HTI Jember : Menaikan Harga BBM Adalah Kebijakan Khianat

JEMBER (Jurnalislam.com) – Ratusan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Jember turun ke jalan dalam aksi damai (masyiroh) menolak kenaikan harga BBM dan liberalisasi minyak dan gas (Migas), Sabtu (15/11/2014).

Aksi dimulai dari alun-Alun Kota Jember, menuju Jl. PB Sudirman, Jl. Mastrip, Jl. Kalimantan, dan berakhir di Bundaran Gedung DPRD Jember. Massa membentangkan spanduk berisi kecaman terhadap kebijakan pemerintah yang liberal dan pro asing.

Massa juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan penantian sejumlah elemen masyarakat, mulai dari nelayan hingga sopir untuk menunggu janji manis rezim Jokowi-JK yang akan mensejahterakan rakyat. Sayangnya, jutaan rakyat Indonesia dari kalangan bawah itu harus menerima “salam gigit jari” karena keinginannya tidak sesuai harapan.

Ketua HTI DPD Jember Ustadz Abdurrahman Saleh dalam orasinya menegaskan, kebijakan kenaikan harga BBM harus ditolak karena beberapa alasan. Pertama, kebijakan dzalim, yang pasti akan menyengsarakan rakyat sementara hasil penghematan tidaklah sebanding dengan penderitaan yang dialami oleh seluruh rakyat. Kedua, menurut Ustadz Abdurrahman, menaikkan BBM adalah kebijakan khianat.

“Kebijakan menaikkan harga BBM sesungguhnya tidak lain adalah untuk menyukseskan liberalisasi sektor hilir (sektor niaga dan distribusi) setelah liberalisasi sektor hulu (eksplorasi dan eksploitasi) sempurna dilakukan. Liberalisasi migas adalah penguasaan yang lebih besar kepada swasta (asing) dan pengurangan peran negara,” tegasnya.

Humas HTI DPD Jember Ust. Henri Fathurrachman kepada awak media mengungkapkan fakta-fakta bahwa kebijakan tersebut tidak sesuai syariah dan mendzalimi rakyat, maka HTI menolak rencana kenaikan harga BBM.

“Menaikkan harga BMM dan kebijakan apapun yang bermaksud untuk meliberalkan pengelolaan BBM, merupakan kebijakan yang bertentangan syariat Islam,” kata Ustadz Henri disambut pekik takbir.

Selain itu ia juga mengingatkan pemerintah pemerintah bahwa dengan menaikkan harga BBM di tengah kesulitan hidup seperti sekarang ini bisa mendorong timbulnya gejolak sosial akibat tekanan ekonomi yang tak tertahankan oleh puluhan juta rakyat miskin.

Dikatakan, migas serta kekayaan alam yang melimpah lainnya dalam pandangan Islam merupakan barang milik umum yang pengelolaannya harus diserahkan kepada negara untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, kebijakan kapitalistik, yang menyengsarakan rakyat itu harus segera dihentikan. Sebagai gantinya, migas dan SDA lain dikelola sesuai dengan tuntutan syariah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat, baik muslim dan maupun non muslim.

“Jalannya hanya satu, melalui penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwah. Untuk itu perjuangan harus dilipat gandakan agar cita-cita mulia itu benar-benar dapat diwujudkan,” tandasnya. [bud]

Editor : Amaif

Ironi Negeri Muslim Terbesar di Dunia

INDONESIA adalah negara muslim terbesar dan terluas serta terbanyak penduduk muslimnya di dunia, namun ironis aneka kebathilan dan kekafiran mendominasi, antara lain:

1. Takbir keliling di malam Hari Raya untuk agungkan Allah SWT habis-habisan dikecam dan dilarang dengan dalih macetkan Lalu Lintas. Namun Arak-arakan Presiden dan Wakilnya hingga jalan protocol ditutup total, tidak mengapa, bahkan dipuji dan diapresiasi.

2. QURBAN di Jakarta dilarang karena dianggap mengotori Jakarta, tapi serakan kondom bekas Zina di malam Tahun Baru Masehi dan puluhan ton tumpukan sampah Pesta Rakyat arak Presiden di jalan utama Ibu Kota tidak mengapa dan tidak dianggap mengotori Jakarta.

