Sabtu, 3 Muharram 1447 / 28 Juni 2025
Search for:
  • Beranda
  • Berita
    NasionalInternasionalFeature
  • Artikel
    AnalisaKolomOpini
  • Khazanah
    IslamasterIslamophobiaKomunitasMuallafPesantrenHikmah
  • Syariah
    AqidahEkonomiFiqhAkhlaqSiyasah
  • Jejak Islam
    Jejak Islam BangsaJejak Islam Dunia
  • Muslimah
  • Keluarga
  • Jurnalislam TV
  • InfoGrafik

Berharap Turki Melunak dalam Operasi MIliter di Suriah, Sekneg AS Temui Erdogan di Ankara

16 Feb 2018 09:18:23
Berharap Turki Melunak dalam Operasi MIliter di Suriah, Sekneg AS Temui Erdogan di Ankara

ANKARA (Jurnalislam.com) – Sekretaris negara AS telah memulai kunjungan dua hari ke Turki, di mana Rex Tillerson berharap dapat mengurangi ketegangan antara pejabat AS dan Turki mengenai konflik di Suriah.

Sebuah perang kata-kata antara kedua Negara sekutu NATO tersebut meningkat sejak Turki melancarkan operasi militer ke wilayah Afrin di Suriah utara bulan lalu untuk membasmi pasukan YPG Kurdi, yang menjadi tokoh di antara koalisi kelompok bersenjata dukungan AS.

Pada kunjungan ke Kuwait, Yordania dan Lebanon, Tillerson tiba di ibukota Turki, Ankara, pada hari Kamis (15/02/2018) di mana dia bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan, lansir Aljazeera.

Sekneg AS Ajak Turki Bersatu Lawan IS, Erdogan: Sandiwara IS Sudah Berakhir

Awal pekan ini, Turki menuntut agar AS mengusir YPG dari koalisi the Syrian Democratic Forces (SDF), yang telah memerangi Islamic State (IS) di Suriah dengan dukungan dari AS.

“Kami menuntut hubungan ini berakhir,” kata Nurettin Canikli, menteri pertahanan Turki, kepada wartawan dalam sebuah briefing di Brussels pada hari Kamis.

Pemerintah Turki memandang YPG sebagai perpanjangan Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang (PKK), yang telah melakukan serangan selama puluhan tahun melawan Ankara.

“Kami ingin mereka [AS] mengakhiri semua dukungan yang diberikan kepada kelompok PKK Suriah, YPG,” kata Canikli, seperti dilansir kantor berita Reuters.

Awal bulan ini, Erdogan mengatakan AS mengirim ribuan senjata ke YPG di Suriah, sebuah klaim yang ditolak Tillerson pada hari Kamis.

AS “tidak pernah memberikan senjata berat” kepada YPG dan, oleh karena itu, tidak ada yang perlu diambil kembali, kata Tillerson.

Turki juga menuntut agar tentara AS meninggalkan Manjib, sebuah kota Suriah di sebelah timur Afrin yang dipegang oleh milisi Kurdi, atau menghadapi konfrontasi.

Sebagai tanggapan, Paul Funk, komandan pasukan AS di Suriah dan Irak, mengatakan AS dan mitranya di Suriah akan membalas jika diserang.

“Anda menyerang kami, kami akan merespon dengan agresif, kami akan membela diri,” kata Funk, saat berkunjung ke Manjib bulan ini.

Lawan Pasukan AS di Manbij, Turki akan Gunakan Jurus Pasukan Elit Ottoman

Presiden Turki kemudian mengancam akan memberikan “tamparan Ottoman” – sebuah taktik yang digunakan oleh pasukan Ottoman di abad ke-17 yang, menurut legenda, bisa berakibat fatal – jika AS tidak menyingkir.

Saat Tillerson mengeluarkan pernyataan lebih damai dengan mengatakan pekan ini bahwa AS “sangat sadar akan masalah keamanan yang dikhawatirkan Turki,” para pejabat di Ankara lebih blak-blakan tanpa basa-basi.

“Hubungan kami telah mencapai tahap yang sangat kritis,” kata Mevlut Cavusoglu, menteri luar negeri Turki, pada 12 Februari, media setempat melaporkan.

“Walaupun kita memperbaiki hubungan, mereka tetap akan memperburuk sepenuhnya.”

Realitas politik yang semakin kompleks di Suriah sesuai dengan gambaran Staffan de Mistura, utusan khusus PBB untuk Suriah, yaitu situasi “paling kejam, berbahaya dan mengkhawatirkan” yang pernah dia saksikan sejak dia menyelesaikan jabatannya empat tahun lalu.

