Bahas Muslim Rohingya, Malaysia Jadi Tuan Rumah Pertemuaan Luar Biasa OKI

Bahas Muslim Rohingya, Malaysia Jadi Tuan Rumah Pertemuaan Luar Biasa OKI

MALAYSIA (Jurnalislam.com) – Malaysia akan menjadi tuan rumah pertemuan luar biasa Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam OKI (the Organization of Islamic Cooperation-OIC) pada hari Kamis untuk membicarakan situasi minoritas Muslim Rohingya di Myanmar saat ini, lansir World Bulletin, Rabu (18/01/2017).

Pertemuan satu hari tersebut diadakan atas permintaan pemerintah Malaysia dan akan membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk mendesak pemerintah Myanmar untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke negara bagian Rakhine, kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan Rabu.

“Pertemuan ini akan mengatasi akar penyebab kekerasan, dan memperluas lingkup dialog antara kelompok-kelompok untuk memastikan penduduk Muslim Rohingya yang mengungsi kembali ke rumah mereka dengan aman dan bermartabat,” katanya.

Nasib lebih dari 120.000 pengungsi Muslim dan yang kehilangan tempat tinggal di Myanmar juga akan dibahas dalam pertemuan, yang diharapkan akan dihadiri oleh para menteri luar negeri dari seluruh 57 negara anggota OKI.

Perdana Menteri Najib Razak diharapkan menyampaikan pidato utama di pertemuan tersebut, menurut Menteri Luar Negeri Anifah Aman.

Berbicara kepada wartawan pada hari Rabu, Aman mengatakan Malaysia akan meminta pemerintah Myanmar untuk bekerja sama dalam memberi akses bantuan kemanusiaan ke Rohingya di Rakhine tanpa hambatan.

Dia mengatakan bahwa akses bantuan kemanusiaan akan menjadi salah satu dari tiga resolusi yang akan didorong Kuala Lumpur selama pertemuan khusus tingkat menteri hari Rabu.

“Resolusi lainnya adalah kita akan mendorong pengakuan dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah Myanmar dalam meningkatkan kondisi masyarakat yang rentan, termasuk minoritas Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.

“Malaysia juga akan mendorong ekspresi keprihatinan atas tindakan dugaan kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Rohingya dan efek spill-over-nya (menyebar luas),” katanya.

Aman mengatakan pemerintah Malaysia telah memutuskan untuk mengadakan pertemuan khusus karena fakta krisis Rohingya memburuk.

“Kami telah melihat efek spill-over dari tindakan di Myanmar melalui eksodus kaum Muslim Rohingya yang melintasi perbatasan ke Bangladesh. Ini adalah masalah yang menjadi perhatian OKI karena mempengaruhi umat Islam di dunia,” kata menteri.

Dia mengatakan Kuala Lumpur juga akan membahas tentang kembalinya masyarakat Rohingya yang mengungsi dengan aman.

 

Bagikan