Biadab, Anak anak Palestina Di siksa Dengan Sengatan Listrik Di Penjara Israel

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Kesaksian baru dari tahanan Palestina tersebar keluar, menceritakan tentang pemukulan brutal dan penyiksaan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh tentara dan penyidik Israel di penjara-penjara Israel.

Hiba Masalha, pengacara dari Komite Tahanan Palestina, yang mengunjungi sejumlah anak-anak di penjara Israel HaSharon, mengatakan bahwa para tahanan mengalami perlakuan yang sangat kejam dan brutal.

Tawanan berusia 16 tahun, Mohammed Zidani dari desa Silwan, yang ditahan pada tanggal 10 November tahun lalu, dan dihukum 16 bulan penjara pada tanggal 19 Januari tahun ini, mengatakan bahwa ia menjalani hukuman sengatan listrik selama penahanannya, untuk sebuah "pengakuan."

Ziadni mengatakan kepada Masalha bahwa ia diambil dari rumahnya pada pukul 2:00 malam oleh unit swasta dan tentara setelah mereka menggerebek rumahnya dengan kasar, kemudian menyeretnya ke pusat penahanan Mascoubiya, " kamar nomor 4."

Anak itu mengatakan bahwa sebelum mereka mencapai tujuan mereka, mereka menghentikan jip militer mereka, menurunkannya ke jalan dan mulai memukulinya begitu keras hingga ia menderita memar dan lebam di sekujur tubuhnya.
Di Mascoubiya kamar nomor 4, Muhammad mengatakan bahwa ia dipaksa untuk berlutut dan meletakkan kepalanya di antara kaki, dengan tangan diborgol ke belakang dan mata ditutup. Ia dibiarkan dalam posisi ini selama 4 jam. Penyelidikan dilakukan selama sekitar 12 jam. Dia tidak diberi makanan dan tidak diizinkan untuk pergi ke kamar mandi.

Zidani mengatakan bahwa selama sesi pemeriksaan yang memakan waktu sampai lewat tengah malam, para penyidik memukuli wajah dan perutnya.

Dalam salah satu sesi, Muhammad mengatakan, penyidik ​​membawa "mesin berbentuk tongkat," lalu meletakkannya di kakinya dan menekan tombol. Mohammed kemudian merasakan sengatan listrik menyerang tubuhnya, dan merasa sakit tak tertahankan di kakinya. Penyidik mengulangi proses tiga kali berturut-turut untuk "mendapatkan pengakuan dari dia." Dia mulai berteriak kesakitan.

Kesaksian tahanan anak lain, Kathem Annous (15) lebih lanjut menunjukkan penyiksaan anak-anak yang diterima dalam penjara-penjara Israel.

Kathem yang berasal dari Ras Al-Amoud di Yerusalem Timur telah ditahan sejak 3 November tahun lalu. Dia ditahan di penjara Hasharom. Mirip dengan kasus Mohammed Zidani, ia diambil dari rumahnya oleh tentara dan intelijen Israel, dan didorong ke pemukiman terdekat sambil diborgol dan ditutup matanya, dan selama berjam-jam terus berada dalam cuaca dingin.

Seorang tentara menggunakan sepatu bersol besi nya, menendang kaki Kathem, menyebabkan dia menderita memar. Dia dibawa dengan mobil ke pusat penahanan Mascoubiya.

Selama penyelidikan, Kathem dipaksa untuk berlutut dan mengarahkan kepalanya ke arah dinding, diborgol. Penyelidikan memakan waktu 3 jam, di mana Kathem terus-menerus dipukuli di perut dan ditampar di wajah. Ia ditahan di Mascoubiya selama 12 hari.

Annous mengatakan bahwa ia juga dipukuli oleh pasukan Nahason dalam perjalanan ke pengadilan, dan borgolnya sangat diperketat. Dia menyebutkan bahwa suatu waktu, anggota Nahason menyerang dia di ruang tunggu, dan secara brutal menghantamkan kepalanya ke dinding, tanpa alasan apapun.