“Apa yang kita lihat di Suriah hari ini tidak hanya membahayakan pengaturan de-eskalasi dan stabilitas regional, namun juga merongrong upaya untuk solusi politik,” kata Mistura pada hari Rabu.

31 Pasukan Turki dan 1.369 Milisi Tewas dalam Operasi Militer di Suriah

Namun Suriah bukanlah satu-satunya penyebab hubungan tegang antara Washington dan Ankara.

Tahun lalu, kedua negara menunda sementara layanan visa non-imigran di kedutaan masing-masing karena penangkapan beberapa anggota staf di konsulat AS di Istanbul.

Pejabat Turki melaporkan anggota staf memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen, yang dituduh Ankara bertanggung jawab atas kudeta mematikan yang gagal pada tahun 2016.

Walaupun Gulen, yang mengasingkan diri sendiri di AS, membantah tuduhan tersebut, pemerintah Turki memberikan tekanan kepada Washington untuk mengekstradisi Gulen dalam menghadapi tuduhan atas usaha kudeta.

Amerika Serikat sejauh ini menolak untuk mengekstradisi Gulen.

Bagikan

BERITA TERKAIT:

  • Setelah Keluarkan Fatwa Lawan Israel Dengan Militer,…
  • Trump Temui Presiden Suriah di Riyadh, Umumkan…
  • Prajurit Israel Tewas dalam Operasi Militer di…
  • Sambil Temui Tentara yang Terluka, Netanyahu…
  • Anwar Abbas Berharap Citayem Fashion Week Bisa Lebih…
  • Ustadz Zaitun Rasmin Berharap Indonesia Pimpin…
  • LPMQ Berharap Seluruh Penerbit Al Quran Taati Aturan
  • Hari Ke-29 Operasi Badai Al Aqsa, Abu Ubaidah: Dalam…
  • Hari ke-33 Operasi Badai Al Aqsa, Brigade Al Qassam…
  • Hari Ke-48 Operasi Badai Al Aqsa, Brigade Al Qassam…
  • Hamas Kecam Keputusan Kabinet Israel Perluas Operasi…
  • Indonesia Sepakat Beli 48 Jet Tempur KAAN Buatan…
Dukung Kami
Kategori : Internasional

Tags : AS Konflik Suriah pkk PYD turki

Dukung Kami

Opini

Bencana Kelaparan Gaza: Tanggung Jawab Seluruh Kaum Muslim

Bencana Kelaparan Gaza: Tanggung Jawab Seluruh Kaum Muslim

11 Jun 2025 19:16:29
Layakkah Lagu Viral Menjadi Media Literasi Anak Sekolah Dasar

Layakkah Lagu Viral Menjadi Media Literasi Anak Sekolah Dasar

3 Mei 2025 11:14:59
Guru Honorer Pilar Pendidikan yang Terabaikan

Guru Honorer Pilar Pendidikan yang Terabaikan

26 Nov 2024 10:16:03
Pelajaran Penting dari Persatuan Umat secara Nasional

Pelajaran Penting dari Persatuan Umat secara Nasional

10 Nov 2024 06:10:30

Internasional

Penembak Jitu Israel Tewaskan Anak 13 Tahun di Tepi Barat, Korban Anak ke-30 Tahun Ini

Penembak Jitu Israel Tewaskan Anak 13 Tahun di Tepi Barat, Korban Anak ke-30 Tahun Ini

27 Jun 2025 13:57:09
Diterpa Kelelahan dan Kegagalan, Krisis Kepercayaan Menghantui Israel

Diterpa Kelelahan dan Kegagalan, Krisis Kepercayaan Menghantui Israel

27 Jun 2025 13:51:36
Bank Dunia Setujui Pendanaan Rp2,3 Triliun untuk Pemulihan Sektor Kelistrikan Suriah

Bank Dunia Setujui Pendanaan Rp2,3 Triliun untuk Pemulihan Sektor Kelistrikan Suriah

26 Jun 2025 17:11:17
Trump Sebut Kemajuan Menuju Gencatan Senjata di Gaza, Israel Hadapi Desakan Akhiri Perang

Trump Sebut Kemajuan Menuju Gencatan Senjata di Gaza, Israel Hadapi Desakan Akhiri Perang

26 Jun 2025 17:10:06

jurnalislam.com

  • Iklan
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Dukung Kami

INFOGRAFIK

 
 
 
 

Alamat Redaksi

Boulevard Raya No 16 Blok A 1 No 16 Taman Cilegon Indah (TCI), Cilegon, Banten
+62 813-1029-0583

Info Iklan :
+62 821-2000-0527
marketing@jurnalislam.com

Kirim tulisan :
redaksi.jurnalislam@gmail.com
newsroom@jurnalislam.com

COPYRIGHT © 2025 JURNALISLAM.COM, ALL RIGHT RESERVED