Cita-Cita Besar Komunitas One Day One Juz

Sebenarnya banyak pribadi muslim sejak dulu sudah menargetkan tilawah satu juz sehari. Namun banyak pula yang mengalami kendala dalam mengatur waktu antara tilawah dan kesibukan sehari- hari, karena di negeri Indonesia yang mayoritas adalah penduduk muslim ini atmosfer kedekatan dengan Al Quran alias tradisi khataman hanya terjadi pada bulan Ramadhan.

Akhirnya pada tahun 2007 muncullah sebuah ide program “One Day One Juz” alias satu hari satu juz Al Quran. Pada awalnya, gerakan One Day One Juz digerakkan oleh Bhayu Subrata dan Pratama Widodoatas kesadaran dan kepedulian mereka pribadi.Perkenalan program One Day One Juzdisebarluaskan dan dipublikasikan menggunakan fasilitas short message service (sms) dengan caraBhayu mengirimkan SMS broadcast berupa nasihat tentang Quran untuk mengaji satu hari satu juz dan membuat buletin untuk disebarkan.Bhayu jugamembuat buku saku yang berisi kumpulan doa-doa harian. Pada halaman awalnya diselipkan ajakan untuk setiap hari tilawah satu juz. Buku saku tersebut dibagikan sebagai souvenir pada pernikahan Bhayu.

Sedangkan Widodo, partner Bhayu, ditahun yang sama hingga 2009, membangun fanspage One Day One Juz di facebook dengan harapan program One Day One Juz tidak hanya berhenti di buku saku saja, tapi bisa mengjangkau seluruh pelosok Indonesia dan seisi dunia. “Teknik mudah baca Al Quran harian yaitu dengan menggunakan rumus 2×5, membaca 2 lembar setelah sholat fardhu (5 waktu) makaInsya Allahakan khatam 1 juz dalam 1 hari. Ajak dan motivasi teman anda untuk melakukan yang sama dan buatlah komunitas One Day One Juz” yang tertulis dalam fanspage yang dirintis Widodo tersebut kini resmi menjadi fanspage ODOJ pusat.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.