SURABAYA (Jurnalislam.com) – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surabaya KH. Chalimi mendukung rencana Pemkot Surabaya menutup Dolly dan Jarak 18 Juni 2014.
"Tidak ada agama yang memberikan legalitas tentang masalah prostitusi. Saya kira semua agama melarang. Insya Allah demikian," ungkap Chalimi, Ketua yang baru saja dilantik selama periode 2014-2017, Sabtu (7/6/2014).
Menurutnya, rencana penutupan tersebut merupakan upaya Pemkot menata Kota Surabaya dan sumber daya manusia di dalamnya agar menjadi lebih baik. Sehingga Surabaya tidak dikenal sebagai kota yang menonjol dari sisi prostitusinya, tetapi kembali dikenal sebagai Kota Pahlawan.
"Kita tonjolkan nilai-nilai kepahlawanan itu dengan mengangkat martabat sesama manusia. Terutama dari kalangan PSK supaya dapat hidayah dan petunjuk sesuai agama yang diyakininya," imbuhnya ketika dihubungi beritajatim.com.
Ditanya bagaimana peran FKUB dalam hal ini, ia mengatakan tidak mempunyai wewenang secara liner. Pasalnya, forum yang diikuti seluruh umat beragama yakni Islam, Kristen, Protestan, Hindu, Budha dan Tionghoa ini hanya berperan menjaga kerukunan umat sesuai keyakinannya masing-masing.
"Sementara terkait dukungan penutupan lokalisasi tak lain merupakan tanggung jawab moral sebagai sesama warga Surabaya," tandasnya.
Editor : Amaif | Sumber : beritajatim