DDII Jateng Bantu Gerakan Dakwah Keluarga Almarhum Siyono

DDII Jateng Bantu Gerakan Dakwah Keluarga Almarhum Siyono

KLATEN (Jurnalislam.com) – Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Jawa Tengah dan Lembaga Koordinasi Gerakan Taman Pendidikan Al Qur’an (LKG TPQ) Soloraya mendatangi keluarga almarhum Siyono di desa Brengkungan, Pogung, Cawas, Klaten, Rabu (5/4/2017). Kedatangan mereka untuk mendukung gerakan dakwah yang dirintis Siyono bersama sang istri, Suratmi.

Dalam kesempatan itu, perwakilan DDII Jateng, Abdul Wahab menyampaikan bahwa DDII ingin membersihkan stigma negatif masyarakat terhadap desa Brengkungan dan keluarga Siyono.

“Kita ingin memberi dukungan pada keluarga almarhum Siyono dan kampung Brengkungan agar stigma negatif hilang dan kami juga ingin berbagi sosial dengan warga,” jelasnya.

Hal itu pun disambut baik oleh Suratmi dan keluarga. Pasca kejadian yang merenggut nyawa suaminya, Suratmi merasa sebagian masyarakat sekitar mulai menjaga jarak dengan keluarganya. Kendati demikian, tak sedikit para pemuda di kampungnya menjadi lebih memakmurkan masjid.

“Kami ucapkan jazakumullohu khoiron karena mau berdakwah di wilayah kami, setelah kejadian itu kita juga merasa semakin dijauhi, namun alhamdulillah pasca kejadian justru para pemuda semakin sregep (giat) ke masjid, Masjid Muniroh ini kadang dipakai buat mabit,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Wagiyono yang juga ketua RT itu mengapresiasi upaya DDII. Dia mengatakan, dukungan DDII yang mewakili umat Islam Solo itu bisa menjadi obat bagi warga yang saat ini membutuhkan dukungan moril dan pendidikan agama lebih dalam.

“Sebenarnya warga sini butuh sekali santapan rohani dan tausyiah agama, karena kejadian kemarin ada sebagian warga yang masih ragu dan takut untuk ke masjid. Kita senang dan sangat menerima agenda ini, istilahnya dapat obat karena warga sini saya lihat sedang sakit,” terangnya.

Rencananya, DDII dan LKG TPQ akan mengadakan serangkaian kegiatan pada tanggal 24 April mendatang. Acara diawali dari gerakan subuh berjamaah, pembagian sembako, paket alat tulis, dan pengobatan gratis serta pengajian umum. DDII juga akan menghibur anak-anak desa Brengkungan dengan mendatangkan pendongeng.

Siyono adalah seorang guru agama yang menjadi korban tindakan represif Densus 88. Ia ditangkap pada 8 Maret tahun lalu atas tuduhan terlibat jaringan teroris dan dipulangkan dalam keadaan meninggal dunia keesokan harinya.

Hasil autopsi tim dokter Muhammadiyah menjelaskan penyebab kematian Siyono. Penyiksaan yang dialami Siyono membuat tulang di dadanya patah dan menusuk ke jantung. Kepolisian telah menetapkan salah seorang anggotanya. Tersangka hanya didemosi dari Densus 88 untuk ditugaskan di satuan lain minimal 4 tahun.

Reporter: Arie Ristyan

Bagikan