Klarifikasi FBR atas Penyerangan Jamaah Masjid Az-Zikra di Sentul

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sehubungan dengan adanya berita penyerangan terhadap jamaah masjid As-Sa’adah di Perum Mutiara Sentul seminggu yang lalu dan masjid Az- Zikra di Bukit Sentul semalam oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasi Forum Betawi Pempuk (FBR), maka dengan ini selaku Ketum FBR, saya menyatakan bahwa secara prinsip, sikap dan tindakan FBR tidak pernah memusuhi bahkan sampai melakukan penyerangan terhadap siapapun, termasuk umat Islam di kedua tempat tersebut.

Apalagi pimpinan Masjid Az-Zikra, yaitu KH. Arifin Ilham adalah seorang ulama yang bukan hanya menjadi panutan, tapi juga kebanggaan bagi keluarga besar FBR.

Jadi, pelaku penyerangan tersebut bukan keluarga besar FBR, dan hanya orang yang mencatut dan memanfaatkan kebesaran FBR untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, guna mengadu domba umat Islam. Saya mengecam keras tindakan tersebut, dan meminta aparat untuk mengusut tuntas. [Baca: FBR: Penyerang Bukan Keluarga Besar FBR]

Saya berterima kasih kepada teman-teman dari ulama, wartawan, aparat keamanan dan masyarakat yang telah bertabayyun, menelaah dengan apik dan mengkonfirmasi dengan jujur kepada saya, sehingga kita terhindar dari fitnah yang dapat mencelakakan diri kita bersama.

Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa melindungi kita dari fitnah yang dapat memecah belah ukhuwah islamiyah di antara kita.

Wassalam.
Salam rempug,

Ketum FBR
Lutfi Hakim

Bantah Serang Az Zikra, Ketum FBR : Ini Fitnah

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR) KH Luthfi Hakim membantah pengakuan gerombolan Syiah yang menyerang Perumahan Az Zikra, Rabu malam (11/02/2015) yang mengaku bila mereka berasal dari FBR.

"FBR tidak pernah melakukan tindak kekerasan terhadap sesama umat Islam," kata Luthfi dalam pesan singkat yang dikirimkan kepada Suara Islam Online, Kamis (12/02/2015).

Luthfie merasa pengakuan tersebut adalah fitnah yang ditujukan kepada organisasinya.

"Saya kira ini adalah fitnah oleh sekelompok oknum yang mengatasnamakan FBR," tegasnya.

Terpisah, Humas FBR Haji Junaedi juga membantah pengakuan itu. Menurutnya, FBR berdiri untuk mengangkat harkat dan martabat kaum Betawi untuk menjadi jawara dan juragan dalam akidah, syariah ahlus sunnah waljamaah di tanah kelahirannya.

Junaedi menduga penyebutan dan atribut FBR yang dibawa oleh kelompok penyerang adalah fitnah kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi yang sedang memanas saat ini untuk kepentingan pribadi dan kelompok mereka serta untuk mengadu domba umat Islam.

Sebelumnya diberitakan, pada Rabu malam (11/02/2015) sekitar 50 orang dengan menggunakan sepeda motor mendatangi Perumahan Az Zikra di Sentul, Bogor. Kepada pengaman perumahan mereka mengaku berasal dari Forum Betawi Rempug (FBR).

Gerombolan itu meminta supaya spanduk anti Syiah di kawasan itu dilepas. Lalu terjadilah ketegangan hingga berujung pada penganiayaan pada seorang pengurus Sabilana Majelis Az Zikra, Faisal.

Kasus ini masih ditangani oleh Polres Bogor.

Ally | Suara Islam Online | Jurniscom

Di Depan Anaknya yang Masih SD, Puluhan Preman Syiah Culik dan Keroyok Faishal

BOGOR (Jurnalislam.com) – Penyerangan puluhan gerombolan Syiah beratribut FBR terhadap perumahan Az Zikra Bogor tadi malam menyebabkan satu orang warga kampung Az Zikra bernama Faishal mengalami luka serius hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit.

Divisi Dakwah Majelis Az Zikra Ustadz Ahmad Syuhada mengungkapkan kronologi pengeroyokan puluhan gerombolan Syiah terhadap Faishal.

Beliau menuturkan puluhan orang itu langsung masuk ke rumah Faishal di Jl. Tawadhu No 4 Komples Az Zikra dan memukulinya di depan anaknya yang masih duduk di kelas 4 SD.

