SOLO (Jurnalislam.com) – Mantan ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak mengkritisi sikap para mahasiswa yang diam saat terjadinya dugaan ketidakadilan.
Khususnya, bagi Dahnil, yang dilakukan pemerintah kepada pihak-pihak yang berseberangan dengan penguasa.
Dahnil juga membandingkan dengan emak emak yang justru turun ke jalan menyuarakan suara rakyat tentang keadilan.
“Di sejarah Islam yang diberi kesempatan memimpin adalah anak anak muda yang muncul di bulan bulan ramadhan,” katanya saat memberi tausyah kepada mahasiswa di Masjid Sudalmiyah Rais UMS, Kamis (16/5/2019).
“Tapi sekarang muncul adalah emak emak, malu ndak anda ketika saat ini emak emak berani orasi, malukah anda ketika emak emak berani melawan ketidakadilan sementara anak mudanya hari ini entah kemana, anak muda sibuk main Mobile Legend,” imbuhnya.
Dahnil merasa khawatir dengan gerakan mahasiswa yang sensitifitasnya rendah terhadap ketidakadilan yang masif.
“Karena setahu saya gerakan mahasiswa, gerakan pemuda termasuk Muhammadiyah itu lahir dari situasi ketidakadilan yang terjadi di masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dahnil menghimbau mahasiswa untuk ikut hadir dan mengawal isu isu di masyarakat terutama terhadap ketidakadilan yang dirasakan rakyat.
“Jadi mahasiswa ormas, OKP itu harus hadir ketika negara absen menghadirkan keadilan, jadi ketika ketidakadilan itu hadir maka mahasiswa, pemuda ormas itu harus hadir,” ungkapnya.
“Jadi saya berharap mahasiswa, saya menghimbau mahasiswa hadirlah melawan ketidakadilan dan memastikan perubahan menjadi hadir dan adil,” tandasnya.
C1 Relawan Tunjukkan Prabowo Menang 54%, BPN: Ini Dataku, Mana Datamu?
Pidato Terakhir Dahnil : Tauhid, Ilmu, dan Amal Adalah Senjata Pemuda Muhammadiyah