Menurut pusat Ahrar, terdapat sekitar 300 anak-anak yang ditahan di penjara-penjara Israel.

 

Deddy | PNN | Jurniscom

Meski Hujan, Ribuan Umat Islam Antusias Ikuti Tabligh Akbar “Mewaspadai Bahaya Syiah” di Islamic Center Bekasi

BEKASI (Jurnalislam.com) – Aula KH. Noer Ali Islamic Center, Bekasi siang tadi, Kamis (19/2/2015) dipadati ribuan umat Islam yang mengikuti acara Tabligh Akbar “Mewaspadai Bahaya Syiah (Pelajaran Penyerangan Kampung Majlis Az Zikra Binaan Ustadz Arifin Ilham oleh gerombolan Syiah)”. Meski hujan lebat mengguyur kota Bekasi, namun tidak menyurutkan semangat mereka untuk bisa mengikuti acara tersebut.

Ustadz Farid Ahmad Okbah dan Ustadz Hartono Ahmad Jaiz menjadi pemateri dalam acara itu. Sementara itu, Ustadz Arifin Ilham dan Ustadz DR. Daud Rasyid Sitorus yang semula dijadwalkan menjadi pemateri, berhalangan hadir.

Dalam kesempatan itu, juru bicara Majelis Az Zikra Ustadz Ahmad Syuhada memaparkan kembali kronologis penyerangan gerombolan Syiah terhadap kampung Az Zikra beberapa waktu lalu.

Reporter : Said | Editor : Ally | Jurniscom
 

Serangan Mematikan Hantam Kuil Syiah di Islamabad

ISLAMABAD (Jurnalislam.com) – Sedikitnya tiga orang tewas dan beberapa luka-luka setelah sebuah kuil Syiah diserang di ibukota Pakistan, Islamabad.

Dr. Ayesha Issani, juru bicara di rumah sakit PIMS, tempat korban yang terluka dirawat, mengkonfirmasi serangan kepada Al Jazeera dan mengatakan bahwa korban yang cedera berada dalam kondisi serius.

Tembakan dan ledakan terdengar pada hari Rabu (18/02/2015) di Kuil Qasr-e-Saqina, yang terletak di luar jalan  tol utama yang menghubungkan Islamabad dengan kota kembarannya, Rawalpindi.

Seorang saksi mata yang berbicara dengan televisi milik negara Pakistan mengatakan bahwa ia sedang berada di luar kuil ketika seorang pria melepaskan tembakan ke arah penjaga dan kemudian mencoba untuk masuk.

Penyerang berusaha meledakkan dirinya tapi jaketnya tidak berfungsi dan hanya sebagian yang meledak, kata seorang saksi.

"Perang kami adalah melawan teroris yang membunuh warga Pakistan yang tidak bersalah. […] Kami tidak bisa membiarkan mereka melihat kami lemah di depan mereka," Asad Umar, wakil parlemen lokal dari partai milik Imran Khan, Pakistan Tehreek Insaf (PTI) , mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Mereka yang membunuh dan menargetkan Syiah setiap hari, serta orang-orang yang duduk dengan mereka dan berkampanye dengan mereka dalam pemilu … apakah kita semua tidak terlibat maka dalam hal ini?" Umar mengatakan, dalam sebuah referensi terhadap hubungan erat di beberapa daerah antara partai politik dan kelompok-kelompok anti-Syiah seperti Ahlul Sunnah Wal Jama’ah dan Lashkar-e-Jhangvi.

"Rencana Aksi Nasional [kontraterorisme] telah dibuat, dan semua partai politik telah datang bersama-sama, pengadilan militer telah dibuat dan eksekusi sudah dimulai … sekarang bangsa ingin melihat hasilnya."

Ini adalah serangan kedua pada kuil Syiah pekan ini, setelah serangan di Peshawar yang menewaskan sedikitnya 20 orang pada hari Jumat.

