Di Solo, Ratusan Umat Islam Datangi Mapolres Protes Kasus Laiskodat

Di Solo, Ratusan Umat Islam Datangi Mapolres Protes Kasus Laiskodat

SOLO (Jurnalislam.com) – Ratusan umat Islam Soloraya berunjuk rasa di depan Mapolresta Surakarta Jalan Adi Sucipto No. 2 Manahan, Solo, Jum’at (23/11/2017). Mereka menuntut aparat kepolisian segera menangkap pelaku penistaan agama dan ujaran kebencian Victor Laiskodat.

“Datanya dah jelas kok ndak di proses-proses gimana, bapak polisi kok tebang pilih. Sementara Jonru, Ustadz Alfian Tanjung langsung diproses dan ditangkap meski kasusnya belum jelas,” kata Amir Jamaah Ansharusy Syariah Jateng Ustaz Surawijaya dalam orasinya.

Menurutnya, kepolisianlah yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk menjaga aset bangsa dari pihak-pihak yang akan merusak NKRI.

“Kita dukung Kapolri untuk menangkap Viktor Laiskodat, kita dukung kepolisian untuk menangkap tikus-tikus penghianat bangsa,” imbuhnya.

Senada dengan itu, Ketua Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Klaten, Ustadz Bony Azwar juga menyesakan sikap tebang pilih aparat kepolisian.

“Umat Islam dipaksa untuk menanati hukum namun orang seperti Victor yang melanggar hukum, melanggar pancasia dan undang undang, dibiarkan, maka kita menuntut untuk ditegakannya keadilan,” paparnya.

“Kita tuntut Victor untuk segera dipenjara, dia menistakan agama dan melakukan ujaran kebencian,” tandasnya.

Dalam unjuk rasa itu, perwakilan massa beraudiensi dengan Polresta Surakarta, namun Kapolres maupun Wakil sedang tidak berada di tempat. Arif Joko, mewakili Kapolresta mengatakan akan segera menyampaikan aspirasi umat Islam.

“Sebelumnya kami mohon maaf karena pak Kapolres baru di Jakarta, sedang pak Wakapolres di Wonogiri, kita berterima-kasih sudah di datangi, aspirasi umat Islam ini akan kita sampaikan ke pak Kapolres agar segera ditindaklanjuti,” kata Arif.

Dalam audiensi tersebut, umat Islam menyerahkan surat tuntuan yang diserahkan oleh Ketua Komunitas Nahi Munkar Surakarta (KONAS), Ustadz Hasto untuk disampaikan kepada Kapolres.

“Kami meminta Agar instansi terkait tidak mengeluarkan pernyataan yang kontroversi, berpolemik ataupun yang lainnya yang bisa membingungkan dan meresahkan masyarakat,” kata Ustadz Hasto.

Bagikan