Peringati Hari Jadi ke 27, Hamas Gelar Parade Militer

GAZA (Jurnalislam.com) – Meskipun para pejabat Hamas dua pekan lalu mengumumkan bahwa mereka memutuskan untuk membatalkan perayaan ulang tahun ke-27 gerakan Hamas, namun aksi parade militer besar-besaran pada hari Ahad kemarin (14/12/2014) membuktikan kekuatan Hamas masih kuat.

Untuk pertama kalinya secara resmi juru bicara sayap militer brigade Izzuddin Al-Qassam Hamas, Abu Ubaidah berpidato secara terbuka dan disiarkan di televisi.

“Kami memperingatkan akan adanya ledakan terkait kepentingan pendudukan,” ujar Abu Ubaidah.

Dia menambahkan bahwa peringatan ke-27 tidak hanya ulang tahun Hamas, tapi peringatan untuk membakar semangat Jihad di seluruh Palestina. Ulang tahun ini, kata dia, merupakan titik balik besar dalam sejarah di wilayah Gaza.

Menyinggung soal tahanan Palestina di penjara Israel, Abu Ubaidah mengatakan bahwa “hari Anda akan melihat cahaya kebebasan menjadi semakin dekat dibandingkan dengan masa lalu, sehingga Anda tidak perlu repot-repot memikirkan figur tertentu, hidup, mati, mayat, atau bagaimana dan kapan perang berakhir.”

Juru bicara itu menjelaskan bahwa resolusi Knesset Israel untuk melarang pembebasan tahanan Palestina tidak akan berlaku efektif karena pejuang Hamas akan membebaskan mereka.

“Tanyakan pemimpin Anda di gurun mana mereka kehilangan tentara dan anak-anak mereka,” kata Abu Ubaidah menyinggung Israel. Dia menambahkan bahwa warga Israel harus meminta para pemimpin dan komandan militer mereka untuk mengatakan kebenaran tentang apa yang terjadi terhadap tentara Israel di Gaza.

“Hamas dan brigade militernya yang tahu bagaimana sejarah harus ditulis dan mereka siap untuk itu dengan mengorbankan nyawa. Dan kami masih akan tetap melakukan hal yang sama, tetapi dengan cara yang lebih baik.”

Dalam parade hari Ahad kemarin, semua divisi militer sayap militer Hamas ikut berpartisipasi, termasuk pejuang angkatan laut, unit terowongan, penembak jitu, unit defensif, infanteri dan unit anti-pesawat. (amaif/seraj)

Lihat foto-fotonya disini

Beberapa Hari ini, Badai Hantam Israel

ISRAEL (Jurnalislam.com) – Warga Israel dikabarkan mulai cemas atas kondisi cuaca yang akhir-akhir ini cukup ekstrim. Berdasarkan laporan media Israel, Ynet pada Ahad (14/12/2014), beberapa kota Israel mengalami hujan deras, hawa dingin akibat tekanan udara Mediterania timur, dan banjir yang siap menghantam wilayah Laut Mati.

Badan Meteorologi Israel melansir bahwa hujan deras akan terus turus secara sporadis di seluruh Israel, dari utara ke Negev, dengan kemungkinan munculnya badai dalam beberapa hari ke depan. Ada beberapa kekhawatiran akan terjadi banjir lokal, terutama di sepanjang pantai dan dataran pantai ke Asdod dan Ashkelon. Ada juga peringatan banjir di wilayah Laut Mati, terutama pada jam-jam pagi.

Ahli meteorologi mengatakan cuaca buruk adalah akibat tekanan udara yang tinggi di wilayah Mediterania timur. Laut Mediterania akan dihantam angin berkecapatan 20-45 mph, dan mungkin ada beberapa hembusan hingga 60 mph. Gelombang laut kemungkinan bisa naik hingga mencapai ketinggian 160-280 cm.

Ahli meteorologi memprediksi cuaca ekstrim ini akan berakhir dalam sepekan. [amaif/ynet]

Ismail Yusanto : “Batas Toleransi Kita adalah Membiarkan Mereka Beribadah Menurut Agama Mereka”

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menjelaskan pandangannya mengenai hukum mengucapkan selamat Natal yang dinilai beberapa pihak sebagai bentuk toleransi sesama umat beragama. Menurutnya, bentuk toleransi umat Islam kepada umat beragama lain adalah dengan membiarkan mereka beribadah menurut agama mereka.