Ancaman terhadap kuil tersebut telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dan serangan pada hari Rabu tersebut merupakan yang keempat sejak penembakan sekolah militer di Peshawar pada bulan Desember.

Sebelumnya pada hari Rabu, Perdana Menteri Nawaz Sharif memimpin rapat tentang Rencana Aksi Nasional (National Action Plan/NAP) di Quetta, ibukota provinsi Balochistan, dan menyatakan puas dengan kinerja pihak yang berwenang sejauh ini.

"Kinerja pemerintah provinsi berkaitan dengan NAP cukup memuaskan, namun setiap provinsi harus unggul satu sama lain dalam memerangi terorisme dan ekstremisme," katanya.

NAP adalah rencana 20-titik untuk mengatasi ekstremisme dan kelompok bersenjata anti-pemerintah di Pakistan, yang dikembangkan setelah serangan 16 Desember terhadap sebuah sekolah militer Peshawar yang menewaskan 141 orang, yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah negara itu.

 

Deddy | Aljazeera | Jurniscom

AS Sediakan Peralatan Militer dan Intelijen Pada Nigeria Untuk lawan Boko Haram

NIGERIA (Jurnalislam.com) – Militer AS akan berbagi peralatan komunikasi dan intelijen dengan sekutu Afrika untuk membantu mereka dalam memerangi Harakah Islam Nigeria Boko Haram, komandan operasi Pasukan Khusus AS di Afrika mengatakan.

Komandan militer Afrika Barat  telah lama mengeluhkan bahwa operasi lintas-perbatasan terhadap Faksi – faksi Jihad Islam, dari al Qaeda Maghreb Islam (AQIM) di Mali hingga ke Boko Haram di Nigeria, telah terhalang oleh kurangnya peralatan komunikasi yang kompatibel, sehingga sulit untuk bertukar informasi dan berkoordinasi.

Mayor Jenderal James Linder mengatakan bahwa, sebagai bagian dari latihan kontra-terorisme (baca : kontra jihadis) tahunan "Flintlock" yang disponsori AS tahun ini di Chad, Amerika Serikat akan memperkenalkan teknologi yang dapat membantu Afrika berkomunikasi antara ponsel, radio, dan komputer.

Sistem RIOS akan memungkinkan tentara di lapangan untuk mengirimkan dengan segera foto dari lokasi terpencil di Sahel ke ruang komando pusat dan juga titik koordinat personil yang tepat, kata seorang pejabat militer AS.

Pada hari Selasa, pemimpin Faksi Jihad Boko Haram, Abubakar Shekau, muncul dalam sebuah video yang dipantau oleh SITE Intelligence Group yang berbasis di AS, dimana ia mengancam untuk mengganggu pemilu Nigeria yang akan datang dan mengutuk pemerintah daerah karena tidak mengikuti hukum Syariah.

Abu bakar Shekau juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di kota Nigeria timur laut Gombe, Sabtu, yang dianggap mengerikan oleh para pejabat setempat.

Di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional, empat negara dari kawasan Danau Chad, yaitu Chad, Niger, Kamerun dan Nigeria,ditambah Negara tetangga Benin sedang mempersiapkan pasukan gabungan yang terdiri dari 8.700 pemuda untuk mengalahkan kelompok jihad Sunni.

Militer Chad, yang memainkan peran utama dalam misi yang dipimpin Perancis untuk menggulingkan faksi faksi jihad  Islam dari Mali utara pada tahun 2013, telah menyerang posisi Boko Haram di wilayah perbatasan Nigeria.

"Bangsa-bangsa dari Danau Chad berjuang melawan Boko Haram dan kami memiliki kepentingan dalam kelompok untuk keberhasilan kolektif bangsa … Apa yang Boko Haram lakukan adalah mengamuk dan memerangi,  melakukan kebrutalan dan penaklukan yang tidak dapat ditoleransi," kata Linder dalam sebuah wawancara pada Hari Senin.

