Atas Permintaan Rezim Mesir Yusuf al-Qaradawi Menjadi Burunan Interpol

MESIR (Jurnalislam.com) – Badan kepolisian internasional Interpol mengeluarkan peringatan pencarian internasional ulama Muslim Syeikh Yusuf al-Qaradawi, ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional, atas permintaan rezim Mesir.

Pengumuman "red alert" Interpol tersebut mengatakan Al-Qaradawi, yang memiliki hubungan dekat dengan Ikhwanul Muslimin, dicari oleh otoritas peradilan Mesir untuk dituntut atas tuduhan "menghasut dan membantu untuk melakukan pembunuhan yang disengaja, membantu para tahanan untuk melarikan diri, melakukan pembakaran, pengrusakan dan pencurian."

Ulama kelahiran Mesir yang acara religiusnya di televisi Al Jazeera ditonton oleh jutaan orang tersebut telah bersikap kritis terhadap pemerintah yang didukung militer Mesir. Ia menuduh Sisi melakukan pengkhianatan untuk menggulingkan Presiden Mohamed Mursi.
Qaradawi menghadapi dakwaan bersama dengan Morsi.

Hubungan dekat antara Qatar dan Mesir memburuk sejak Mesir pada bulan Juli lalu menggulingkan Morsi, yang sangat didukung oleh Qatar, menyusul protes massa terhadap pemerintahannya selama satu tahun.

Mesir kemudian melancarkan tindakan keras yang luas terhadap gerakan Ikhwanul Muslimin dan memberi label teroris kepada kelompok itu.

Beberapa anggota Ikhwan dan penentang rezim pemerintah lainnya melarikan diri ke Qatar. [ded412/world bulletin]
 

Masyarakat Zionis Tolak Netanyahu PM Mendatang

AL QUDS (Jurnalislam.com) – Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa 65% orang Zionis tidak menginginkan Ketua Partai Likud Benyamin Netanyahu menjadi perdana mentri di pemerintahan Zionis yang akan datang.

Sedianya pemilu Knesset Zionis dilaksanakan pada 19 Maret 2015 mendatang, setelah kegagalan upaya yang dilakukan Benyamin Netanyahu untuk melindungi keruntuhan pemerintah koalisinya.

Mayoritas Zionis menegaskan bahwa isu yang penting bagi mereka adalah isu ekonomi-sosial.

Jajak pendapat yang dirilis TV2 Zionis ini menyatakan, meski 65% orang Zionis tidak ingin Netanyahu menjadi PM mendatang, namun ketika ditanya di antara sejumlah tokoh politik yang layak menjadi PM, Netanyahu mendapatkan dukungan 36%. Sementara tokoh yang lain hanya mendapatkan dukungan di bawah 12%.

Mengenai pilihan dalam pemilu, 39% menyatakan akan memilih partai yang sama dalam pemilu sebelumnya, 27% menyatakan akan memilih partai lain dan 15% belum menentukan sikap mereka dan 11% menyatakan tidak tahu, sedang 6% menyatakan tidak akan memilih.

Mengenai partisipasi mereka dalam pemilu, 71% menyatakan mereka akan memberikan suara. [/infopalestina]
 

Jabhah Nusrah Eksekusi Seorang Tentara Lebanon

LEBANON (Jurnalislam.com) – Jabhah Nusrah, cabang resmi Al-Qaeda di Suriah, mengeksekusi seorang tawanan tentara Lebanon dan bersumpah untuk membunuh lainnya sebagai pembalasan atas penangkapan seorang istri dan anak anak pejuang Jabhatun Nusra oleh pasukan Lebanon.

Dalam video yang diposting secara online pada hari Jumat (5/12/2014) oleh akun yang berafiliasi dengan Jabhah Nusrah, seorang komandan Jabhah Nusrah mengatakan kelompok mereka telah mengeksekusi  polisi, Ali Bazzal, setelah pemerintah Lebanon tidak mau membebaskan Ola mithqal al-Oqaily, istri Anas Sharkas, komandan Jabhah Nusrah, serta anak-anak mereka.