3. FPI Menolak Pemimpin Kafir, lalu FPI disebut diskriminasi dan langgar HAM serta inkonstitusional, tapi Ahok menggusur Masjid, melarang Qurban dan menolak Busana Muslim di sekolah, tidak disebut diskriminasi dan pelanggaran HAM, bahkan dinilai konstitusional.

4. Seorang Muslim tidak boleh jadi Gubernur di Bali yang mayoritas Hindu, dan tidak boleh juga jadi Gubernur di NTT yang mayoritas Nashrani. Tapi orang kafir boleh jadi
Gubernur di Kalbar dan Kalteng yang warga kedua daerah tersebut mayoritas muslim yaitu lebih dari 70%. Dan kini Si Kafir Ahok pun ingin jadi Gubernur Jakarta yang mayoritas warganya muslim .

5. Jika Anggota FPI atau anggota ormas Islam lainnya lakukan kesalahan, maka itu adalah kesalahan institusi organisasinya sehingga harus dibubarkan, tapi jika anggota ormas non Islam /parpol / dewan / TNI / POLRI / pejabat pemerintah lakukan kesalahan, maka itu hanya ulah oknum sehingga institusi organisasinya tidak boleh disentuh, apalagi dibubarkan.

6. Umat Islam tuntut tutup tempat maksiat setidaknya di Bulan Ramadhan dan Hari Besar Islam, tapi ditolak dengan dalih Indonesia bukan negara Islam. Tapi di Bali tiap Hari
Raya Nyepi semua Tempat Hiburan dilarang buka, dan PLN harus padam, serta Bandara Internasional harus tutup, bahkan ketika Nyepi berbarengan dengan Idul Fitri maka
umat Islam di Bali tidak boleh berhari raya.

7. Masih soal Bali. Hingga kini bangun Masjid di Bali tidak boleh. Jika pun boleh, maka proses perizinannya bisa mencapai 40 tahun lebih. Bahkan Jilbab pun mulai dilarang di sekolah- sekolah negeri di Bali. Tapi Pura Hindu Bali berserakan di daerah-daerah muslim, bahkan di tiap halaman rumah Hindu Bali ada Pura. Dan mereka pun bebas memakai pakaian adat dan ritual mereka.

8. Saat umat Islam menolak pembangunan rumah ibadat umat lain di wilayah muslim langsung dituduh intoleransi. Namun saat pembangunan Masjid dilarang di Bali dan NTT serta wilayah non muslim lainnya, maka dimaklumi dengan dalih untuk menjaga kearifan local (Local Wisdom).

9. Seluruh Negeri Islam atau yang berpenduduk mayoritas muslim menggunakan Hilal Merah (bulan sabit merah) untuk lambang kesehatannya, kecuali Indonesia yang masih menggunakan Salib Merah.

10. Di Indonesia libur Hari Ahad telah memberi Umat Nashrani keleluasaan untuk hidupkan kebaktian Gereja dengan pakaian rapih dan wewangian serta tanpa macet di
jalan. Sedang Umat Islam dipaksa kerja hari Jum'at, sehingga tidak maksimal menghidupkan Jum'at dengan segala Adab dan Sunnahnya, karena mereka lelah, capek, pakaian
lecak, berkeringat, bau badan, ngantuk, ditambah macet dan panasnya jalan.

11. Saat seorang muslim jadi pejabat dituntut habis-habisan untuk bagi-bagi jabatan kepada non muslimdengan dalih kemajemukan dan keadilan. Namun saat non muslim
jadi pejabat, maka dengan leluasa dia bagi-bagi jabatan kepada non muslim seenaknya, tanpa peduli dengan Asas Proporsional.

12. Pengkhianatan PKI dan Pembangkangan PRRI serta Pemberontakan DI / TII dimuat dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia, tapi pemberontakan dan pengkhianatan
PO AN TUI (nama Laskar Cina Indonesia bentukan Penjajah Belanda) terhadap negara RI serta kebiadabannya terhadap Pribumi disembunyikan.

13. Tabligh Akbar dan Kegiatan Da'wah selalu diawasi Aparat, bahkan di daerah banyak yang ditakut-takuti dan dipersulit "izin"-nya, sedang pertunjukkan Musik Syetan dan
Dangdut Koplo yang tampilkan Pornografi dan Pornoaksi dipermudah dan dijamin keamanannya.

14. Topeng Monyet dan Ondel-Ondel adalah Hiburan anak-anak Betawi, tapi dilarang Ahok, sedang Barongsai Cina bagian dari Ritual Dewa Cina dibesar-besarkan.

15. Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) yang kini disebut Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) mulai dinodai. Saat parade pembukaan STQ di Ambon ada koteka ikut parade, dan di STQ di Jambi dibuka dengan barongsai.

16. Jika seorang muslim sekedar mendukung ISIS langsung dituduh teroris, dikejar dan ditangkap, walau tidak lakukan tindakan apa pun. Tapi jika orang Kafir dukung RMS (Republik Maluku Selatan) dan OPM (Organisasi Papua Merdeka), bahkan lakukan pembantaian terhadap muslim di Sambas, Sampit, Ambon dan Poso, tidak disebut Teroris, dan tidak dikejar serta tidak ditangkap, bahkan para pelakunya hingga saat ini tidak tersentuh hukum sama sekali.

17. Ketika Osamah mengancam untuk membunuh Obama maka Dunia termasuk Indonesia menyebutnya sebagai kejahatan, namun ketika Obama mengancam untuk membunuh Osamah disebut kebijakan.

18. Ketika HAMAS lakukan perlawanan membela Islam dan Palestina makan Dunia termasuk Liberal Indonesia menyebutnya sebagai teroris, namun ketika Israel membombardir dan membantai warga Palestina disebut bela negara.

19. Ketika ada pelarangan pembangunan rumah ibadah kafir, apalagi pembunuhan terhadap seorang kafir saja di negeri atau wilayah muslim, langsung para pendekar HAM berteriak keras dan menyerang ISLAM, namun sebaliknya ketika ada pembakaran masjid dan pembantaian ribuan umat Islam di wilayah kafir, para pendekar HAM bungkam seribu bahasa.

20. Ketika ada Kyai atau Da'i seperti AA Gym yang menikah resmi dan berpolygami secara halal, semua Media Liberal membullynya habis-habisan, namun ketika ada artis yang berzina dan bernarkoba hingga divonis penjara, berbagai media liberal membelanya habis-habisan, bahkan saat Si Artis keluar penjara disambut media dengan gegap
gempita bak pahlawan hingga dijadikan pembawa acara unggulan di TV mereka.

Innaa Lillaahi Wa Innaa ilaihi Rooji'uun ….. Hasbunallaahu Wa Ni'mal Wakiil …. Ni'mal Maulaa Wa Ni'man Nashiir … Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaahil 'Aliyyil 'Azhiim.

 

Ditengah Penderitaannya, Muslim Patani Salurkan Bantuan Untuk Muslim Suriah

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Meski hidup dalam ketertindasan, warga muslim Patani ternyata tidak pernah melupakan penderitaan saudaranya.

Walau hingga kini konflik di Patani terus berlangsung, warga Patani masih sempat berpikir meringankan beban muslim Suriah.

Demikian dikatakan anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Muhammad Pizaro, di hadapan para da’i di Mahad Utsman Bin Affan, saat menceritakan pengalamannya mengunjungi Patani, Thailand Selatan.

Pizaro menjelaskan, setiap hari ada saja warga yang gugur. Beberapa pesantren ditutup. Kitab-kitab mereka dibakar. Bahkan pada tahun 2009, jamaah Masjid Al Furqon ditembak ketika shalat Isya.

“Orang-orang menjuluki Patani sebagai Gaza-nya Asia Tenggara di samping Rohingya,” ujar Redaktur Pelaksana Islampos.com ini.

Hingga kini, konflik antara Muslim Patani dan tentara terus berlangsung. Rata-rata tiap satu hari ada dua orang warga yang syahid. Sedangkan banyak muslimah dilecehkan.

“Beberapa muslimah Patani biasa ‘tidur’ dengan pisau. Senjata tajam itu dipakai sebagai persiapan jika tentara Thailand datang untuk memperkosa mereka,” terang penulis novel pemikiran Islam The Brain Charger ini.

Namun menariknya, ketika Pizaro bersama LSM dari Malaysia berniat menggalang bantuan kemanusiaan, warga Patani menolaknya secara halus.

Di antara mereka mengatakan, rakyat Suriah lebih membutuhkan uluran tangan kaum muslimin. Sudah 250.000 warga Suriah meninggal dunia akibat kekejaman rezim Bashar. PBB menyebutnya sebagai tragedi kemanusiaan abad ini.

