Dinilai Tidak Aman, PBB Larang Pejabatnya Gunakan WhatsApp

Dinilai Tidak Aman, PBB Larang Pejabatnya Gunakan WhatsApp

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Seorang juru bicara PBB pada Kamis (23/1/2020) mengatakan, para pejabat di PBB tidak lagi menggunakan WhatsApp sebagai sarana komunikasi karena dinilai tidak aman. Sebelumnya, para ahli dari PBB menuduh Arab Saudi telah menggunakan platform komunikasi online tersebut untuk meretas telepon seluler milik Chief Executive Amazon dan juga pemilik Washington Post, Jeff Bezos.

Pada hari Rabu (22/1/2020), para ahli independen yang ditugaskan PBB itu mengatakan bahwa mereka memiliki informasi yang mengarah pada “kemungkinan keterlibatan” Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman terhadap serangan cyber tahun 2018 terhadap miliarder bos Amazon.com tersebut.

Mereka menyerukan agar segera dilakukan penyelidikan oleh AS dan pihak berwenang lainnya, berdasarkan laporan forensik oleh FTI Consulting yang berbasis di Washington, bahwa iPhone milik Bezos dibajak oleh sebuah file video berbahaya yang dikirim dari akun WhatsApp milik putra mahkota Arab Saudi.

Ketika ditanya apakah Sekjen PBB Antonio Guterres telah berkomunikasi dengan Putra Mahkota Saudi atau pemimpin dunia lainnya menggunakan WhatsApp, juru bicara PBB Farhan Haq pada hari Kamis menjawab : “Para pejabat senior di PBB sudah diperintahkan untuk tidak menggunakan WhatsApp, karena tidak lagi dianggap sebagai mekanisme yang aman. ”

“Jadi tidak, saya tidak yakin Sekjen menggunakannya,” kata Haq. Dia kemudian menambahkan bahwa perintah tersebut disampaikan kepada para pejabat PBB pada Juni tahun lalu.

Ketika ditanya mengenai kebijakan PBB tersebut, pihak WhatsApp sangat yakin bahwa mereka adalah yang terdepan dalam industri keamanan IT dengan lebih dari 1,5 miliar pengguna.

“Setiap pesan pribadi disini diproteksi oleh enkripsi end-to-end untuk mencegah kami maupun pihak lain melihat isi pesan tersebut. Teknologi enkripsi yang kami kembangkan dengan Signal ini sangat diakui oleh para pakar keamanan IT dan saat ini masih yang terbaik bagi orang-orang di seluruh dunia, ”kata Direktur Komunikasi WhatsApp Carl Woog.

Karena alasan tersebut, pelarangan yang secara khusus ditujukan kepada WhatsApp, yang juga dimiliki oleh Facebook ini, membuat para pakar keamanan digital keheranan.

WhatsApp “menangani masalah keamanan ini dengan sangat serius dibandingkan dengan yang lain,” kata Oded Vanunu, peneliti dari Checkpoint, sebuah perusahaan yang berbasis di Tel Aviv, yang secara berkala menemukan berbagai kekurangan pada aplikasi-aplikasi pengiriman pesan lain.

“Setiap aplikasi memiliki kerentanan yang bisa Anda eksploitasi dengan cara tertentu,” katanya, yang sebelumnya menilai bahwa WhatsApp memang sangat baik dalam mengatasi masalah ini. “Sedangkan untuk perusahaan pesan instan lainnya masih jauh tertinggal,” katanya. (DR)

Sumber: Reuters

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.