Charlie Hebdo Tetap Muat Kartun Nabi Edisi Terbaru, Perancis Kerahkan 10.000 Tentara

PARIS (Jurnalislam.com) – Perancis akan mengerahkan 10.000 tentara pada hari ini Selasa (13/01/2015) dan menempatkan hampir 5.000 petugas polisi tambahan untuk melindungi situs-situs Yahudi setelah pembunuhan 17 orang oleh pejuang Islam di Paris pekan lalu, kata para pejabat.

Berbicara sehari setelah demonstrasi publik Prancis terbesar yang pernah tercatat, untuk menghormati para korban, Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian mengatakan negara itu tetap berisiko mengalami serangan lanjutan. Tentara akan menjaga pusat-pusat transportasi, lokasi wisata dan bangunan-bangunan utama dan melaksanakan patroli jalan umum.

"Ancaman masih ada dan kita harus melindungi diri kita dari mereka. Ini adalah operasi internal yang memobilisasi petugas hampir sebanyak yang kita kirim dalam operasi di luar negeri," kata Le Drian kepada wartawan setelah pertemuan kabinet.

Para korban, termasuk wartawan dan polisi, tewas dalam kekerasan selama tiga hari yang dimulai dengan serangan penembakan di kantor media mingguan politik Charlie Hebdo pada hari Rabu lalu. Charlie Hebdo dikenal karena serangan satirnya penghinaan terhadap Islam dan agama-agama lain. Banyak warga bergabung dalam parade di hari Minggu mengenakan lencana dan membawa plakat menyatakan "Saya Charlie."

Penyerang Charlie Hebdo, yaitu dua bersaudara asal Aljazair kelahiran Prancis, menyerang kantor majalah mingguan tersebut karena menerbitkan kartun yang menggambarkan dan menghina Nabi Muhammad.

Anggota Charlie Hebdo yang tersisa bekerja menerbitkan edisi yang akan keluar pada hari Rabu berisi delapan halaman sejumlah satu juta eksemplar. Pengacara Charlie Hebdo, Richard Malka, mengatakan kepada radio France Info bahwa akan ada karikatur Nabi Muhammad dalam edisi terbaru tersebut.

"Kami tidak akan menyerah. 'Saya Charlie' adalah semangat yang berarti hak untuk menghujat (menghina)," katanya, menambahkan bahwa halaman depan edisi terbaru akan dirilis pada Senin malam (tadi malam).

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.