Benar saja, saat itu warga Patani tengah menggalang bantuan kemanusiaan untuk Suriah. Dalam satu bulan, mereka berhasil mengumpulkan dana Rp 1,5 miliar.

“Bantuan ditampung dalam 6 buah kontainer yang disalurkan melalui Turki,” terangnya yang tidak menyangka besarnya solidaritas warga Patani.

“Padahal mereka sendiri hidup menderita,” ucap Pizaro.

Patani adalah sebutan umum untuk daerah berbasis muslim yang dihuni 1.8 juta jiwa. Terdiri dari empat provinsi di Thailand Selatan, yakni Narathiwat, Yala, Patani, dan Songkhla. (rosyid)

Spanduk #SaveTheChildrenOfSyria" di GBK Ditolak Timnas Suriah

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Belasan massa Pemuda Peduli Kemanusiaan (PPK) terlihat membentangkan spanduk sepanjang 30 meter bertuliskan “Dari Indonesia Selamatkan Anak-anak Suriah” jelang pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia vs Timnas Suriah di Stadion Gelora Bung Karno, sore tadi.

Dalam laga persahabatan itu, Timnas Indonesia menghadapi Suriah yang sedang dirundung konflik kemanusiaan. Bahkan PBB menyebut tragedi kemanusiaan di Suriah sebagai “The Biggest Humanitarian Crisis In The World.”

Sontak spanduk dari PPK itu mendapatkan respon antusias dari penonton lainnya. Mereka ikut membantu memasangkan spanduk kemanusiaan yang bertuliskan “Selamatkan Anak Suriah. Bantu Mereka Hadapi Musim Dingin #SaveTheChildrenOfSyria” itu.

Spanduk dengan pesan kemanusiaan itu memancing perhatian penonton yang hadir. Sebagian di antara mereka ikut mengabadikan gambarnya.

Sayang, tak lama kemudian panitia mengumumkan melalui pengeras suara bahwa kedua spanduk itu harus dicopot. Salah seorang pihak keamanan mendatangi koordinator aksi (PPK) dan meminta spanduk itu diturunkan.

“Mas tolong ya spanduknya diturunkan, karena kalau masih ada spanduk ini Tim Suriah gak mau main,” ujar koordinator PPK, Ahmad Suroso menirukan suara petugas keamanan GBK, seperti diberitakan Kiblat.net. Sementara satu spanduk lainnya disita oleh petugas.

Selanjutnya Ahmad Suroso menjelaskan maksud aksi PPK. “Sepakbola memang tak boleh dicampuri urusan politik, namun jika ada tragedi kemanusiaan sudah lazim para pemain sepakbola boleh menyuarakan kepeduliannya.”

Contohnya, saat gempa atau bencana lainnya, pemain biasa memakai ban hitam di bahunya. “Bahkan di Liga Italia pun sempat terpampang spanduk dukungan untuk Palestina,” imbuhnya.

Ia menambahkan, spanduk ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa di Suriah ada tragedi kemanusiaan. Sengaja dipasang di GBK agar pesan ini sampai kedua belah pihak baik masyarakat Indonesia maupun Suriah, bahwa masih ada yang peduli kepada tragedi kemanusiaan, yang oleh PBB disebut sebagai, paling buruk di dunia itu. (Fajar Kiblat)

ODOJ Akan Gelar Aksi Solidaritas Selamatkan Palestina

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Bersama Komite Nasional Untuk Palestina (KNRP), Komunitas One Day One Juz akan menggelar aksi solidaritas untuk Palestina bertajuk “Selamatkan Palestina” pada hari Ahad, 16 November 2014. Aksi tersebut akan diisi dengan longmarch dari Patung Kuda Monumen Nasional (Monas) menuju Kantor Kedutaan Besar Amerika di Jl. Medan Merdeka Selatan, No. 3 – 5, Jakarta dari pukul. Aksi akan dimulai dari pukul 13.00 – 15.00 WIB.

"Saatnya kita tunjukkan cinta kepada saudara -saudara kita di bumi Anbiya (para nabi-red),” kata Ketua Umum ODOJ Ricky Andrinaldi seperti dikutip di situs resminya (odoj.org), Jum’at (14/11/2014).