"Kepemimpinan nasional kami sudah sangat jelas bahwa tindakan lebih akan dilakukan … Ada diskusi yang sedang berlangsung tentang bagaimana kami akan memberikan alat tambahan, teknik, dan material kepada negara-negara mitra."

Pada latihan Flintlock, militer AS juga akan memperkenalkan teknologi "berbasis cloud" untuk memungkinkan sekutu Afrika dapat cepat berbagi intelijen lintas batas, seperti informasi pemetaan lokasi target potensial, kata Linder.

Bantuan AS dalam meningkatkan komunikasi antara tentara daerah disambut oleh Brigjen Zakaria Ngobongue, direktur latihan Flintlock di Chad.

Brigjen Zakaria Ngobongue mengatakan, "Kami membutuhkan dukungan dalam hal intelijen dan logistik, terutama dalam komunikasi karena peralatan yang kami miliki berasal dari berbagai negara, dan dukungan mereka akan membuat tugas kami lebih mudah," katanya kepada Reuters. "Orang-orang Amerika memiliki kemampuan udara yang kita tidak punya."

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

FPI Gerebek RPH Babi dan Anjing Illegal di Bekasi

BEKASI (Jurnalislam.com) – Sejumlah rumah potong hewan (RPH) babi dan anjing yang diduga ilegal, di pertigaan Jalan Caringin Kelurahan Bojong Rawa Lumbu, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, digerebek Laskar Pembela Islam dan Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya, Rabu dinihari (18/2/2015).

Dari hasil razia, ditemukan ada lebih dari 15 rumah,  yang ditemukan potongan-potongan daging anjing dan babi siap jual. "Didapati juga dua ekor Babi yang masih hidup dalam keadaan terikat dan dimasukkan ke dalam karung dengan dikeluarkan moncongnya," ujar Badan Investigasi FPI Bekasi Raya, Budi Santoso.

Budi menjelaskan, binatang ini diperjual belikan secara bebas, dan akan dioplos dengan daging lainnya seperti daging sapi. "Kami mensinyalir daging yang diharamkan itu dijual bebas dan dioplos," katanya.

Dari pengakuan pemilik rumah potong, hewan anjing dibunuh dengan cara dicelupkan kepalanya ke dalam air panas. Sementara hewan babi dibunuh dengan cara ditusuk duburnya dalam keadaan hidup.

Menurutnya, hal itu sudah masuk pelanggaran Undang-Undang tentang Peternakan Dan Kesehatan Hewan Tahun 2009, pasal 66 ayat 2.  Di aturan itu disebutkan, mekanisme penangkapan hewan hingga pengandangan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

“Mekanisme pengangkutan juga harus diperhatikan sehingga hewan bebas dari penganiayaan,” katanya.

Budi menambahkan, warga yang bermukim di sekitar RPH selama ini mengeluhkan limbah yang mengalir dari kegiatan rumah potong.
"Seharusnya Pemkot Bekasi tegas melihat fenomena ini, bukan malah membiarkan, hal ini menyangkut kesehatan masyarakat sekitar,” katanya.

FPI sendiri meminta agar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi segera menutup RPH yang dikatanya ilegal. "Jika tetap dibiarkan kami akan tunjukan kepada Pemkot Bekasi bagaimana cara yang benar dalam menutup tempat tersebut," tambahnya.

Ally | Viva | Jurniscom

Ustadz Bachtiar Nasir : Gerakan-gerakan Peduli Suriah Dihadapkan dengan Tantangan Besar

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ketua Forum Indonesia Peduli Suriah (FPIS) Ustadz Bachtiar Nasir menyatakan bahwa gerakan-gerakan peduli Syam sedang menghadapi tantangan besar. Beliau mencontohkan hilangnya sosok Bashar Ashaad dari isu sentral konflik Suriah.

"Secara lembut tiba-tiba isu berbalik. Seakan-akan Bashar Ashaad sudah hilang dari sentral isu," terangnya dalam sambutan acara Shilatul Ukhuwah II FIPS di Gedung Dewan Dakwah Pusat Lantai 4, AULA Imam Malik Jalan Kramat Raya No 45, Jakarta Pusat, Rabu (18/2/2015).

