang diyakini sebagai jet tempur koalisi internasional juga menghantam anggota faksi dan kantor pusat JFS, memancing kontroversi tentang alasan serangan, dan bagaimana bisa Rusia maupun koalisi mampu mendapatkan informasi tentang keberadaan JFS.

Laporan Rusia bahwa mereka memiliki peta yang menggambarkan situasi militer di Suriah setelah perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani antara mereka dan faksi Tentara Pembebasan Suriah beberapa hari lalu menimbulkan kegemparan terutama setelah pada hari Selasa (03/01/2016) jet tempur menargetkan markas JFS.

Penyiar berita rezim Suriah “Musa al-Omar” mengatakan faksi FSA menyerahkan data kepada Rusia dan koalisi internasional terkait dengan markas yang mereka sebut “ekstrimis” dalam referensi mereka untuk JFS.

Sumber di delegasi negosiasi FSA menganggap bahwa ada pihak-pihak yang berusaha untuk menipu dan menyesatkan orang-orang bahwa penyerangan basis Fath al-Sham terjadi sebagai hasil FSA menyerahkan peta ke Rusia, menekankan bahwa mereka mengambil keuntungan dari kurangnya pengetahuan mengenai sifat informasi yang diberikan oleh faksi-faksi sebagai dokumen perjanjian gencatan senjata.

Sumber itu mengatakan dalam laporan eksklusif untuk jaringan ElDorar, Selasa (03/01/2016), “Peta-peta yang disampaikan menggambarkan daerah yang dikuasai faksi FSA secara keseluruhan, dengan kata lain, peta distribusi daerah dibebaskan yang akan diberlakukan gencatan senjata, dan tidak ada peta faksi lainnya, baik JFS atau kelompok lain, dan peta ini mengidentifikasi wilayah yang dikendalikan oleh pasukan rezim Assad dan titik pertempuran dengan mereka, dan semuanya mengatakan sebaliknya… hanya kebohongan dan rekayasa yang bertujuan menghasut untuk mengadu domba.”

JFS mengatakan dalam laporan eksklusif untuk jaringan ElDorar bahwa kantor pusat JFS di Idlib utara telah ditargetkan juga cabang mereka termasuk kantor dan penjara, sehingga menyebabkan gugurnya sedikitnya 25 anggota JFS pada hari Selasa.

Juru bicara delegasi negosiasi, Osama Abu Zeid, menunjukkan salinan perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani dengan pihak Rusia sebagai jaminan kepada media, yang mencakup semua faksi perlawanan, termasuk Jabhat Fath al-Sham kecuali markas kelompok IS dan daerah yang IS kontrol.

Bagikan