Ustaz Abdul Somad Ditolak di Hong Kong, Ansharusyariah Sayangkan Sikap Diam Pemerintah

SOLO (Jurnalisalam.com) – Juru bicara Jamaah Ansharusy Syariah, Ustaz Abdul Rochim Ba’asyir menyayangkan sikap diam pemerintah atas insiden penolakan Ustaz Abdul Somad di Hong Kong beberapa waktu lalu. Seharusnya, kata dia, pemerintah menjadi garda terdepan untuk melindungi setiap warga negara karena hal itu telah dijamin oleh Undang-undang dasar 1945.

“Karena sudah selayaknya pemerintah Indonesia memberikan perlindungan dan jaminan bahwa warganya bebas pergi ke negara manapun, yang perginya itu tidak untuk melakukan bentuk-bentuk permusuhan, maka pemerintah seharusnya memberikan protes terhadap pemerintah Hong Kong,” katanya kepada Jurnalislam.com Selasa, (26/12/2017).

Pria yang karib disapa Ustaz Iim itu menilai, ada campur tangan dari pihak-pihak yang tidak senang dengan Ustaz Abdul Somad di Indonesia dalam penolakan tersebut.

“Bahkan saya khawatir hal ini bisa jadi atas pengaruh dan konspirasi dari pihak-pihak yang tidak suka terhadap UAS (Ustaz Abdul Somad) di dalam negeri kita, kita tahu di negeri ini masih ada orang-orang yang tidak suka terhadap UAS, seperti yang terjadi di Bali kemarin,” ujarnya.

Selain itu, Ustaz Iim menegaskan bahwa insiden penolakan terhadap Ustaz Abdul Somad itu adalah sebuah penghinaan kepada ulama Islam di Indonesia.

“Ini menunjukan bahwa ini adalah suatu pelecehan terhadap ulama Islam di Indonesia,” katanya kepada Jurnalislam.com Selasa, (26/12/2017).

“Dan ini kita lihat tidak layak dilakukan oleh pemerintahan Hong Kong karena tidak jelas kekhawatirannya yang ditakutkan terhadap beliau, di Hong Kong itu untuk menemui warga Indonesia yang ada disana dan memberikan ceramah,” sambungnya.

Manajemen Ratu Paksi Meminta Maaf Kepada Keluarga Korban dan Warga Tasikmalaya

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Manager Toko Ratu Paksi Tasikmalaya, Fitri Nursolihah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban pelecehan yang dilakukan oleh oknum satpam perusahaannya. Fitri juga meminta maaf kepada warga Tasikmalaya.

“Pastinya ini jadi pembelajaran bagi kami, dan kami dari manajemen meminta maaf yang sebesar-besarnya terhadap keluarga korban dan kita juga tidak mau seperti ini menimbulkan keresahan masyarakat Tasikmalaya dan kita berharap yang terbaik untuk semuanya,” kata Fitri kepada wartawan, Senin (25/12/2017).

Ia menyesalkan peristiwa tersebut dan berjanji akan mengikuti sanksi hukum yang diberikan. “Kita terima penyegelan ini, karena kita ingin semuanya damai dan baik-baik saja,” katanya.

Terkait pelecehan yang dilakukan oleh oknum satpam itu, Fitri menegaskan pihaknya tidak mengetahui kejadian tersebut karena supervisor tidak memberitahukan kepada manajemen.

“Jadi kita tahu setelah ibu korban malam-malam (Kamis, 21/12/2017) datang kesini. Dan kita sudah meminta maaf,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, Toko Ratu Paksi Tasikmalaya memiliki 40 karyawan muslim yang merupakan warga asli Tasikmalaya. Ratu Paksi sendiri berpusat di Semarang Jawa Tengah.

“Dan perlu kita jelaskan, pemiliknya Alhamdulillah muslim, jawa etnisnya. Ini untuk meluruskan hal-hal di luar sana. Saya tidak melebih-lebihkan dan saya tidak mengurangi,” pungkas Fitri.

Manager: Perlakuan Oknum Satpam Ratu Paksi Diluar SOP

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Manager Toko Ratu Paksi Tasikmalaya, Fitri Nursolihah, perlakuan oknum satpam kepada seorang pengunjung bernama Aq (16) tidak ada dalam Standar Operational Procedur (SOP) Toko Ratu Paksi. Ia juga menegaskan, perlakuan tersebut dilakukan tanpa berkoordinasi dengan manajemen.