“Batas toleransi kita (umat Islam-red) adalah membiarkan mrk beribadah menurut agama mrk, dan merayakan apa yg menurut mrk harus dirayakan. Tanpa gangguan, “ kata Ismail Yusanto dalam kultwitnya, Senin (15/12/2014).

Beliau juga berpandangan bahwa ucapan selamat Natal itu berbeda dengan ucapan selamat Idul Fitri, karena di dalam perayaan Natal ada sebuah keyakinan, sedangkan Idul Fitri tidak.

“Maksudnya, Idul Fitri hanyalah perayaan yg terkait fakta, bhw hari itu umat Islam berhari Raya Berbuka, krn memang tidak boleh berpuasa,” jelasnya.

Beliau mengingatkan dalam tweetnya, “Natal Bersama itu dulunya dibuat sbg acara bersama antara umat Kristen Katolik n Kristen Protestan, yg sebelumnya bikin sendiri2.”

“Jadi, gimana crita koq sekarang Natal Bersama diartikan bersama antara umat Kristiani dan umat Islam? Weleh-weleh..” lanjutnya heran. (amaif)

Selidiki Keterlibatan Pejabatnya, Parlemen Inggris Minta CIA Serahkan Laporan yang Dihilangkan

INGGRIS (Jurnalislam.com) – Ketua Komite parlemen Inggris mengatakan pada hari Ahad (14/12/2014) bahwa Komite parlemen Inggris berniat meminta Amerika Serikat untuk menyerahkan laporan CIA yang dihilangkan (ditutupi), untuk menentukan apakah intelijen Inggris yang terlibat dalam penyiksaan atau rendition.

Jika Komite Intelijen dan Keamanan parlemen (ISC) menemukan bukti perilaku seperti itu, mereka bisa memanggil politisi dari Partai Buruh berhaluan kiri seperti mantan perdana menteri Tony Blair yang berkuasa pada saat itu.

"Jika pejabat intelijen Inggris hadir ketika orang sedang disiksa, maka sama artinya bahwa mereka terlibat dalam penyiksaan itu," kata Sir Malcolm Rifkind, kepala ISC dan mantan menteri luar negeri.

"Hal seperti itu bertentangan dengan semua standar di negara ini. Ini harus dibawa ke ranah publik," kata Rifkind di Andrew Marr Show BBC.

Sebuah laporan oleh Komite Intelijen Senat AS yang dirilis pekan lalu menemukan bukti bahwa CIA telah menyesatkan Gedung Putih dan masyarakat tentang penyiksaan terhadap tahanan setelah serangan 11 September dan ternyata tindakan mereka lebih brutal daripada yang diperkirakan.

Publikasi mengenai hal tersebut menimbulkan banyak pertanyaan tidak nyaman di Polandia dan negara-negara lain yang juga diduga terlibat. Mereka terutama mempertanyakan seberapa banyak pemimpin mereka mengetahui penyiksaan tersebut.

Pemerintah Inggris mengatakan telah meminta sekutu dekatnya, Amerika Serikat, untuk menjaga bagian laporan yang mengacu pada kegiatan intelijen rahasia Inggris dengan alasan keamanan nasional. Mereka bersikeras bahwa mereka tidak menutupi sesuatu yang memalukan.

Jasa keamanan asing dan domestik Inggris, yang dikenal sebagai MI6 dan MI5, sudah bertahun-tahun dituduh berkolusi dalam penganiayaan terhadap tersangka militan.

Tapi pimpinan MI5 dan MI6 telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan pernah menggunakan penyiksaan untuk mendapatkan informasi, dan kementerian juga membantah mengetahui pengiriman tersangka untuk menghadapi penyiksaan di luar negeri.

Namun, seorang pembangkang Libya menegaskan ia dan istrinya yang sedang hamil diculik oleh pasukan AS pada tahun 2004 dengan bantuan MI6 dan diserahkan kepada pemerintah Muammar Gaddafi, yang menyiksanya.

Seorang pria Pakistan juga mengatakan ia mengalami penyiksaan waterboard (ditenggelamkan) oleh pasukan khusus Inggris di Irak pada tahun 2004, dan mantan menteri keamanan Buruh mengatakan mungkin ada "kasus aneh" ketika mata-mata Inggris mengetahui penyiksaan yang dilakukan AS.

Rifkind mengatakan komite akan meminta Senat AS dan pemerintah AS untuk memberikan akses ke bagian yang relevan dari laporan CIA sebagai bagian dari penyelidikan mereka terhadap pekerjaan intelijen Inggris.