"Masuknya langsung ke rumah Bang Faishal, kemudian ditarik paksa lalu terjadi pemukulan. Dan dilihat langsung oleh anaknya kelas 4 SD. Ia trauma berat melihat ayahnya dipukuli rame-rame," paparnya kepada wartawan di Masjid Az Zikra pagi ini, Kamis (12/2/2015).

Ustadz Ahmad menambahkan gerombolan Syiah itu berjumlah 40 orang. "Sudah dipastikan semuanya 40 orang, tadi dalam pemeriksaan Polsek," tambahnya.

Dalam keterangannya, Ustadz Ahmad juga mengatakan puluhan orang Syiah itu sebagian menggunakan atribut (Forum Betawi Rempug (FBR) dan meneriakan yel-yel FBR.

"Mereka juga ada yang menyuarakan yel-yelnya FBR. Kurang Ajar, Hajar," ujarnya.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10 malam, Rabu (11/2/2015). Sekelompok orang yang mengaku Syiah itu dikabarkan marah kepada Majelis Az Zikra atas keberadaan spanduk bertuliskan "Kami Menolak Syiah" di kompleks masjid pimpinan da'i kondang Ustadz Arifin Ilham itu.

Reporter : Irfan | Editor Ally | Jurniscom

Pengadilan Rusia Tolak Banding Muslim Tatar Atas Larangan Jilbab di Sekolah-sekolah Mordovia

MORDOVIA (Jurnalislam.com) – Mahkamah Agung Rusia mengeluarkan larangan bagi murid mengenakan jilbab di sekolah-sekolah, Badan Informasi Hukum Rusia (Russian Legal Information Agency) melaporkan.

Keputusan itu muncul pada hari Rabu (11/02/2015) setelah komunitas Muslim Tatar di Mordovia mengajukan banding atas larangan yang telah disetujui oleh Mahkamah Agung wilayah Mordovia Rusia pada bulan Oktober 2014.

Hakim pengadilan mengatakan: "Dewan peradilan memutuskan tidak merubah keputusan pengadilan tertinggi Mordovia yang melarang jilbab di lembaga pendidikan menengah, dan banding untuk membatalkan keputusan tersebut tidak disetujui."

Selain jilbab, peraturan ini juga melarang pemakaian "simbol-simbol keagamaan," lain, tindikan, rok mini, celana jeans dan mewarnai rambut di sekolah.

Mordovia merupakan wilayah kedua di Rusia yang meresmikan larangan jilbab setelah Stavropol Krai, yang melarang pemakaian jilbab di sekolah-sekolah pada bulan Oktober 2012.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Lagi, 20 Tentara Boneka Tewas Dalam Pertempuran di Utara Afghanistan

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Mujahidin Imarah Islam menyerang sebuah pos pemeriksaan di Afghanistan utara, menewaskan sedikitnya 5 polisi, laporan berita Al-Emarah.

Pejabat provinsi Balkh mengatakan bahwa Mujahidin menyerang pos musuh di sebuah desa di distrik Shortifa provinsi Balkh, memicu tembak-menembak yang menewaskan 5 orang polisi dan menyebabkan kerusakan struktural.

Dalam laporan lain dari provinsi Balkh, sebuah ledakan di jalan di ibukota provinsi provinsi Balkh pada hari Selasa (10/2/2015) pagi, menewaskan seorang polisi dan seorang lainnya terluka parah. Demikian juga, ledakan di gudang pasokan musuh di ibukota provinsi Balkh semalam menghancurkan truk bahan bakar, menyebabkan seorang tentara boneka terluka.

Sementara itu, pertempuran berkecamuk antara pejuang Mujahidin dan pasukan boneka di distrik Imam Sahib provinsi Kunduz awal Rabu pagi (11/02/2015) yang berlangsung selama lebih dari 1 jam, wartawan al-Emarah melaporkan, pada hari Rabu, dan menambahkan bahwa setidaknya 3 tentara boneka ANA dan Arbaki tewas dan 6 lainnya luka-luka dalam pertempuran, sementara sisanya berhasil lolos.

Beberapa jam kemudian, sebuah tangki lapis baja yang membawa pasukan boneka Tentara Nasional Afghanistan (ANA) disambut ledakan pinggir jalan di daerah yang sama tempat pertempuran telah terjadi sebelumnya. Ledakan itu cukup kuat untuk menghancurkan tangki, menewaskan 4 pasukan boneka yang berada dalam tangki.