“Jadi sebenarnya yang melakukan itu adalah satpam outsourching yang kita gunakan jasanya disini. Dan itu tidak ada di SOP kami disini. Kita tidak pernah mengarahkan untuk hal seperti itu, itu murni inisiatif security dan itu tanpa melalui koordinasi dengan manajemen,” paparnya kepada wartawan, Senin (25/12/2017).

Fitri, yang mengaku telah meminta maaf kepada keluarga korban, menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada penelanjangan akan tetapi ia mengakui perlakuan satpam tersebut berlebihan dan melanggar SOP perusahaan.

“Jadi itu tidak ditelanjangi tapi memang pemeriksaannya terlalu berlebihan. Padahal kita tidak pernah menginstruksikan seperti itu dan pihak manajemen tidak tahu sama sekali kejadian itu,” katanya.

Siang tadi, Senin (25/12/2017), warga Tasikmalaya yang mengatasnamakan diri Mujahid Tasikmalaya Menggugat (MTM) bersama pemerintah Kota Tasikmalaya telah menyegel sementara Toko Ratu Paksi yang terletak di Jalan Sukalaya, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya itu. Selain terkait kasus pelecehan terhadap pengunjung, penyegelan yang disaksikan langsung oleh Kapolres Tasikmalaya Kota itu dilakukan juga karena izin usaha toko tersebut bermasalah.

Toko Ratu Paksi Akhirnya Disegel Sementara

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Mujahid Tasikmalaya Menggugat (MTM) bersama Satpol PP dan aparat Polresta Tasikmalaya menyegel toko alat jahit dan asesoris Ratu Paksi, Senin (25/12/2017). Penyegelan tersebut dilakukan pasca peristiwa pelecehan oleh oknum satpam wanita yang menelanjangi seorang pengunjung bernama Aq (16) yang dituduh mencuri di toko tersebut. Aq adalah santriwati sekaligus guru mengaji di salah satu Sekolah Diniyah di Tasikmalaya.

Kronologis Pelecehan Santriwati oleh Oknum Satpam Toko Asesoris di Tasikmalaya

“Sesuai dengan tuntutan masyarakat sudah resmi disegel,” kata Ketua MTM Nanang Nurjamil kepada wartawan, Senin (25/12/2017).

Nanang juga menyampaikan, penutupan toko tersebut yang terletak di Jalan Sukalaya Kelurahan Yudanegara Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya itu juga karena toko tidak memilik izin pengembangan usaha.

“Dari hasil audit dan investigasi dari BMPPT yang mengeluarkan ijin, dan memang Toko Ratu Paksi ini dari 2013 sampai 2017 tidak memiliki ijin pengembangan, berdasarkan ketentuan perundang-undangan maka toko atau perusahaan yang tidak mempunyai ijin harus dilakukan penyegelan,” paparnya.

Akan tetapi Nanang menutut pemerintah untuk tidak memberikan ijin pengembangan toko tersebut hingga kasus pelecehan Aq dituntaskan.

“Sampai kapan penyegelan ini dilakukan, sampai ketentuan perundang-undangannya dipenuhi, tetapi dari kami mewakili masyarakat muslim Tasikmalaya, karena ditoko ini telah terjadi tindak pidana maka kami menutut (toko Ratu Paksi ditutup) sampai tindak pidananya selesai dan tersangkanya ada, maka silahkan,” tegasnya.

“Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi semua toko yang ada di Tasikmalaya, warga Tasikmalaya tidak akan pernah mengganggu selama kalian tidak berlaku semena-mena,” katanya.

Senada dengan itu, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Adi Nugraha mengatakan penyegelan tersebut dilakukan hingga pihak Ratu Paksi menyelesaikan izin usahanya. Akan tetapi, lanjutnya, proses hukum kasus pelcehan kepada Aq akan terus berlanjut.

“Proses hukum tetap dilanjutkan, kita sudah membuat laporan di rumah korban, kita buat berita acara interogasi untuk penyelidikan, si pelaku juga sudah kita ambil keterangan tinggal nanti saksi-saksi,” katanya.