"Jika saudari-saudari kami yang ditangkap secara zhalim tidak dibebaskan, maka dalam waktu singkat hukuman mati akan dilaksanakan terhadap tahanan lain yang kita kuasai," kata komandan senior Jabhah Nusrah Abu Ali al-Shishani .

"Kami tidak mau menerima yang lain selain pembebasan semua perempuan dan anak-anak kami … salah satu dari anak saya berusia 4 tahun, sedangkan yang kedua berusia kurang dari 6 bulan. Beraninya kau menangkap mereka bersama dengan ibu mereka?" tambahnya.

Tentara telah mengkonfirmasi penangkapan istri Ali al-Shishani dan kakaknya pada tanggal 3 Desember. Penangkapan tersebut bisa dilihat sebagai upaya pemerintah untuk mendapatkan peningkatan dalam negosiasi yang masih berlangsung setelah pelepasan 29 tentara militer oleh Jabhatun Nusra. [ded412/Aljazeera]

Dua Warga Inggris Dipenjara Karena Bergabung Dengan Jabhatun Nusra

LONDON (Jurnalislam.com) – Dua warga Inggris dijatuhi hukuman penjara pada hari Jumat (5/12/2014) setelah mengakui bahwa mereka telah bergabung dengan Tandzim Jihad Al Qaeda di Suriah, Jabhatun Nusrah .

Nahin Ahmed dan Yusuf Sarwar, keduanya berusia 22 tahun dan berasal dari Birmingham, ditangkap di Bandara Heathrow, London saat mereka kembali ke Inggris pada bulan Januari, delapan bulan setelah ibu Sarwar melaporkan anaknya hilang ke polisi.

Mereka mengatakan kepada keluarga mereka bahwa mereka akan berlibur ke Turki tapi Hakim Michael Topolski, yang memberi mereka hukuman penjara 12 tahun dan 8 bulan, menggambarkan mereka di pengadilan Woolwich Crown Court sebagai "fundamentalis yang menjadi tertarik dan sangat berkomitmen untuk kekerasan ekstrim ".

Keputusan untuk memenjarakan mereka dilakukan setelah pemerintah mengusulkan kekuatan baru yang lebih keras untuk mencoba menghentikan warga Inggris yang akan bepergian ke Suriah dan Irak, dan untuk menindak pejuang yang akan kembali pulang, karena dikuatirkan menimbulkan risiko serius bagi keamanan nasional.

"Kasus ini menggambarkan tantangan yang dihadapi polisi dan keluarga ketika orang-orang muda terpengaruh untuk bergabung dengan konflik di Suriah atau Irak," kata Detective Chief Superintendent Sue Southern, Kepala Unit Kontra Terorisme West Midlands.

"Kedua orang ini tidak memiliki koneksi sebelumnya dengan organisasi Islamis dan tidak memiliki catatan kejahatan. Mereka tidak kita kenal sebelumnya."

Dia mengatakan salah satu dari mereka telah dipengaruhi secara online dan ia kemudian mempengaruhi temannya menjadi idealis.

Sekitar 500 warga Inggris diperkirakan oleh pihak berwenang telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak, dan sekitar separuh dari mereka telah kembali ke rumah.

Mashudur Choudhury, 31, yang pada bulan Mei menjadi pembalap Inggris pertama yang dihukum karena pelanggaran yang sama juga dipenjara selama empat tahun pada hari Jumat. Dia dinyatakan bersalah karena merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung bersama mujahidin.

Bulan lalu, dua bersaudara dari London menjadi orang Inggris pertama yang dihukum karena menghadiri sebuah kamp pelatihan mujahidin di Suriah.

