Begini Hubungan Strategis Turki-Qatar yang Mengikat Kedua Negara

Begini Hubungan Strategis Turki-Qatar yang Mengikat Kedua Negara

TURKI (Jurnalislam.com) – Pertemuan Komite Strategis Tertinggi Turki-Qatar yang ketiga dimulai di Istanbul pada hari Selasa (24/10/2017). Al Jazeera meneliti hubungan strategis yang mengikat kedua negara.

Hubungan militer

  • Dalam sebuah sesi yang luar biasa pada 7 Juni, parlemen Turki meratifikasi dua kesepakatan 2014 yang memungkinkan tentara Turki untuk ditempatkan di Qatar dan satu persetujuan lagi yang menetapkan sebuah kesepakatan antara kedua negara mengenai kerja sama pelatihan militer.
  • Kesepakatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Qatar, mendukung upaya “melawan teror” dan menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
  • Lima kendaraan lapis baja dan 23 personil militer Turki tiba di Doha pada tanggal 18 Juni dengan rencana untuk meningkatkan jumlah pasukan menjadi 3.000 dan mempertahankan sebuah brigade di negara Teluk itu.
  • Sekitar 88 tentara Turki dilaporkan berada di Qatar, ditempatkan di sebuah pangkalan militer, yang merupakan instalasi militer Turki pertama di dunia Arab.
  • Negara-negara pemblokir telah menetapkan penutupan pangkalan Turki di Qatar sebagai satu dari 13 syarat mereka demi memulihkan hubungan dengan Doha.
  • Bertentangan dengan negara-negara pemblokir, Qatar dan Turki mengutuk kudeta militer 2013 yang membawa Abdel Fattah el-Sisi berkuasa di Mesir.
  • Selama kudeta Turki pada 2016, Qatar dengan cepat menawarkan dukungan kepada pemerintahnya, dan, seperti dicatat oleh duta besar Turki untuk Qatar, “Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani adalah pemimpin pertama yang menelepon Presiden Erdogan dan memberikan dukungan kepada pemerintah dan rakyat Turki kami.”

Ketahanan pangan

  • Ketika krisis Teluk meletus, dan Arab Saudi menutup satu-satunya perbatasan darat Qatar, penutupan perbatasan itu menghalangi banyak impor penting mencapai Qatar, termasuk persediaan makanan pokok. Untuk menghindari potensi kekurangan pangan, dalam waktu 24 jam setelah blokade, Turki mengirim pesawat kargo penuh susu, yoghurt dan unggas.
  • Ekspor ke Qatar meningkat 84 persen sejak blokade dimulai, dan Turki merupakan konsumen terbesar keempat untuk ekspor non-migas Qatar. Pada 2016, ekspor dari Turki ke Qatar mencapai sekitar $ 500 juta, dan barang yang masuk kembali mencapai hampir $ 250 juta.
  • Karena rute impor yang lebih panjang, harga makanan dan minuman Qatar naik 4,2 persen pada Agustus. Duta Besar Turki untuk Qatar, Fikret Ozer, mengatakan pada hari Senin: “Kami membawa banyak produk ke sini, namun tidak ada rute darat antara Turki dan Qatar.Tapi sekarang ada kerjasama antara Qatar dan Iran dan Turki, dan akan ada rute baru antar negara-negara ini.”
  • Qatar telah menginvestasikan $ 444 juta di gudang penyimpanan dan fasilitas pengolahan seluas 530.000 meter persegi di Pelabuhan Hamad mereka.
  • Sebagai bagian dari Program Ketahanan Pangan Nasional, Qatar bertujuan untuk memproduksi 70 persen kebutuhan pangannya pada tahun 2024.

Investasi Qatar

  • Bahkan sebelum blokade ditetapkan, Qatar memiliki banyak kepercayaan terhadap ekonomi Turki. Pada bulan Mei, Wakil Ketua Kamar Dagang Qatar Mohamed bin Twar mengatakan: “Perusahaan-perusahaan Turki di sini menangani proyek senilai sekitar $ 11,6 miliar di Qatar, yang sebagian besar dimasukkan ke dalam proyek FIFA World Cup 2022.”
  • “Investasi Qatar ke Turki lebih dari $ 20 miliar, nilai investasi tertinggi kedua oleh negara manapun di Turki,” bin Twar menambahkan.
  • Media Turki melaporkan bahwa Qatar akan menginvestasikan $ 19 milyar di Turki pada tahun 2018, dengan $ 650 juta akan mengalir ke pertanian dan peternakan.

“Karena keuntungan investasi yang menarik serta hubungan yang kuat dengan Qatar,” Qatar Chamber (Dewan Qatar) mendorong pengusaha Qatar untuk berinvestasi di Turki.

Bagikan