Kronologis Pelecehan Santriwati oleh Oknum Satpam Toko Asesoris di Tasikmalaya

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Kota Tasikmalaya kembali menjadi sorotan pasca kasus pelecehan oleh petugas security (satpam) toko asesoris terhadap seorang pengunjung bernama Aq (16). Aq dituduh mencuri di toko tersebut, kemudian diperiksa dengan cara ditelanjangi oleh seorang satpam wanita di kamar pas.

Kepada wartawan, Devi, ibu korban menjelaskan kronologis kejadian pelecehan yang dialami anaknya. Kejadian bermula saat Aq besama temannya, Kamis (21/12/2017) sore pergi belanja ke Ratu Paksi, salah satu toko assesoris di Jl. Sukalaya 1, Kel. Argasari, Kec. Cihideung, Kota Tasikmalaya. Usai membeli barang yang dicari, Aq bergegas pulang. Namun saat di pintu keluar, detektor berbunyi. Petugas keamanan di toko itu pun kontan menghampiri Aq dan temannya.

Oleh si petugas, Aq pun digeledah. Namun, barang yang dicari (curian) petugas tak diketemukan. Aq pun jadi perhatian pengunjung lainnya.

Tak puas sampai disitu, siswi kelas dua SMA ini lantas digelandang petugas ke kamar mandi lantaran masih tak percaya kalau Aq tak mencuri. Di kamar mandi, Aq ditelanjangi petugas lalu ditinggalkan. Yang menelanjangi memang petugas keamanan wanita.

“Kamu tunggu di sini, ini pakaian saya bawa dulu untuk diperiksa detektor. Biar tidak bolak-balik” ujar Devi Badrudin, ibunda Aq menirukan perkataan petugas kepada Aq, kala itu.

Setelah diperiksa, Aq ternyata tidak mencuri. Adapun yang membuat detektor bunyi lantaran Aq memakai celana yang akan berbunyi jika terkena detektor. Aq pun dibolehkan pulang.

Sepulang dari sana, Aq tak henti-hentinya menangis. “Semalaman anak saya menangis. Terus anak saya juga curhat, mamah gimana kalau aku nanti di bully sama teman-teman di sekolah karena dituduh mencuri,” lirih Devi diwawancarai di rumahnya, Jl. Kapt. Naseh, Jum’at (22/12/2017) siang.

Devi berencana membawa persoalan ini ke ranah hukum. Apalagi, dari pertemuan yang dimediasi oleh polsek Cihideung saat malam kejadian, pihak Ratu Paksi mengatakan bahwa tidak ada prosedur seperti itu (menelanjangi).

“Mereka kan saklek (menelanjangi) ke anak saya. Makannya saya juga akan saklek melaporkan mereka. Ibu mana coba yang terima kalau anaknya dituduh mencuri terus udah gitu sampai ditelanjangi. Lihat anak saya sekarang, syok berat. Semalaman dia menangis. Tadi pagi juga nggak mau makan,” ungkapnya.

Majelis Mujahidin: Penolakan Ustadz Abdul Somad Adalah Upaya Mendelegitimasi Ulama

SOLO (Jurnalislam.com) – Sekretaris Jenderal Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Ustadz Shobarin Syakur menilai penolakan terhadap Ustadz Abdul Somad adalah upaya untuk mendelegitimasi para ulama.

“Apa yang terjadi di Hongkong itu merupakan satu perpanjangan tangan oknum proxi yang dipakai pihak pihak tertentu untuk mendelegitimasi ustadz-ustadz yang notabene mengajak pada izzatul Islam Wal Muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslimin),” katanya di Solo, Senin (25/12/2017).

Menurutnya, sosok Ustadz Abdul Somad yang saat ini menjadi pusat perhatian adalah karena dakwahnya yang jujur dan tegas.

“Beliau membawa ajaran Islam yang memang tidak abu-abu, jadi berterus terang dengan membenarkan yang benar, menyalahkan yang salah, contohnya kemarin di Bali juga seperti itu, meskipun akhirnya ada kesepakatan, anehnya kelompok ini sudah masuk persekusi,” paparnya.

Oleh karena itu, Ustadz Syakur mengimbau umat untuk mewaspadai upaya-upaya serupa yang akan menargetkan tokoh umat lainnya.