Menteri Dalam Negeri Theresa May telah memperingatkan bahwa Inggris menghadapi ancaman konflik terbesar dalam sejarah, dan mengatakan sekitar 40 plot utama telah digagalkan sejak pemboman istisyhad menewaskan 52 orang di London pada tahun 2005. [ded412/World Bulletin]

Puluhan Pria ‘Pencari Suaka’ Asal Afghanistan di Balikpapan Diduga Penganut Syi’ah

BALIKPAPAN (Jurnalislam.com) – Belakangan ini, kedamaian ‘Kota Minyak’ Balikpapan sedikit terusik sejak diberitakan miring, khususnya terkait ulah imigran gelap asal Afghanistan.

Sebagaimana diketahui, seminggu ini ramai diperbincangkan di jejaring sosial terkait ratusan imigran gelap asal Afganistan yang masuk ke Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kedatangan pencari suaka asal Afghanistan ini rupanya menarik pehatian seorang pria yang kebetulan aparat keamanan setempat. Sebut saja Ahmad (30), awalnya mengetahui pemberitaan adanya pencari suaka di Balikpapan.

“Awalnya saya mengetahui berita di media kedatangan mereka dengan pesawat LION di kota ini. Nah, sejak itu saya penasaran untu memantau gerak-geriknya, “ demikian ujar Ahmad pada hidayatullah.com, Jumat (05/12/2014).

Ahmad merasa tertarik karena berdasarkan yang pernah ia baca, para imigran gelap ini tak punya paspor dan hanya berpegang sertifikat dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Asylum Seeker, di antara isinya mereka tak boleh mendekati akses ke bandara dan fasilitas dengan keamanan khusus lainnya, bahkan harus mendapat pengawalan petugas imigrasi.

“Kehadiran mereka bisa sampai ke sini ini pasti ada sesuatu,” ujarnya keheranan.

Dengan menggunakan alat kamera, ia bersama seorang temannya bergantian memantau para pencari suaka.

Rata-rata usia produktif antara 20-30 tahun

Berdasarkan pengamatan, Ahmad mendapat empat kesimpulan agak mencurigakan.

Pertama, mereka mengaku pelarian dan penindasan pemerintahan namun anehnya tidak ada satupun dari mereka membawa identitas dari negara mereka. Kedua, yang lebih anehnya lagi kedatangan mereka yang mengaku pencari suaka, namun tidak ada satupun yang membawa keluarganya (tidak ada wanita, anak-anak ataupun orangtua. Semuanya usia produktif, rata-rata pemuda antara umur 23-30. Ketiga, dalam perayaan Asyuro mereka ramai-ramai memperingati dengan meneriakkan “Ya Husein, Ya Husein,” ujarnya.

Selain tiga hal itu, Ahmad menemukan kecurigaan lain bahwa di antara mereka ada yang rajin berlatih bela-diri.

“Siapa mereka ini? Apa tujuannya?” demikian ujar Ahmad dengan penuh penasaran.

Yang tak kalah mencurigakan menurutnya, mengapa mereka yang seharusnya mendapat pengawasan ketat justru bisa lari dan naik pesawat?*

Zionis Terus Berusaha Menggagalkan Rencana Eropa Akui Kedaulatan Palestina

BRUSSEL (Jurnalislam.com) – Diplomat zionis mengatakan, Israel berupaya menggagalkan voting parlemen Eropa terkait pengakuan kedaulatan negara Palestina, yang dijadwalkan dalam bulan ini.

Dubes “Israel” di Uni Eropa, David Valtser, mengatakan saat wawancara radio zionis, Jumat (5/12/2014) pihaknya terus berkomunikasi dengan sejumlah fraksi di parlemen Eropa yang akan menggelar sidang pada Desember ini, untuk memvoting usulan pengakuan kedaulatan negara Palestina.

Valtser menyebutkan tengah melakukan sejumlah komunikasi untuk menggagalkan proyek ini atau meminimalisir dukungan bagi Palestina.

Parlemen Eropa menunda voting RUU pengakuan kedaulatan negara Palestina pada bulan lalu, menjadi 18 Desember ini.

Sebelumnya Swedia telah mengakui kedaulatan Palestina, diikuti keputusan tak mengikat parlemen Inggris, Perancis, Spanyol, dan Irlandia yang mengakui negara Palestina.

