Bantu Muslim Rohingya, LSM Turki Sumbangkan Dana $286.000 pada Bulan Sabit Merah

Bantu Muslim Rohingya, LSM Turki Sumbangkan Dana $286.000 pada Bulan Sabit Merah

ANKARA (Jurnalislam.com) – Kuveyt Turk yang berbasis di Istanbul menyumbangkan 1 juta liras Turki ($ 286.000) kepada Komunitas Bulan Sabit Merah Turki (Turkish Red Crescent Society) pada hari Jumat (22/9/2017) untuk membantu Muslim Rohingya yang dianiaya di Myanmar, World Bulletin melaporkan.

Ufuk Uyan, manajer umum bank keuangan Islam, mengatakan bahwa karyawan dan pelanggan mereka menawarkan untuk membantu Rohingya dengan harapan ini akan membuka jalan bagi kampanye amal.

Presiden Turkish Red Crescent Society Kerem Kinik mengatakan bahwa mereka senang mengetahui bahwa bank mengetahui tanggung jawab sosialnya dan ingin membantu kelompok yang rentan.

Ansharusyariah Nusra Salurkan Donasi Senilai Rp.116 Juta Melalui Forum Me-Dan untuk Muslim Rohingya

Berbicara tentang kunjungannya ke Bangladesh di mana puluhan ribu pengungsi berkumpul, dia berkata: “Kami melihat ketakutan di wajah mereka. Mereka telah melarikan diri bahkan tanpa sepasang sepatu di kaki mereka.”

Dia menambahkan bahwa pemerintah di Myanmar tidak memberikan hak dasar kepada Rohingya.

“Mereka tidak punya hak kewarganegaraan. Mereka tidak bisa kuliah di universitas, atau memiliki lebih dari dua anak. Mereka tidak bisa pergi ke kota lain.”

Kinik mengatakan akan membangun 24.000 tempat penampungan dan rumah sakit bagi 100.000 warga Rohingya di Myanmar.

“Kami akan membantu 20.000 keluarga pekan ini,” katanya.

Dia mendesak semua orang untuk menyumbangkan 10 liras Turki ($ 3) dengan mengirim pesan “Arakan” ke 2868 atau dengan mengunjungi www.kizilay.org.tr.

Sejak 25 Agustus, lebih dari 421.000 muslim Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar di Rakhine ke Bangladesh, menurut PBB.

UNHCR: Berton-ton Bantuan dan 1.700 Tenda Diserahkan ke Pengungsi Rohingya

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari operasi keamanan baru di mana pasukan Budha Myanmar dan gerombolan Buddha membunuhi, menyiksa pria, wanita dan anak-anak, memperkosa menjarah rumah dan membakar desa Rohingya. Menurut Bangladesh, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut.

Turki berada di garis terdepan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya, dan Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengemukakan masalah ini di PBB.

Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok etnis yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas pembantaian tersebut sejak ribuan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.

PBB mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal, penyembelihan dan penghilangan yang dilakukan oleh militer Myanmar. Dalam sebuah laporan, penyidik ​​PBB mengatakan bahwa pelanggaran tersebut mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan berat.

Bagikan