“Jadi perlu kita waspadai adanya proxi yang digunakan pihak tertentu, di organisasi tertentu yang biasanya tidak jauh dari masalah Fulus, masalah kedudukan dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Mengundang Azab Allah, NU Kota Malang Desak Pemkot Tindak Tegas Karaoke Mesum

MALANG (Jurnalislam.com) – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang geram atas adanya praktek prostitusi terselubung di tempat karaoke. Hal itu menyusul terbongkarnya prostitusi terselubung di Karaoke Doremi VIP Malang belum lama ini. PCNU Kota Malang meminta Pemkot Malang menindak tegas tempat karaoke tersebut.

PCNU Kota Malang akan memberikan rekomendasi kepada pemkot untuk mencabut ijin tempat-tempat hiburan yang diketahui menyajikan praktek prostitusi atau pornoaksi.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah mengatakan, akan menggelar rapat darurat untuk membahas maraknya penyakit masyarakat.

“Salah satu agenda yang akan kami bahas adalah mulai maraknya aksi asusila di lokasi hiburan malam,” kata Gus Is, sapaan akrab KH Isroqunnajah.

Gus Is menilai, praktek-praktek prostitusi dan pornoaksi sangat berbahaya bagi masyarakat dan bisa mengundang azab Allah.

“NU meminta agar pemkot tegas. Jika pemkot tidak tegas terhadap karaoke yang sudah terbukti melakukan asusila, maka kegiatan-kegiatan pornoaksi tersebut bisa diulangi di karaoke lainnya,” tegasnya.

Gus Is juga meminta agar pemkot lebih selektif lagi terhadap pemberian izin tempat hiburan.

“Ulama meminta jangan sampai di Kota Santri ini berdiri Alexis seperti di Jakarta.” pungkasnya.

Aneksasi Al-Quds Sinyal Kehancuran Israel

Oleh: Irfan S. Awwas (Ketua Laznah Tanfidziyah Majelis Mujahidin)

Irfan S Awwas dalam Tabligh Akbar di Ponpes Benda Tasikmalaya

Nestapa saudara muslim di Palestina, telah berlangsung puluhan tahun. Kini, setelah Presiden AS Donald Trump, mungkin lebih tepat dipanggil Donald Bebek, mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, duka derita itu kian memilukan. Saudara muslim yang berdemo menentang aneksasi Al Quds oleh Yahudi di Palestin diburu dengan senjata. Anak anak dibunuh dengan cekikan tentara Israel, wanita dihinakan, orang-orang tua dibantai.

Namun yakinlah, segala perbuatan biadab dan keji yang dilakukan Yahudi la’natullah, terhadap demonstran yang membela haknya, menolak Yerusalem dianeksasi sebagai ibu kota Israel, hanya akan mempercepat datangnya siksaan dan hukuman Allah Swt.

Beginilah janji Allah dalam Al-Qur’an, balasan atas kedurjanaan Israel. :

“Di dalam Taurat Kami telah tetapkan kepada Bani Israil: “Sesungguhnya kalian akan berbuat dosa, permusuhan dan kezhaliman di Baitul Maqdis dua kali. Sungguh kalian akan berbuat durhaka yang sangat berat kepada Allah. Ketika datang hukuman yang pertama yaitu penindasan raja Jalut atas Bani Israil, lalu Kami jadikan Thalut dan Dawud, dua hamba Kami yang memiliki kekuatan hebat sebagai pemimpin kalian. Lalu tentara Jalut memasuki lorong-lorong negeri Bani Israil sambil melakukan kerusakan. Kejadian itu adalah ketetapan Allah yang pasti berlaku.” (Qs. Al-Israa’ [17]:4-5)

Tanda-tanda kehancuran Zionis Yahudi, diprediksi oleh mereka sendiri. Adalah Henry Kissinger, mantan menteri luar negeri AS, yang menyebut dalam waktu sepuluh tahun ke depan, sejak 2012, di dunia tak akan ada lagi negara bernama Israel.

Pernyataan Kissinger ini menarik, karena ia adalah seorang warga AS keturunan Yahudi. Dan selama menjabat sebagai menlu di era Presiden Richard Nixon dan Presiden Gerald Ford, sosok Kissinger dikenal sangat dekat dengan Israel dan lobi-lobi Israel di Amerika.