Radio zionis menyatakan, para politisi zionis tengah mempertimbangkan sejumlah langkah yang akan diambil dalam persoalan ini. [infopalestina]
 

Dalam Dua Bulan 2.708 Pemukim Zionis Telah Memasuki Al-Aqsa

AL QUDS (Jurnalislam.com) – Ratusan bahkan sudah ribuan pemukim zionis Yahudi menerobos masuk ke flashpoint Yerusalem Timur di kompleks Masjid Al-Aqsa dalam jangka waktu dua bulan, sebuah LSM Palestina mengatakan.

"Sebanyak 2.708 warga Israel, sebagian besar pemukim Yahudi, menyerbu kompleks Al-Aqsa pada bulan Oktober dan November," Yayasan Al-Aqsa untuk Wakaf dan Warisan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis.

Menurut LSM itu, pada bulan Oktober saja terdapat sekitar 1.600 warga Israel –yaitu 1.411 pemukim Yahudi, 104 tentara dan 83 agen intelijen – yang memaksa masuk.

Ia menambahkan bahwa Wakil Ketua Knesset, Moshe Feiglin dan Walikota Jerusalem, Nir Barakt, merupakan tokoh politik Israel yang paling menonjol yang telah memasuki tempat suci tersebut di bulan Oktober.

Sedangkan pada bulan November, mereka melaporkan 1.411 orang Israel memasuki situs, yang terdiri dari 1.081 pemukim Yahudi, 104 tentara dan 22 perwira intelijen Israel.

Secara total, terdapat 13.757 warga Israel yang telah memaksa masuk ke kompleks masjid sejak awal 2014, jauh lebih banyak dibandingkan dengan 12.771 orang yang memaksa masuk ke kompleks sepanjang tahun 2013. [ded412/worl bulletin]

KH Hasyim Muzadi: "Banyak Negara di dunia tidak suka jika Islam damai

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Hiruk pikuk dan gemparnya kejadian teror di Indonesia bukan saja ulah ‘oknum’ lokal Indonesia saja, tapi justru ada pula peran Asing yang menciptakan teror tersebut. Banyaknya kejadian teror di Indonesia terasa di pasca reformasi.

“Terorisme marak paska reformasi. Tercipta karena pihak luar dan Indonesia,” demikian disampaikan Mantan Ketua PBNU, KH Hasyim Muzadi kepada hidayatullah.com.

Menurutnya, campur tangan asing yang ikut campur menciptakan teror di Indonesia, seperti banyak dikutip penulis Noam Chomsky. Di mana Amerika banyak menciptakan teror di berbagai negara.

Menurut Hasyim, mereka (pembenci Islam, red) tidak suka jika Islam dan Indonesia selalu damai. Sebab itu asing memainkan skenario “kebencian” dengan killing ground (lubang pembantaian)-nya.

“Banyak Negara di dunia tidak suka jika Islam damai. Maka dari itu mereka menciptakan killing ground,” ucapnya tegas pada saat konferensi pers, Rabu (03/12/2014), di Jakarta.

Oleh sebab itu, ia, pesantren, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sedang bekerjasama dalam menindaklanjuti terorisme dari semua unsur agar tidak ada lagi teror-teror yang terjadi di Indonesia sebagai solusi.

Ia mengaku akan jamin bahwa penindakan dan penanggulangan yang dilakukan atas kerjasama dengan institusi tersebut tidak ada kaitannya dengan permintaan asing.

“Penanggulangan ini untuk Indonesia bukan asing ataupun negara manapun,” tutupnya.*

Yusuf Mansur: Pakai Atribut Natalan Bukan Bentuk Toleransi

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur’an, Yusuf Mansur, merasa miris dengan maraknya aksi pluralisme masyarakat menjelang Natal.

Yusuf Mansur mengatakan, umat Islam tidak perlu mengucapkan selamat natal dan mengenakan atribut natalan. Karena keduanya bukanlah bentuk toleransi. Bentuk toleransi bisa dilakukan dengan tidak mengganggu umat lain yang merayakan natalan.

