AS Sebarkan Bombers B2 Stealth ke Eropa

KAVKAZ (jurnalislam.com) – Amerika Serikat hari ini mengerahkan tiga Bombers B2 Stealth ke Eropa akibat dari meningkatnya ketegangan dengan Rusia yang melibatkan Ukraina, laporan Turner Radio Network.

"Karena Rusia tidak akan menerima panggilan telepon dari Menteri Pertahanan Hagel ataupun Presiden Obama, kami tidak punya pilihan selain mengirim pesan dalam bahasa yang akan mereka mengerti," kata seorang juru bicara Pentagon.

Sementara itu, Obama telah mendesak Uni Eropa untuk mengkoordinasikan sanksi terhadap Rusia. Dia mengatakan hal tersebut pada konferensi pers kunjungan resminya di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur.

Menurut Reuters, Obama menekankan pentingnya koordinasi antara AS dan Uni Eropa dengan memaksakan sanksi sektoral yang luas – sebelum mengumumkan sanksi tersebut, AS perlu tahu langkah apa yang ingin diambil Eropa.

Dia mendesak Rusia untuk menghentikan "tindakan destabilisasi" di selatan – timur Ukraina, dan menekankan pentingnya mengambil langkah lebih lanjut yang ditujukan untuk memberi peringatan kepada Rusia yang beraksi di wilayah tersebut.

"Salah jika berpikir bahwa akan efektif jika AS pergi ke depan sendiri tanpa Eropa pada sanksi sektoral," kata Obama. Menurut dia, "cara terbaik adalah menyatukan pesan."

Seperti yang telah diperkirakan, AS dan Uni Eropa akan mengumumkan sanksi baru pada hari Senin: Uni Eropa berencana untuk memperluas "daftar hitam" pejabat Rusia, dan Amerika Serikat menambahkan sanksi terhadap "orang berpengaruh" tidak menghalangi pembatasan pada perusahaan milik perorangan Rusia .
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
Pada malam percakapan telepon antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menlu AS John Kerry kembali terlihat perbedaan. Pimpinan di Kementerian Luar Negeri Putin mengumumkan dengan berani penangkapan "tahanan politik" Rusia dan mendesak Amerika Serikat untuk "menggunakan pengaruh mereka untuk merilis pemimpin gerakan protes yang ditangkap."

Hal ini terjadi akibat militer Rusia menangkap personil OSCE di Slovyansk, menyatakan bahwa mereka mata-mata dan akan ditukar dengan personil Rusia yang ditangkap oleh pihak berwenang Ukraina. (ded412/kavkaz center)
 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.