Pernyataan Henry Kissinger ditulis Sandy Adam di The New York Post, bahwa: “Dalam 10 tahun, tidak akan ada lagi Israel. Di tahun 2022, Israel tidak akan ada lagi di muka bumi ini,” tegasnya.

Disebutkan pada situs Almajd, tentang adanya laporan yang dibuat oleh 16 badan intelijen Amerika dengan judul “Persiapan Menghadapi Timur Tengah di Era Pasca Habisnya Israel”. Menyimpulkan era berakhirnya Negara Israel di Timur Tengah menjadi kepastian.

Kebrutalan dan kriminalitas oleh ekstrimis Yahudi, dan infrastruktur apharteid berupa dinding pemisah sepanjang 750 km, bahkan kejahatan yang lebih kejam dari itu, tidak akan mampu mempertahankan eksistensi Israel.
Israel tidak bisa menahan kedatangan raksasa pro-Palestina, yang terdiri dari Musim Semi Arab dan Kebangkitan militansi Islam.

Menurut Intelijen AS, dalam realitas ini, Donald Trump alias Donald bebek tidak akan memiliki sumber daya militer dan keuangan untuk terus menopang keinginan Israel.

Jauh sebelumnya, PM Inggris Arthur Neville Chamberlain sejak awal abad 20, (1937-19400), telah mengingatkan penduduk dunia dengan mengatakan:

“Jika kita harus melukai perasaan salah satu pihak, mari kita lukai perasaan kaum Yahudi dan bukan kaum Arab Islam”.

Pertanyaannya sekarang, siapakah yang pengecut. Apakah orang Islam takut pada Israel, ataukah sebaliknya, Israel yang takut pada umat Islam?

Sudah tiba massanya, terjadinya nubuwah Rasulullah Saw. Hadits riwayat Ibnu Umar ra.:

Dari Nabi Saw. bersabda: “Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!”
(Shahih Muslim No.5200).

Yahudi selalu bersikap Islamophobia, sudah disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Wahai Muhammad, kamu akan mendapati orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik sebagai golongan manusia yang sangat keras permusuhannya kepada orang-orang mukmin. …” (Qs. Al-Maaidah [5]:82]

Oleh karena menghadapi kejahatan Yahudi yang dilndungi Donald Bebek, tidak cukup hanya dengan jengkol, “jengkel dan dongkol”. Bukan pula mengajak penduduk Palestina hijrah, meninggalkan negerinya, seperti dilakukan kaum pesimis dan tertipu. Melawan Israel, harus tegas dan kongkrit, dengan jihad fi sabilillah. Baitul Maqdis, Al-Quds atau Yerusalem adalah wilayah yang dimuliakan. Di sana terdapat Masjidil Aqsha, tempat Isra’ dan Mi’raj Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Wilayah yang di berkahi Allah Swt. (QS. Al-Israa’: 1).

Mari bergabung dengan Aksi Bela Palestina, 17 Desember 2017, di Monas, Jakarta. Lawan kezaliman tegakkan keadilan.

Jogjakarta, 15/12/2017

Ansharusyariah Seru Umat Boikot Produk Yahudi

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Amir Jamaah Ansharusy Syariah Jawa Barat, Ustadz Heri Susanto mengajak umat Islam untuk memboikot produk-produk milik Yahudi Amerika dan Israel. Tindakan itu sebagai bentuk protes atas pengakuan sepihak Donald Trump atas Yerusalem (Al Quds) sebagai ibukota Israel.

“Kami mengajak kepada umat Islam menyatakan sikap yang sama dan kemudian memboikot seluruh produk mereka yang dijadikan modal untuk memerangi kaum muslimin,” katanya di Tasikmalaya, Kamis (14/12/2017).

Selain itu, Ustaz Heri juga mengimbau kaum muslimin untuk mempersiapkan kekuatan fisik guna menyambut seruan jihad pada ulama. “Kami menyeru kaum muslimin untuk i’dad dan jihad fie sabilillah, karena jihad adalah puncak kejayaan Islam,” tegasnya.

Ustaz Heri juga menyatakan dukunganya terhadap aksi damai ‘Indonesi Bersatu untuk Membela Palestina yang akan digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama pada hari Ahad (17/12/2017) di Monumen Nasional, Jakarta.

