Boko Haram Berhasil Merebut Kota Strategis Nigeria

NIGERIA (jurnalislam.com) – Mujahidin Jama'atu Ahlis Sunna Lidda'awati wal-Jihad (Boko Haram) berhasil menduduki sebuah kota strategis di Nigeria timur laut jauh. Para ahli mengatakan, pemerintah Nigeria berisiko kehilangan kendali dan wilayah itu berada "di ambang" pengambilalihan.

Warga di Bama dan seorang politisi lokal mengatakan pada hari Selasa bahwa 400 tentara, beberapa dari mereka tanpa senjata dan tak bersepatu, melarikan diri setelah jet militer mereka keliru membombardir barak di kota selama pertempuran sengit berlangsung.

Militer Nigeria membalas bahwa mereka telah berhasil mengusir para militan, yang dalam beberapa pekan terakhir telah merebut wilayah strategis di negara bagian Borno.

Namun, Ali Ndume, seorang senator Nigeria, mengatakan ribuan orang terlihat melarikan diri dari Bama, berlawanan dengan klaim militer bahwa mereka telah memukul mundur serangan milisi terhadap kota.

Beberapa analis memperkirakan bahwa dengan merebut daerah tersebut, Boko Haram berusaha untuk mengelilingi ibukota negara, Maiduguri, yang berada 70km jauhnya, untuk membuatnya menjadi pusat pergerakan Islam.

"Nigeria kehilangan kendali sebagian besar wilayah timur laut," kata Andrew Noakes, ahli Keamanan Jaringan Nigeria dalam sebuah laporan yang memperingatkan potensi knock-on efek.

Ini akan menjadi kemenangan besar bagi para mujahidin, jika Boko Haram telah menyita Bama, kota terbesar kedua di negara bagian Borno.

Membangun kontrol atas Bama akan mempermudah akses menyerang ibukota negara bagian Borno, Maiduguri, yang juga merupakan markas militer untuk melawan Boko Haram.

"Jika Borno jatuh ke tangan Boko Haram, bagian tetangga Yobe dan negara Adamawa akan mengikuti. Bagian dari Kamerun di sepanjang daerah perbatasan juga mungkin akan dikuasai," kata Noakes.

Mujahidin Jama'atu Ahlis Sunna Lidda'awati wal-Jihad bersenjata berat "mencoba untuk menyeberangi jembatan di Fotokol" di ujung utara negara itu dan menembaki tentara Kamerun, kementerian pertahanan mengatakan kepada radio pemerintah. [ded412/Aljazeera]

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.