Jika perlu, panitia akan memanggil mata-mata serta menteri dan mantan menteri untuk mempelajari masalah ini. Dia mengatakan bahwa dia berharap laporan komite mengenai masalah ini akan siap tahun depan. [ded412/World Bulletin]

Kekuatan Brigade Al Qassam Menunjukan Kegagalan Zionis di Gaza

GAZA (Jurnalislam.com) – Sejumlah pakar dan pengamat politik mengatakan, penampilan Al-Qassam di Gaza pada peringatan hari jadi Hamas yang ke 27 mempunyai misi diantaranya, menggambarkan kekuatan Hamas dan di sisi lain menunjukan kegagalan Zionis di Gaza.

Direktur koran Palestina, Iyad Qarra menyebutkan, brigade Al-Qassam hari ini telah menyampaikan banyak misinya kepada dunia. Diantaranya menegaskan tentang pilihan strategis perlawanan. Selain itu, penampilan Al-Qassam dalam berbagai aktrasi persenjataan menunjukan kekuatan Al-Qassam.

Qarra menegaskan dalam pernyataanya yang dilansir pusat Infopalestina, bahwa misi terpenting dalam pameran tersebut adalah terkait dengan perlawanan. Ada tanda tanya besar terkait dengan jumlah dan tabiat dari tawanan. Disamping meningkatkan kegalauan di kalangan Israel ke depanya.

Misi paling penting adalah tentang kemampuan pembuatan pesawat tanpa awak serta adanya angkatan baru dalam tubuh Al-Qassam, yaitu angkatan laut marinir Al-Qassam. Hal ini menguatkan apa yang telah dipublikasikan sebelumnya tentang angkatan laut Al-Qassam yang merupakan bahaya baru bagi Zionis, seperti tergambar dakam operasi Zakim.

Jika dibanding antara pameran militer sebelumnya, maka akan tampak perkembangan khusus dalam kemampuan roket perlawanan. Semua ini menunjukan perkembangan signifikan bersamaan dengan pengalaman di lapangan. Perlawanan roket masih merupakan unsur perlawanan paling penting dalam menghadapi Zionis.

Proz mengisyaratkan, bagaimana kepercayaan diri Al-Qossam dalam menghadapi singgasana dan tantangan dari Zionis. Bahwa Israel tidak akan pernah berani berhadap-hadapan langsung dengan perlawanan dan bahwa perlawanan telah keluar sebagai pemenangan dalam perang kemarin. [Infopalestina]
 

Muslimah Wina Jadi Target Kekerasan

VIENNA (Jurnalislam.com) – Seorang wanita Muslim Austria yang bernama Selver (60) terluka parah setelah diserang oleh seorang pria. Pria tersebut juga menghina dan menjatuhkan perempuan tersebut ke lantai. Perempuan ini menjadi korban terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan perempuan berjilbab di Wina. 

Serangan terjadi ketika pensiunan ini sedang antri untuk mengambil dana pensiunannya di cabang bank Bawag di Schönbrunner Strasse (Meidling).

Ia tiba-tiba didekati oleh seorang pria yang menghina dan berulang kali mendorongnya hingga terjatuh. Setelah serangan itu, pelaku langsung ditangkap dan korban langsung dibawa ke rumah sakit.

"Korban diketahui menderita cedera tulang belakang dan patah tulang lumbal. Ia harus di rawat selama tujuh hari di rumah sakit Hanusch," ujar anak korban Engin seperti dilansir Islam Online, Sabtu (13/12).

Ini merupakan serangan terbaru dalam beberapa insiden di mana wanita mengenakan jilbab telah dihina dan diserang di Wina baru-baru ini.

Bulan lalu, seorang wanita Muslim lainnya diserang oleh temannya dengan menyebut mereka Taliban dan ISIL. Sedangkan beberapa minggu yang lalu, wanita Muslim lainnya diserang di kereta bawah tanah.

Muslim Austria diperkirakan berjumlah sekitar setengah juta atau hampir 6 persen dari 8 juta penduduk negara Eropa.

Di Wina, Islam adalah kelompok agama terbesar kedua, setelah Katolik Roma. (amaif/republiks/islamonine)

ALMANAR Gelar Aksi “Tabligh Amar Ma’ruf Nahi Munkar” di Cirebon

CIREBON (Jurnalislam.com) –  Sekitar seratusan anggota massa Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (ALMANAR) kembali menunaikan ibadah amar ma’rud nahi munkar dengan tema “Tabligh Amar Ma’ruf Nahi Munkar” menargetkan beberapa titik yang sering dijadikan ajang maksiat di sekitar Kota Cirebon, Sabtu (13/12/2014).