Wartawan kami dari provinsi Takhar juga melaporkan bentrokan berdarah antara Mujahidin dan musuh pada hari Rabu saat pasukan boneka berusaha untuk melancarkan serangan di distrik Ghar Khwaja provinsi Takhar pada hari Selasa. Sulit untuk menentukan angka korban yang tepat, namun tidak ada korban di pihak Mujahidin.

Laporan tersebut juga menambahkan bahwa pada Rabu pagi Mujahidin bentrok dengan tentara boneka di tempat lain di provinsi Takhar, membunuh dan melukai sedikitnya 5 pasukan boneka.

Pada hari Selasa, ledakan bom pinggir jalan di provinsi Jowzjan utara menewaskan 4 tentara boneka, menurut laporan pemimpin Mujahidin yang bertanggung jawab atas operasi militer Jowzjan. Dia mengatakan kendaraan yang membawa tentara ANA menghantam sebuah bom pinggir jalan di ibukota provinsi Jowzjan pada hari Selasa, menewaskan dua tentara boneka dan menyebabkan 5 lainnya terluka parah.

 

Deddy | Shahamat | Jurniscom

107 Laporan Anak-anak Palestina Alami Penyiksaan Fisik di Penjara Zionis

PALESTINA (Jurnalislam.com) –  Gerakan Internasional Untuk Pembelaan Anak-anak menyatakan, “Anak-anak Palestina yang ditangkap penjajah zionis selama tahun 2014 lalu, menjadi korban pelanggaran terencana, dengan tujuan supaya mengaku saat diinterogasi.

Dalam rilisnya, Rabu (11/02/2015) ada sekitar 107 fakta laporan yang menyebutkan anak-anak di Tepi Barat berusia 12-17 tahun mengalami beragam penyiksaan fisik di penjara zionis, dan saat diinterogasi.

12 % dari mereka ditempatkan di sel isolasi, agar mau mengakui atau untuk mendapatkan informasi tentang anak-anak lainnya.
Menurut Ayid Abu Qatis, aktifis pada LSM tersebut, “Penggunaan sel isolasi terhadap anak-anak Palestina saat interogasi bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dari mereka, yang akan menjadikan fakta di pengadilan militer untuk memvonis mereka.”

Sebanyak 76 % anak-anak Palestina yang ditangkap pasukan zionis tahun lalu, mengalami penyiksaan fisik, 97 % diborgol tangan dan kaki saat penangkapan. 79 % ditutup matanya dan tidak diberikan informasi hak-hak mereka saat penangkapan. Sementara 52% mengalami pelecehan saat pemeriksaan, dan 30 % ditangkap di malam hari.

Tindakan penjajah zionis terhadap tawanan anak-anak ini luput dari sanksi internasional. Saat ini zionis merupakan satu-satunya Negara yang memvonis anak-anak secara terencana, dan menggunakan persidangan militer bagi naak-anak Palestina yang berusia 12 tahun keatas. Di samping penahanan mereka di markas militer dan penjara zionis.

Deddy | Infopalestina | Jurniscom

Perumahan Az Zikra Diserang Syiah, Ustadz Arifin Ilham Serukan Jihad Jika Pelaku Tak Diproses

BOGOR (Jurnalislam.com) – Pimpinan Majelis Az Azikra Ustadz Arifin Ilham bereaksi atas penyerbuan yang diduga oleh gerombolan pengikut Syiah ke Perumahan Az Zikra, Rabu malam (11/02/2015). Ustadz Arifin mengancam akan menyerukan jihad jika semua pelaku kekerasan itu tidak diproses hukum.

"Semua pelaku yang telah membawa Bang Faisal ke Polsek Babakan Madang agar ditahan dan tidak boleh ada yang dilepas," pesan Ustaz Arifin melaui ponsel Ustasz Syuhada yang diperdengarkan kepada para petinggi Majelis Az Zikra di ruang tamu Masjid Az Zikra, Rabu tengah malam.

Sebelumnya, gerombolan pengikut dan pembela Syiah telah mengeroyok dan memukuli Faisal, Ketua Sabilana Komite Penegak Syariah Masjid Az Zikra pada Rabu malam (11/02/2015) sekira pukul 23.00 WIB.  Ustaz Arifin yang kebetulan sedang di luar kota menegaskan kepada para staf pimpinan Masjid Az Zikra agar para pelaku penyerbuan, penculikan, dan penganiayaan terhadap bang Faisal agar diproses hukum.  