“Kami Ansharusyariah Jawa Barat sangat memberikan dukungan kepada seruan GNPF Ulama terkait Aksi bela Al Quds hari ahad,” katanya.

Aksi itu, lanjut dia, sebagai wadah untuk menjaga ukhuwah kaum muslimin. Oleh sebab itu, ia menyeru kaum muslimin yang mampu untuk mengikuti aksi tersebut.

“Kita buktikan bahwa aliansi ini sebagai wala kepada kaum muslimin dan ini akan mengakibatkan kesakitan kepada kaum kafir dengan bersatunya kaum muslimin. Kami serukan kepada kaum muslimin untuk menyambut seruan itu demi terjaganya ruh 212 yang menjadi titik awal bersatunya ummat Islam di Indonesia,” papar Ustaz Heri.

Rahasia Keluarga Kompak

Rumahku adalah syurgaku, mendengar kalimat ini mungkin yang terbersit difikiran orang yang mendengarnya adalah rumah yang menyenangkan, menenangkan dan membahagiakan penghuninya. Apakah karena kemegahan bangunan rumah yang akan membuat senang, tenang dan bahagia penghuninya ? jawabannya belum tentu. Bangunan rumah yang megah, indah dan tersedia berbagai fasilitas belum tentu membahagiakan penghuninya, sebaliknya dengan bangunan kecil belum tentu penghuninya menderita. Rupanya yang dimaksud adalah keluarga yang menentramkan yang membuat bahagia penghuninya, sehingga penghuni rumah merasa betah berada di rumah, rumahku adalah syurgaku yang membuat bahagia. Salah satu keluarga yang menentramkan adalah keluarga yang kompak.

Bagaimana agar keluarga menjadi kompak?

Dari buku “Istimewakan Setiap Anak” oleh Irawati Istadi, sebuah buku yang ditulis dari pengalaman-pengalaman hidupnya sebagai seorang ibu dengan 6 orang anak. Rahasia keluarga kompak adalah membiasakan beberapa metode yang bisa menumbuhkan kekuatan rasa kebersamaan.

Apakah itu?

  1. Saling menghargai (menghormati harga diri)

Tauladan orangtua sangat berperan dalam penerapan sikap saling menghargai. Tanamkan bahwa setiap anggota keluarga adalah berharga dan istimewa. Baik itu adik bayi, kakak, ibu, ayah ataupun asisten rumah tangga semua berharga dan istimewa. Orangtua memberi contoh bagaimana cara menghargai karena cara belajar setiap anak adalah “see and do” mereka melihat dan mereka melakukan. Bagaimana caranya ? orangtua memberikan penghargaan kepada setiap pribadi yang ada di rumah yaitu dengan pujian atas perilaku baik mereka. Boleh jadi, harus direkayasa sehingga tak seorangpun orang di rumah yang tidak mendapatkan pujian.

Pujian disampaikan dengan tulus dan tidak berlebih-lebihan, contoh : “Alhamdulillah, hari ini kakak sudah membantu mamah menjaga adik, terima kasih ya kak”

Setiap pujian harus disertakan dengan menyebutkan perilaku baik yang dilakukan. Jika terjadi kesalahan yang dilakukan oleh anak, orangtua bisa tetap memuji kebaikan yang lain yang pernah dilakukan anak, contoh “hari ini kakak sedang capek yah? Itu sebabnya cepat marah. Padahal biasanya kakak sabar sekali dan menjadi contoh buat adik”

  1. Menumbuhkan kepercayaan

Perselisihan antara kakak dan adik sering terjadi dikeluarga, misalkan kakak yang usil menggoda adiknya, adik yang merusak atau bahkan menghilangkan barang milik kakaknya, asisten rumah tangga yang lupa menyimpan barang milik kakak dsb. Agar keluarga tetap kompak, orangtua sebaiknya mencari cara agar kakak, adik atau anggota keluarga yang lain dapat saling mempercayai.