Aksi solidaritas ini akan menghadirkan sejumlah tokoh organisasi umat Islam seperti, penasehat KNRP DR. Muqoddam Cholil, MA, presidium ICMI Pusat Dr. Marwah Daud Ibrahim, Sekjen MIUMI Dr. Bachtiar Nasir, Ketua Umum Adara Relief Nurjannah Hulwani, S.Ag, tTokoh Wanita Peduli Palestina Wirianingsih, Politisi Senior Peduli Palestina Sabam Sirait, serta Budayawan Taufik Ismail. Selain itu  tim Nasyid Izzatul Islam dan Nasyid Ruhul Jadid juga akan ikut berpartisipasi dalam aksi ini. 

Sebelumnya pada hari Jum'at (14/11/2014), lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa bersama Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Punk Muslim, ASPAC for Palestine, Muhsinin Center, serta elemen masyarakat lainnya yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Palestina (ASA) mengadakan aksi serupa di Bundaran Hotel Indonesia. (baca Aliansi Selamatkan Al Aqsa (ASA) Gelar Aksi “Satu Asa Untuk Aqsa“). (amaif/odoj)

Video Heboh "Syrian Hero Boy " Ternyata Hanya Acting

Jurnalislam.com – Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan sebuah video pendek berdurasi 1.06 menit tentang aksi seorang anak laki-laki Suriah yang ditembaki namun tidak mati. Bocah itu ditembak beberapa kali ketika akan menyelamatkan seorang anak perempuan yang terluka.

Video tersebut ternyata bukan kisah nyata. Sekelompok pembuat film asal Norwegia baru-baru ini mengatakan kepada BBC bahwa merekalah yang membuat film pendek dengan viewers mencapai 3.5 juta itu. Sang sutradara Lars Klevberd mengatakan bahwa pembuatan video tersebut bertujuan menghasilkan diskusi tentang nasib anak-anak di daerah konflik.

"Jika saya bisa membuat film dan berpura-pura itu nyata, orang akan berbagi dan bereaksi dengan harapan," katanya seperti dimuat BBCTrending, Jum’at (14/11/2014)

"Kami shoting di Malta pada bulan Mei tahun ini pada satu perangkat yang digunakan untuk film terkenal lainnya seperti Troy dan Gladiator," kata Klevberg. "Anak kecil dan perempuan adalah aktor profesional dari Malta. Suara-suara di latar belakang adalah pengungsi Suriah yang tinggal di Malta," lanjutnya.

Video tersebut diupload ke YouTube pada tanggal 10 November 2014 oleh akun Shaam Networks S.N.N dan mendapat viewers sebanyak 3,573,927. (bbc)

lihat videonya disini

Muslim Myanmar Tetap Menderita Meskipun Myanmar Telah Bereformasi

MYANMAR (Jurnalislam.com) – Kaum muslim (penganut agama Islam) minoritas di Myanmar masih terus menderita di bawah kebijakan pemerintahan demokrasi Myanmar, meskipun pemerintah sipil pertama negara itu telah memperkenalkan kebebasan politik dan media sejak 50 tahun yang lalu.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memperingatkan kegagalan penanaman reformasi di Myanmar selama kunjungan resminya ke negara itu pekan ini.

"Di beberapa daerah terjadi penurunan … dan bahkan terdapat beberapa langkah mundur," katanya kepada situs berita lokal.

Pada November 2010, Presiden Thein Sein berkuasa setelah militer yang didukung Partai Uni Solidaritas dan Pembangunan memenangkan pemilu, yang kelompok digambarkan sebagai pemilu palsu oleh kelompok oposisi dan negara-negara Barat.

Sejak itu, pemerintahannya telah memperkenalkan beberapa reformasi, termasuk pembebasan beberapa tahanan politik, gencatan senjata dengan beberapa kelompok etnis dan perpanjangan kebebasan media, namun Myanmar terus berada dalam puncak daftar global dalam hal pelanggaran hak asasi manusia dan diskriminasi terhadap kelompok agama dan etnis minoritas.

Pada akhir September, Myanmar memperkenalkan rencana kontroversial yang bertujuan untuk memaksa Muslim Rohingya di negara mayoritas Buddha itu – untuk diidentifikasi sebagai Bengali. Bengali adalah istilah yang disetujui oleh pemerintah karena menyiratkan bahwa kelompok tersebut adalah imigran ilegal dari Bangladesh – meskipun sebenarnya mereka telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi. Muslim Rohingya adalah salah satu minoritas yang paling teraniaya di dunia menurut PBB.