Penegasan Ustaz Arifin itu juga disampaikan kepada Suara Islam Online yang hadir bersama para petinggi Majelis Az Zikra dini hari tadi.  Ustaz Arifin mengungkapkan, jika gerombolan pembela Syiah anarkis yang telah menyerang  jamaah Az Zikra itu tidak dihukum, dia mengaku sudah berkoordinasi dengan para ulama akan mengumumkan jihad melawan gerombolan Syiah itu. 

Ketika laporan ini diturunkan para pimpinan dan jamaah Masjid Az Zikra sedang melaksanakan instruksi Ustaz Arifin Ilham yang sedang di luar kota untuk mengawal proses hukum terhadap gerombolan pengikut dan pembela Syiah tersebut agar jangan sampai ada yang terlepas dari jerat hukum.

Ally | Suara-Islam | Jurniscom

Jamaah Masjid Az Zikra Ustadz Arifin Ilham Diserbu Gerombolan Syiah

BOGOR (Jurnalislam.com) – Sekelompok pengikut Syiah yang mengatasnamakan Forum Betawi Rempug (FBR) menyerang Masjid Az Zikra, Sentul Bogor tadi malan, Rabu (11/2/2015) sekitar pukul jam 22.00 WIB. Penyebabnya, karena spaduk bertuliskan ”Kami menolak Syiah” terbentang di Masjid masjid pimpinan KH. Arifin Ilham itu.

“Tiba-tiba jam 21.00 datang segerombolan syiah berjumlah 50 orang atas nama FBR, pimpinan Husain Al Habsyi dari Tangerang,” sebut sumber Arrahmah.com di TKP.

Atas penyerbuan itu, salah seorang jamaah bernama Faishal mengalami luka-luka dan harus di rawat di rumah sakit.

Saat ini gerombolan Syiah itu telah ditahan di Polsek Sentul. Pihak Syiah meminta gerombolannya dibebaskan. Tetapi sejumlah laskar Masjid Az-Zikro mendatangi Polsek untuk memberi dukungan kepada pihak kepolisian untuk menegakkan hukum.

“Akhirnya sekarang gerombolan Syiah masih ditahan di Polsek Sentul,” tambah sumber.

Sementara itu sumber Arrahmah.com di lapangan menyebut, sejumlah laskar Majelis Mujahidin sedang bergerak ke Sentul untuk memberikan support fisik material dan mental spiritul kepada ummat Islam sembari bersiaga dari upaya gangguan keamanan pihak Syiah, yang dikenal sejarah sebagai kaum pemberontak ini.

Da’i kesayangan umat KH. Arifin Ilham dikhabarkan selamat dari penyerbuan brutal itu dan sedang berkoordinasi dengan beberapa pihak kepolisian.

Sementara beberapa warga yang bertempat tinggal di sekitar perkampungan Az-Zikra luka-luka karena serangan gerombolan pengacau keamanan Syiah ini.

Ally | Arrahmah | Jurniscom

Status Facebook Ustadz Arifin Ilham :

~ALLAHU AKBAR malam kamis ini sekitar jam 11 00 kampung majlis Az Zikra yang berada disekitar mesjid Az Zikra Sentul Bogor diiserbu segerombolan preman yang mengaku dari faham syiah yg dipimpin oleh seorang yang mengaku habib Ibrahim. Menganiaya menculik penegak Syariah Az Zikra, bang Faisal. Gerombolan sekitar 30 orang itu marah karena majlis Az Zikra menolak faham syiah, dan minta sepanduk penolakan atas faham sesat syiah diturunkan. Faham syiah adalah ajaran yang difatwakan Majlis Ulama Indonesia sesat. Kami minta aparat menahan gerombolan itu atas delik menyerbuan, penganiyaan dan penculikan sahabat kami tercinta. Kami minta proses hukum tegas atas gerombolan itu, dan sekarang gerombolan itu dibawa ke POLRES Bogor. Sungguh ironi, terlalu nekat masuk ke kampung orang dg gaya preman. InsyaAllah kami taat hukum, kami tidak akan balas tindakan yg sama seperti gerombolan itu, KAMI UMAT RASULULLAH YANG SANGAT MENCINTAI RASULULLAH, KELUARGA RASULULLAH DAN PARA SAHABAT RASULULLAH. Kami tidak akan anarkis, kami taat hukum, kami hanya minta pimpinan dan gerombolan itu ditindak tegas secara hukum. Ingat, kalau tidak ada tindakan hukum yg kami percayakan kepada aparat hukum. Kami nyatakan jihad perang terhadap gerombolan itu, "Hidup mulia atau mati syahid demi kesucian Agama ALLAH". Semoga peristiwa ini membuka hati para sahabatku tercinta, para ulama ahli Sunnah wal jamaah dan semua ikhwah fillah para Mujahid da'wah agar berhati hati, waspada dan bersatu bersama. Perhatian u semua komandan Sabilana dan asatidz mujahid Az Zikra u bertemu sesuai arahan. Allahumma ya Allah selamatkan, lindungi, muliakan kaum muslimin muslimat, satukan hatikan dalam Islam…aamiin. Inilah foto pimpinan gerombolan yg sedang diintrogasi di POLRES Bogor yg mengaku ngaku Habib Ibrahim. dari Tanggerang.