Melihat kenyataan itu, beliau menyimpulkan adanya kekuatan global yang sedang bermain. "Itu berarti apa yang sedang kita kerjakan adalah sesuatu yang berhadapan dengan kekuatan besar itu," tambahnya.

Gerakan-gerakan peduli Syam juga dihadapkan pada tantangan besar lain, yaitu keterpecahbelahan umat Islam di bumi Suriah.

"Inilah penyakit terbesar umat Islam di dunia dan khususnya di Indonesia," sambungnya.

Namun, ditengah keterpecahbelahan ini beliau memompa semangat umat Islam agar tidak putus asa untuk bersatu. Karena menurutnya, hilangnya semangat untuk bersatu itu lebih berbahaya daripada perpecahan itu sendiri.

"Penyakit terbesar umat Islam memang tidak bersatu, tapi yang lebih bahaya adalah putus ada untuk bersatu," tegasnya.

Karenanya, beliau selalu optimis dan berani bangkit kembali untuk lebih sabar, siap bekerja, melayani, dan berbuat apa saja yang bisa diberikan dalam mengupayakan persatuan itu.

“Ketika masih ada semangat untuk bersatu dan tidak putus asa untuk mempersatukan, Nashrumminallah wa fathun qorib, karena yang kita lakukan hanyalah faktor-faktor yang mendatangkan pertolongan Allah,” tutupnya.

Reporter : Ridwan | Editor | Ally | Jurniscom

Protes Anak Anak Suriah Tirukan Pembakaran pilot Yordania

SURIAH (Jurnalislam.com)  – Kelompok aktivis Anti Islamic State (IS), "Raqqa sedang disembelih diam-diam," menggelar aksi demonstrasi dengan menempatkan sejumlah anak kecil dan wanita di dalam kandang untuk menarik perhatian dunia terhadap serangan udara rezim Assad yang juga membakar hidup-hidup ratusan anak kecil.

Anak-anak, memakai jumpsuits oranye seperti yang sering terlihat di video eksekusi kelompok tersebut, memegang spanduk dengan slogan-slogan yang mengutuk Presiden Bashar al-Assad.

Adegan yang diciptakan di kota Doumak tersebut, digunakan untuk memprotes rezim Syiah Bashar al-Assad.

Satu orang memegang spanduk dalam bahasa Arab: "Kami melihat media kalian menampilkan pilot Yordania yang terbakar tetapi kita tidak melihat kalian ketika anak-anak Douma dibakar."

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Kepala Investigasi dan Perwira Polisi Yaman Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal

YAMAN (Jurnalislam.com) – Dua petugas polisi ditembak mati oleh militan tak dikenal pada hari Selasa (17/02/2015) di provinsi Hadhramaut, selatan Yaman, sumber keamanan mengatakan.

"Militan tak dikenal yang diyakini berafiliasi dengan Al-Qaeda menembaki Murad Amoudi, kepala investigasi kriminal di Hadhramaut, dan seorang perwira polisi yang menyertainya, dan langsung membunuh mereka berdua," kata sumber, yang meminta anonimitas, mengatakan kepada The Anadolu Agency.

Para penyerang menghilang dari tempat kejadian setelah penembakan itu, tambahnya.

Belum ada klaim tanggung jawab atas serangan itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah personel keamanan tewas dalam serangan-serangan di wilayah selatan Yaman, dimana para pejabat menyalahkan mujahidin Al-Qaeda.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Serangan Istisyhad Hantam Markas Polisi di Logar, Puluhan Polisi Tewas

LOGAR (Jurnalislam.com) – 17 Februari 2015, puluhan polisi tewas atau terluka dalam serangan istisyhad yang menyerang markas polisi di provinsi Logar timur negara itu.