“Menurut saya, ini bukan bentuk toleransi juga. Sangat cukup kita tidak mengganggu umat lain. Berlomba-lomba dalam kebaikan,” katanya seperti dikutip Islampos dari akun @Yusuf_Mansur, Kamis (4/12).

“Atau, senyumlah kepada mereka yang natalan, saat ketemu, ucapkan, ‘Wuih, asyik. Makasih ya. Jadi bisa ikut libur, he he he. Rencana kemana niiiy…?’ Perasaan kejaga, emosi kejaga, pertemanan kejaga, aqidah pun, kejaga”

Masih pada akun Twitternya, Yusuf Mansur membandingkan natalan dengan hari nyepi, “Ketika hari nyepi, perlu tidak sih misalnya kita memakai atribut pakaian hindu? Cukup kita jangan berisik, jangan mengganggu.”

Ia berpesan agar umat Islam menghormati perayaan ibadah lain, tapi tetap mempertahankan ibadah tanpa harus ikut perayaan agama lain.

“Hargai mereka yang lain, tapi please, jangan berusaha jadi mereka. Mereka adalah mereka. Kita adalah kita. Di urusan lain, kembali sama-sama.” [fha/Islampos]

Mujahidin Al Shabab Berhasil Menembak Jatuh Pesawat Tempur Kenya

SOMALIA (Jurnalislam.com) – Sebuah pesawat militer Kenya jatuh di Somalia selatan Militer mengatakan bahwa pesawat tersebut mengalami "masalah teknis", sementara mujahidin al-Shabab Somalia mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh pesawat itu.

Pesawat  yang sedang melakukan sebuah misi tempur, mendarat di wilayah kota pelabuhan selatan Kismayu lalu kembali mengudara, yang akhirnya pilot pesawat tersebut terpaksa terjun keluar.  Tentara Kenya dikerahkan sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika untuk memerangi mujahidin al Shabaab.

Reporter Al Jazeera, Catherine Soi, melaporkan dari Nairobi, mengatakan bahwa jet turun sekitar pukul 15:15 waktu setempat, menurut seorang juru bicara militer.
Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Kenya (KDF) mengatakan pilot melaporkan masalah teknis saat kembali dari misi tempur sekitar 3:00 (1200 GMT) sebelum ia terpaksa terjun keluar.

Dalam sebuah pernyataan, Kolonel David Obonyo mengatakan bahwa pesawat perang mereka "ketika kembali dari misi tempur di Jamaame, Somalia selatan, mengalami masalah teknis dan jatuh di daerah umum Kismayo."
Namun Al Shabaab mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh pesawat tersebut.

"Kami menembak sebuah jet milik Kenya dan menjatuhkannya. Pesawat jet itu telah membom kota Bulaguduud hari ini," kata juru bicara operasi militer al Shabaab, Sheikh Abdiasis Abu Musab, kepada Reuters. Ia mengatakan kelompok mereka menggunakan rudal dan pilot pesawat tersebut "terbakar di dalam pesawat."

Ada laporan bahwa pilot tersebut tewas dan dua awak pesawat hilang setelah kejadian hari Kamis tersebut.

"Ada perang propaganda besar yang terjadi antara kedua belah pihak," kata wartawan kami.
Pasukan Kenya memasuki Somalia selatan tiga tahun lalu untuk memerangi kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda, kemudian bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika.

Mereka telah melakukan serangan udara berat pada pangkalan al-Shabab di Somalia selatan setelah kelompok bersenjata tersebut melakukan serangkaian serangan di dalam Kenya, termasuk dua pembantaian lebih dari 60 orang baru-baru ini.
Uhuru Kenyatta, presiden Kenya, telah bersumpah untuk "mengintensifkan perang melawan al Shabab," .

Al-Shabab sebaliknya memperingatkan mereka bahwa serangan selanjutnya "tidak akan ada kompromi, tanpa henti dan kejam."  [ded412/Aljazeera/world bulletin]