~

Tiga Mahasiswa Muslim Ditembak Mati di Kampus North Carolina Amerika

CHAPEL HILL (Jurnalislam.com) – Tiga mahasiswa Amerika ditembak mati di sebuah kompleks hunian University of North Carolina di Chapel Hill dan seorang tersangka telah ditangkap atas insiden tersebut, menurut polisi setempat.

Polisi Chapel Hill mengatakan kepada kantor berita lokal bahwa Craig Stephen Hicks, 46, telah ditangkap atas tuduhan membunuh tiga mahasiswa Muslim.

Dia ditahan di Durham County Jail, dan diharapkan untuk tampil di pengadilan pertamanya Rabu pagi (11/02/2015).

Polisi belum menginformasikan motif tidakan dan mengatakan penyelidikan terus dilakukan.

Hicks menyerahkan diri setelah penembakan pada hari Selasa di Chapel Hill, di luar kampus University of North Carolina, kantor berita AFP melaporkan.

Polisi datang setelah ada laporan penembakan sekitar pukul 05:15 hari Selasa (10/02/2015), dan menemukan tiga orang yang dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

Polisi di Chapel Hill belum mengungkapkan dugaan motif atas serangan itu. Mereka tidak bersedia untuk berkomentar.

Para korban diidentifikasi sebagai Deah Shaddy Barakat, 23 tahun, istrinya, Yusor Mohammad, 21 tahun, dan adiknya, Razan Mohammad Abu-Salha, 19 tahun, kata polisi.
"Saya terkejut. Saya benar-benar bingung sejak pukul 05:30," kata Kristen Boling, yang tinggal di kompleks lokasi penembakan.

Pihak universitas mengatakan bahwa Barakat adalah mahasiswa tahun kedua di fakultas kedokteran gigi, sedangkan istrinya berencana mulai kuliah pada musim gugur, sementara adiknya adalah seorang mahasiswa di North Carolina State University.

Warga mengatakan kepada media setempat bahwa kompleks tersebut adalah tempat yang damai.
"Tempat ini adalah komunitas yang sangat tenang," Bethany Boring, yang tinggal di kompleks itu, mengatakan kepada stasiun televisi WRAL.

"Banyak mahasiswa pascasarjana dan profesional di sini. Kalian tahu, keluarga profesional."

Teman-teman dan keluarga serta komunitas online berbagi foto para korban melalui media sosial setelah kejadian.

Hashtag #ChapelHillShooting dirilis setelah kejadian dilaporkan, banyak tweets mengkritik AS dan media Barat lainnya untuk tidak menutupi penembakan.

 

Deddy | Aljazeera | Jurniscom

MUI Tasikmalaya : Perlu Ada Penyuluhan Bahaya VD Kepada Remaja

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Ketua Komisi Pemuda Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya Ikmal Isbahizzaman, S.Th.I, M.Pd.I menghimbau kepada remaja Muslim Tasikmalaya untuk tidak ikut merayakan Valentine's Day (VD). Menurutnya, VD adalah budaya orang kafir yang akan meracuni pemikiran generasi muda Islam.

"Kebanyakan mereka (remaja) belum paham apa itu Valentine, yang mereka tahu Valentine itu hanya hari kasih sayang," tuturnya kepada Jurniscom, Selasa (10/2/2015).

Maka, lanjut beliau, perlu adanya penyuluhan khusus tentang VD kepada para remaja. "Penyuluhan seperti itu butuh sekali, dan Insya Allah ke depannya MUI akan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti itu. Karena sebelumnya kita juga telah mengadakan penyuluhan tentang kenakalan remaja," lanjutnya.

Beliau juga mengajak aktifis Islam dan ulama di Tasikmalaya untuk bekerja sama menyelesaikan berbagai krisis yang melanda umat Islam khususnya di Tasikmalaya dengan mendakwahkan pemahaman Islam yang sebenarnya.

Repoter : Aryo Jipang | Editor : Ally | Jurniscom