SURABAYA (Jurnalislam.com) – Ratusan orang yang terdiri dari preman, pelacur dan mucikari sejak pagi tadi (18/6/2014) memblokir akses masuk kompleks Dolly dan berdemonstrasi menolak penutupan lokalisasi Dolly. Mereka membakar ban bekas dan surat pemberitahuan dari pemerintah kota Surabaya terkait jadwal pemulangan para pelacur dan jadwal pengambilan dana stimulant dari pemerintah.
Beratribut hitam-hitam dan ikat kepala bertuliskan “Tolak Penutupan Lokalisasi Dolly” para pelacur dan preman memenuhi gerbang utama Gg. Dolly. Spanduk merah berisi tantangan perang pun terbentang disana.
Selain yel-yel penolakan penutupan Dolly, mereka juga mengecam walikota Surabaya Tri Rismaharini atas keputusannya untuk menutup Dolly. Risma, hari ini, bersama dengan masyarakat kota Surabaya akan menutup kerajaan pelacur terbesar di Asia Tenggara yang telah berumur hampir setengah abad itu.
Reporter : surya, eza, JITU
Editor : Amaif