Aliansi yang terdiri dari berbagai elemen umat Islam itu berkonvoi mengelilingi kota Cirebon untuk menyampaikan seruan tentang bahaya berbuat kemunkaran sambil membagikan selebaran berisi keutamaan amar ma’ruf nahi munkar.

Dalam seruannya, koordinator aksi Abu Usamah Nur Irhab mengajak masyarakat untuk berperang aktif dalam amar ma’ruf nahi munkar.

“Kami menyerukan kepada masyarakat sekitar dan pengguna jalan supaya berperan aktif dalam amar ma'ruf nahi mungkar, menyampaikan pentingnya nahi mungkar, bahayanya meninggalkan nahi mungkar, serta bahayanya miras dan obat-obatan terlarang,” tegas Abu Usamah kepada Jurnalislam.com, Ahad (14/12/2014).

Para muda-mudi berhamburan ketika massa ALAMANAR memasuki kawasan obyek wisata Gronggong. Disana Abu Usamah juga menyerukan kepada muda-mudi yang bukan muhrimnya agar segera meninggalkan tempat lokasi dan jangan mengulang perbuatan tersebut serta menyeru mereka untuk segera tobatlah kepada Alloh dengan taubatan nasuha.

Massa ALMANAR juga mendatangi tempat-tempat hiburan malam yang bertopeng karaoke keluarga maupun warung remang-remang.

ALMANAR menyeru kepada penanggungjawab tempat-tempat tersebut untuk tidak menyediakan minuman keras, PSK dan agar muda-mudi yang bukan mahram dilarang memasuki tempat-tempat itu.

“Jika sampai kami mendapatkan bukti yang jelas bahwa tempat ini menyediakan kemungkaran dan kekejian maka jangan salahkan kami jika kami bertindak sesuai dengan syariat Islam,” ancamnya.

Konvoi yang dimulai dari pukul 21.00 WIB itu berakhir di Masjid At Taqwa untuk kemudian massa membubarkan diri dengan tertib. (amaif/almanar)

Perguruan Tinggi Inggris Tiba-tiba Batalkan Kesediaannya Jadi Tuan Rumah Konferensi Islamophobia

INGGRIS (Jurnalislam.com) – Konferensi akademik untuk mengatasi meningkatnya Islamophobia di Inggris dipindahkan lokasinya setelah Birkbeck College membatalkan kesediannya menjadi tuan rumah konferensi yang diselenggarakan oleh the Islamic Human Rights Commission (IHRC) tersebut.

Dalam pernyataannya, panitia penyelenggara mengatakan, "Perubahan terjadi setelah Britain First merilis rencana tersebut di media sosial.

"Padahal IHRC percaya bahwa keselamatan semua orang adalah penting sehingga tidak dibenarkan untuk membiarkan ancaman dan intimidasi dari minoritas kecil mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari."

Konferensi yang didukung oleh 19 organisasi Muslim dan non-Muslim termasuk Stop the War Coalition dan Campaign against Criminalising Communities, akan diisi pidato oleh para akademisi terkemuka di bidang hubungan antar ras, Islamofobia, multikulturalisme dan sekuritisasi. Konferensi ini diadakan untuk mengeksplorasi dan menyerukan tanggapan terhadap meningkatnya Islamophobia di Inggris.

"Ini sangat mengejutkan untuk mengira bahwa konferensi Islamofobia yang diadakan di arena akademik malah menjadi korban Islamofobia kelembagaan di berbagai tingkatan. Untungnya kami telah berhasil mengatur tempat lain dan konferensi akan tetap berjalan," kata Ketua IHRC, Massoud Shadjareh seperti dilansir Asian Image.

Konferensi itu sendiri rencananya akan digelar hari ini (13/12/2014) dan akan diisi oleh 12 pembicara dari berbagai organisasi. [ded412/dbs]

Jaisyul Islam Shalatkan Pria yang Serang Mereka

QALAMUN (Jurnalislam.com)  –Pejuang Brigade Mutsanna, salah satu elemen revolusi Suriah yang berafiliasi kepada Jaisyul Islam berhasil menggagalkan upaya peledakan diri yang dilakukan oleh seorang pria yang dikabarkan berasal dari salah satu elemen Daulah Islam atau  ISIS. Upaya pemboman tersebut dilakukan di daerah Qalamun, wilayah Pedesaan Damaskus.

