PALESTINA (Jurnalislam.com) – Gerakan Internasional Untuk Pembelaan Anak-anak menyatakan, “Anak-anak Palestina yang ditangkap penjajah zionis selama tahun 2014 lalu, menjadi korban pelanggaran terencana, dengan tujuan supaya mengaku saat diinterogasi.
Dalam rilisnya, Rabu (11/02/2015) ada sekitar 107 fakta laporan yang menyebutkan anak-anak di Tepi Barat berusia 12-17 tahun mengalami beragam penyiksaan fisik di penjara zionis, dan saat diinterogasi.
12 % dari mereka ditempatkan di sel isolasi, agar mau mengakui atau untuk mendapatkan informasi tentang anak-anak lainnya.
Menurut Ayid Abu Qatis, aktifis pada LSM tersebut, “Penggunaan sel isolasi terhadap anak-anak Palestina saat interogasi bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dari mereka, yang akan menjadikan fakta di pengadilan militer untuk memvonis mereka.”
Sebanyak 76 % anak-anak Palestina yang ditangkap pasukan zionis tahun lalu, mengalami penyiksaan fisik, 97 % diborgol tangan dan kaki saat penangkapan. 79 % ditutup matanya dan tidak diberikan informasi hak-hak mereka saat penangkapan. Sementara 52% mengalami pelecehan saat pemeriksaan, dan 30 % ditangkap di malam hari.
Tindakan penjajah zionis terhadap tawanan anak-anak ini luput dari sanksi internasional. Saat ini zionis merupakan satu-satunya Negara yang memvonis anak-anak secara terencana, dan menggunakan persidangan militer bagi naak-anak Palestina yang berusia 12 tahun keatas. Di samping penahanan mereka di markas militer dan penjara zionis.
Deddy | Infopalestina | Jurniscom