Contoh, kakak yang usil menggoda adiknya, orangtua bisa melakukan komunikasi seperti ini “sabar ya dik, sepertinya kakak butuh teman dan ingin bermain dengan adik, betulkan kak?” (orangtua tetap berusaha menumbuhkan kepercayaan adik kepada kakaknya)

  1. Tenggang rasa

Ketika si kakak menggoda adiknya hingga menangis, ini adalah kondisi yang wajar, karena kakak membutuhkan sarana untuk menunjukkan superiotasnya, kekuasaannya. Namun, tetap perlu untuk membatasinya agar tidak merugikan adik. Maka saatnya orangtua memberi pengertian dengan baik kepada kakak, mengingatkan perasaannya sendiri jika ia yang diganggu oleh teman-temannya. Sebaliknya saat adik sedang rewel, sampaikan kepada kakak begitulah tabiat anak kecil. Semua mau menang sendiri. Kita harus sabar dan mengalah. Dulu kakak waktu masih bayi pun seperti itu.

Saat mbak dirumah (asisten rumah tangga) sedang istirahat, kakak ingin mbak membantunya mengambilkan sesuatu didapur. Orangtua dapat mengingatkan mbak sedang istirahat, jika kakak bisa melakukan sendiri, lakukanlah sendiri dan mengingatkan bagaimana perasaan kakak jika ia sedang istirahat diganggu oleh mamah/ayah.

  1. Memaafkan dan minta maaf

Kakak menghabiskan makanan mereka, namun kakak tidak mau disalahkan. Orangtua bisa memberi pengertian pada adik “adik coba maafkan kakak, kakak mungkin khilaf dan lupa, biasanya kakak juga mau berbagi makanan dan menyisakan untuk adik, betul kan kak? nanti mama/ayah akan beri pengertian kepada kakak”.

Komunikasi seperti ini membuat kakak tidak tersinggung dan disalahkan, adikpun belajar mencoba memaafkan karena adik merasa puas mendapat dukungan dari mama/ayah. Selain itu untuk kakak, orangtua tetap membimbingnya agar mau meminta maaf dan hal ini sebelumnya sudah dicontohkan oleh orangtua untuk mudah meminta maaf kepada anak atas kesalahan sekecil apapun atau juga saat kesalahan itu bukan murni perbuatan mamah/ayah.

  1. Murahkan 2T

Biasakan dalam keluarga kata-kata 2T yaitu “tolong” dan “terima kasih”. Untuk hal sekecil apapun, biasakan untuk menyertakan kata 2T. Tentu saja harus tetap dimulai dari orangtua sebagai contoh. Rupanya dua kata sederhana ini bisa memberikan keajaiban yang besar yaitu sebuah penghargaan dan penghormatan.

Contoh, meminta bantuan dengan menyertakan kata tolong, baik itu pada anak ataupun pada asisten rumah tangga. Menyertakan kata terima kasih jika kita diberi bantuan, diberi sesuatu oleh siapapun atau menerima perlakukan baik.

  1. Menyelesaikan pertengkaran

Pertengkaran bisa terjadi pada anak, hal ini adalah sesuatu yang wajar karena secara naluri anak butuh mengembangkan sifat superiotasnya, sehingga ingin menguasai saudaranya. Dalam pertengkaran ini bisa jadi ada yang bersalah, bisa jadi tidak ada yang bersalah karena sama-sama mempertahankan haknya, dan bisa jadi keduanya sama bersalah.

Dalam pertengkaran orangtua bertindak sebagai penengah dan tidak berat sebelah, sebagai fasilitator untuk membantu anak menyelesaikan masalah. Setiap masalah diakhiri dengan memaafkan dan meminta maaf.

Untuk pertengkaran orangtua agar tidak diperlihatkan kepada anggota keluarga yang lain. Saling membuka komunikasi, kejujuran, dicari penyelesaian, memaafkan dan meminta maaf sebaiknya dilakukan.

Sederhana mungkin metode diatas, namun tak mudah pula dalam menerapkannya pada keluarga. Butuh waktu dan proses yang tidak sebentar, yang terpenting adalah 2K konsisten dan kontinyu. Sekali lagi, metode paling yahud adalah contoh yang baik dari orangtua. Kedua orangtua yang kompak, saling menghargai, peduli dan penuh kasih sayang akan menular pada anggota keluarga yang lain.

Sebagai orangtua, keluarga yang kompak untuk mewujudkan “rumahku syurgaku” pastilah sebuah impian, selain 2K konsisten dan kontinyu menjadi teladan yang baik, konsisten dan kontinyu pula berdoa kepada Allah agar dianugerahi keluarga penyejuk hati. Semoga Allah mudahkan.

*Penyusun: Jumi Yanti Sutisna