Sebuah tim yang terdiri dari empat orang dari unit istisyhad Imarah Islam, yaitu Khalil ur Rahman dari Laghman, Aziz ur Rahmand dari Baghlan, Muhammmad Shafiq dan Sami dari provinsi Kabul mengatur sebuah operasi yang ditujukan pada markas polisi di kota Poli Alam, ibukota provinsi Logar hari sebelumnya saat makan siang.

Keempat Mujahidin tersebut membawa senjata berat dan ringan serta rompi peledak yang dioperasikan dalam tim berisi dua orang dan mengkoordinasi gerakan mereka dengan cara yang telah direncanakan.

Dua penyerang masuk dan meledakkan pos pemeriksaan menggunakan rompi bahan peledak. Setelah sukses membersihkan semua hambatan keamanan, tim berisi dua orang yang kedua memaksa masuk ke dalam kompleks dan menyerang dengan beberapa ledakan dan tembakan.

Dua Mujahidin pencari syahid memenangkan perjalanan ke dalam area ruang makan tepat saat polisi sedang sibuk makan siang sehingga mereka memiliki kesempatan untuk melakukan langkah berikutnya.

Seluruh tim, pada saat yang sama, melakukan ledakan besar menggunakan rompi peledak penuh terhadap polisi yang sedang makan siang.

Markas tersebut mampu menampung sekitar 200 pengunjung, dan penuh sesak dengan sekitar 150 polisi yang makan siang di sana setiap hari; Selain itu, sekitar 60 sampai 70 polisi berada di sana untuk menjaga keamanan yang semuanya telah dibunuh atau terluka.

Tujuh ambulans terlihat bergegas ke tempat kejadian dan ambulans tersebut dikatakan telah datang dan pergi untuk mengambil korban tewas dan terluka.

 

Deddy | Shahamat | Jurniscom

Menlu Zionis : RUU Hukuman Mati Bagi Tawanan Palestina

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Surat kabar zionis, Yediot Aharonot edisi Selasa (17/02/2015) menyebutkan, “Menlu zionis ‘Israel’ Avigdor Libermen berjanji untuk mengusulkan draf RUU ke parlemen zionis sanksi hukuman mati bagi para pejuang Palestina yang berhasil ditawan.”

Dalam pidatonya pada seminar di Institut Keamanan Nasional di Tel Aviv, Libermen mengatakan, “Perang melawan teroris merupakan tantangan besar dunia di abad 21, dan tantangan terbesar yang dihadapi Israel,” Klaimnya.

Ada perbedaan tajam antara apa yang diserukan ‘Israel’ dan yang dilakukannya. Membebaskan tawanan termasuk mereka yang melakukan penyerangan terhadap Israel, merupakan pesan yang bertentangan dengan perang terhadap terorisme. Kita harus mengubah langkah menghadapi teroris, dan tidak boleh melakukan pertukaran tawanan, tegasnya.

Libermen yang menjadi ketua partai yahudi menambahka, “RUU pertama yang akan kami usulkan ke parlemen mendatang, adalah sanksi hukuman mati bagi para penyelundup, jika tidak, kita akan menghadapi serangan teror,” klaimnya.

Statmen Libermen tersebut merupakan upaya mendulang suara dalam pemilu zionis kali ini.

Data Pusat Informasi Palestina mencatat sejumlah sikap pimpinan penjajah zionis terhadap warga Palestina saat kampanye pemilu. Antara lain menanamkan ketakutan pada diri warga zionis terhadap perlawanan Palestina.

Menurut Ketua Forum Peduli Tawanan, Qadurah Faris, statmen Libermen merupakan bagian dari kampanye murahan, di tengah kekalahan telak partai rasialis yang dipimpinnya, dan upaya menutupi keterlibatan para pimpinan partai dari kasus korupsi yang menimpa mereka.

Menurut Faris, orang seperti Libermen yang kerap menampilkan permusuhan, rasialis dan fasis harus diseret ke pengadilan internasional, karena keterlibatannya dalam kejahatan perang di Gaza.

 

 Deddy | Infopalestina | Jurniscom