Jenderal Myanmar, Win Naing Tun berusaha untuk menegakkan gagasan bahwa Rohingya tidak memiliki hak untuk berada di negara itu saat pertemuan di negara tetangga Thailand mengenai penyelundupan manusia di bulan Agustus.

"Tidak ada Rohingya di Myanmar, tapi kami memiliki kelompok minoritas yang datang dari negara tetangga," katanya menggarisbawahi.

Rencana Aksi Gerakan Rakhine – dinamai Rakhine karena di negara bagian tersebut banyak muslim Rohingya yang dizhalimi oleh penjaga bersenjata dan dibatasi/dikurung dengan pos pemeriksaan di kamp-kamp kumuh setelah serangan (pembantaian) masal di desa mereka pada tahun 2012 yang memaksa mereka untuk meninggalkan rumah mereka – menawarkan kesempatan kewarganegaraan kepada sekitar 1 juta warga Rohingya jika mereka menerima identifikasi baru, tetapi mereka yang menolak untuk mendaftar akan dideportasi atau ditempatkan di kamp-kamp tahanan.

Obama menyerukan Myanmar untuk membatalkan rencana tersebut selama kunjungannya ke Myanmar pada hari Kamis. Seharusnya Obama mendesak pemerintah untuk menyusun rencana baru yang memungkinkan kelompok yang tidak memiliki kewarganegaraan tersebut untuk bisa menjadi warga negara.

"Kami mendesak rencana baru yang akan memungkinkan Rohingya menjadi warga negara melalui proses yang normal tanpa harus melakukan jenis identifikasi diri," kata penasehat keamanan Ben Rhodes saat pertemuan puncak regional di ibukota Myanmar, Nay Pyi Taw.

Sejak 2012, 200 orang lebih (menurut sumber pemerintah Myanmar) – sebagian besar Muslim Rohingya – telah tewas dan 140.000 orang lainnya kehilangan tempat tinggal dalam bentrokan dengan Arakan Buddha.

Pemerintah ternyata mengambil bagian aktif dalam bentrokan tersebut , dengan memberikan pernyataan publik terbuka untuk mempromosikan pembersihan etnis Muslim.

Lebih rumitnya lagi, bantuan-kemanusiaan menambahkan bahwa Doctors Without Borders diusir dari Arakan pada bulan Februari setelah mengatakan bahwa mereka telah merawat orang yang diyakini menjadi korban kekerasan. Pemerintah kemudian menuduh MSF bersikap bias dalam mendukung Rohingya.

Badan kemanusiaan ini baru diundang kembali ke wilayah tersebut pada akhir Juli, lima bulan setelah pengusiran. Pengusiran tersebut memicu krisis kesehatan yang parah yang menyebabkan ribuan Rohingya tidak memiliki akses perawatan yang memadai, termasuk banyak wanita mengalami komplikasi selama kehamilan.

Untuk menghindari komplikasi seperti itu, puluhan ribu Muslim Rohingya telah membayar uang dalam jumlah besar untuk menyelundup melarikan diri dengan kapal kecil dengan harapan mencari pekerjaan di Thailand, Malaysia atau Australia. Banyak yang telah disalahgunakan oleh para penyelundup selama perjalanan tersebut, dan sekarang banyak yang berada di kamp-kamp imigrasi Thailand karena dibuang oleh penyelundup manusia di pantai negara itu.

Kelompok hak asasi yang berbasis di AS, Human Rights Watch menyiapkan laporan sebanyak 153-halaman mengenai situasi di April 2013, menuduh pemerintah Myanmar melakukan pembersihan kaum muslim (genosida) di Rohingya.

Phil Robertson, wakil direktur HRW Asia, mengatakan pemerintah harus segera menghentikan "pembersihan etnis (kaum muslim minoritas) … yang masih terus berlanjut hingga hari ini melalui penolakan bantuan dan pembatasan gerakan."

Reformasi awal oleh pemerintah termasuk pembebasan pemimpin politik Aung San Suu Kyi, yang telah berada di bawah tahanan rumah pada 1990 setelah partainya memenangkan pemilu lalu-tetapi tidak pernah diizinkan untuk berkuasa.

Pihak berwenang Myanmar juga telah memberlakukan gencatan senjata dengan pemberontak dari kelompok etnis Shan dan memerintahkan penghentian operasi militer terhadap pemberontak etnis Kachin, yang dikenal sebagai Tentara Kemerdekaan Kachin. [ded412/world bulletin]

Penginapan Mesum di Tawangmangu Disegel Warga

KARANGANYAR (Jurnalislam.com) – Sebuah penginapan di Desa Cumpeng Kulon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar disegel warga, Jum’at (14/11/2014). Pasalnya, penginapan bernama Lembah Hijau tersebut kerap dijadikan tempat mesum.