Pelaku sebelumnya menyusup masuk ke markas yang berada di bawah kendali Brigade Mutsanna untuk meledakkan diri dengan bom sabuk. Demikian seperti dilansir Orient News.

Sementara itu, pihak Jaisyul Islam, melalui halaman resminya merilis pernyataan, “Unit penjaga keamanan khusus telah berhasil menggagalkan upaya pemboman salah seorang anggota organisasi Daisy (maksudnya Daulah Islam) di salah satu markas Jaisyul Islam.”

Beberapa sumber lain, seperti dikutip Orient, menguatkan kabar upaya pemboman tersebut. Disebutkan lebih spesifik bahwa itu dilakukan di wilayah Petra di Qalamun Timur.

Belum ditemukan tanggapan resmi dari pihak Daulah yang membantah kabar tersebut, namun beberapa akun twitter pendukung Daulah menanggapinya dengan ungkapan, “Kalian yang memulai perang melawan Daulah Khilafah, kalian mengkhianati saudara-saudara kami di Aleppo dan memerkosa wanita mujahidin,” kata ‏@lalarami1990.

Brigade Mutsanna Menyalatkan Jenazah Pembom

Bersamaan dengan kabar tersebut, telah beredar luas di kalangan aktivis sebuah gambar yang memperlihatkan sejumlah pasukan Brigade Mutsanna sedang menunaikan shalat jenazah bagi mayit si pembom yang gagal tersebut. Mereka tetap menyalatkannya meskipun menjadi target pemboman, sebagai wujud akhlak Islam yang tinggi.

Perlu disebutkan bahwa Daulah Islam, selama hampir satu bulan telah menguasai wilayah Biir Qutb, di Pedesaan Damaskus, setelah bentrokan sengit dengan Jaisyul Islam. Pertempuran sengit juga memaksa Daulah keluar dari wilayah Ghauthah Timur, yang selanjutnya menyebabkan kedua pihak kembali terlibat dalam bentrokan baru di sejumlah daerah. (kiblat)

Muslim Kenya Menghadapi Islamophobia Akibat Ulah Media Mainstream

NAIROBI (Jurnalislam.com) – Muslim Kenya menuntut perubahan yang komprehensif di dalam cara penyajian berita mengenai teror yang dilakukan oleh media mainstream saat ini. Mereka memperingatkan bahwa liputan-liputan yang tidak profesional akan memicu prasangka dan Islamophobia di negara Afrika timur.

"Sungguh tidak adil yaitu ketika orang dari agama lain melakukan tindak pidana, maka agama mereka tidak dianggap melatarbelakangi tindakan mereka," Sheikh Abdallah Kheir, seorang ulama Muslim yang juga dosen di Universitas publik di Kenya, mengatakan kepada OnIslam.net.

"Baru-baru ini seorang pengkhotbah gereja tertangkap memiliki material untuk pembuatan bom di Kenya, namun mengapa media tidak pernah menyebut dia sebagai tersangka teroris Kristen? Ini adalah standar ganda yang perlu diakhiri," tambahnya.

Keprihatinan Sheikh Kheir terungkap saat menanggapi laporan terbaru Media Council of Kenya, yaitu lembaga resmi yang mengatur praktek jurnalisme, yang menyampaikan dakwaan memberatkan terhadap media Kenya berkaitan dengan isu terorisme, dan menyatakan bahwa mereka telah bertindak tidak adil terhadap umat Islam.

Laporan yang berjudul, "Mendekonstruksi Teror: Menilai Peran Media dalam Intoleransi Beragama dan Radikalisasi," itu menyimpulkan bahwa narasi di media sering menggambarkan Muslim sebagai teroris atau berpotensi menjadi teroris.

Sheikh mempertanyakan praktek yang biasa dilakukan media Kenya yaitu menggunakan kata-kata dan frase yang menunjukkan hubungan antara tindakan terorisme dengan Islam dan Muslim.

Dia mencontohkan kata-kata seperti "terorisme Islam," "Islam radikal," "Islamis" dan "ekstremis Muslim" sering digunakan untuk mempromosikan Islamofobia, yaitu dengan menghubungkan kejahatan dengan Islam dan Muslim.

"Media telah menyebarkan narasi dominan yang berakibat pelabelan stereotip bagi Muslim."

Dewan membuat kesimpulan setelah menganalisa isu terorisme yang dirilis di media cetak dan media elektronik utama Kenya. [ded412/onislam]