Menurut Kapolsek Tawangmangu AKP Riyanto, Pondok Lembah Hijau akan ditutup permanen dan dialihfungsikan menjadi tempat tinggal biasa.

“Pemiliknya Pak Gino membuat Surat Pernyataan diatas segel disaksikan perangkat desa dan perwakilan dari karang taruna, ketua pemuda, RT, RW tadi ada semua,” jelasnya yang menyaksikan langsung proses penyegalan. 

Selain dijadikan tempat mesum, penginapan Lembah Hijau ini juga tak berizin.

"Tempat ini belom ada surat izinnya sama sekali kok mas," tutur salah seorang warga.

Penginapan mesum Lembah Hijau milik Gino itu awalnya hanya terdiri beberapa kamar saja, namun karena ramai Gino akhirnya menambah jumlah kamara. Warga yang resah akhirnya melayangkan surat permohonan kepada Bupati Karanganyar. Sayang, pemerintah Kabupaten Karanganyar kurang tanggap dalam menanggapi keresahan warga desa Cumpeng Kulon itu.

Tanpa menunggu lagi, warga, Kepala Desa dan takmir-takmir masjid di Desa Cumpeng Kulon bekerja sama dengan Jamaah Ansharusy Syari’ah (JAS) Karanganyar mengambil langkah cepat untuk mensegel tempat mesum tersebut. (davi/ansharusyariah)

Aliansi Selamatkan Al Aqsa (ASA) Gelar Aksi “Satu Asa Untuk Aqsa “

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Dibawah guyuran hujan, lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa bersama Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Punk Muslim, ASPAC for Palestine, Muhsinin Center, serta elemen masyarakat lain yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Al-Aqsa (ASA) menggelar aksi solidaritas “Satu Asa untuk Aqsa”, Jumat (14/11/2014) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas umat Islam Indonesia atas serangan biadab zionis Israel baru-baru ini terhadap kiblat pertama umat Islam Masjidil Aqsa.

“Sudah menjadi kewajiban kita umat Islam untuk berdiri membela kesucian Masjid Al Aqsa dari tangan-tangan kotor Zionis. Dukungan masyarakat Indonesia, baik moril maupun materiil tentu sangat dibutuhkan masyarakat Palestina,” kata Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini.

Selain Ahmad Juwaini, tokoh lain seperti Ustadz Ferry Nur dari KISPA, Ustadz Syaiful Bahri dari ASPAC For Palestine, Ustadz Ismeidas Makfiansyah dari Muhsinin Center juga turut ambil bagian dalam aksi yang digelar setelah shalat Jumat itu. 

ASA juga mendesak pemerintahan baru Indonesia untuk segera bertindak atas penjajahan Israel terhadapa Palestina sebagai implementasi pembukaan UUD 45 bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.

Seperti  diberitakan bahwa untuk pertama kalinya sejak tahun 1967, tentara zionis memasuki kompleks Masjidil Aqsa dan merusak fasilitas di dalamnya. (tribunnews)

Al Misri: Pertempuran Mendatang Untuk Membebaskan Al Aqsha

GAZA (Jurnalislam.com) – Anggota parlemen Palestina, Mushir al Misri menegaskan, pertempuran mendatang dengan penjajah zionis untuk membebaskan wilayah Palestina, utamanya membebaskan Al Aqsha.

Dalam sambutannya saat pemakaman dua jenazah syuhada al Qassam, Abdullah Minawi dan Muhammad Dhilqah di Syujaiyah, Gaza Timur, Jumat (14/11) Al Misri mengatakan, “Pertempuran al Asful Makul mengantarkan kepada fase baru perlawanan, yang mampu menghinakan kaum yahudi, dan setelah ini memasuki fase baru memasuki Masjidil Aqsha.”

Al Misri menyebutkan, pertempuran mendatang untuk membela dan membebaskan Al Aqsha.

Ditegaskan al Misri bahwa kekuatan perlawanan dan kegigihan perjuangan bangsa Palestina tak akan terkalahkan, karena Gaza adalah takdir Allah di muka bumi, pungkasnya. (amaif/infopalestina)